Malam itu juga, semua rencana yang telah disusunnya telah lenyap bagaikan abu yang sudah menyatu dengan hembusan angin.
Tapi dia tidak menyesal, sama sekali tidak. Berkat kacamatanya, dia tahu. Dengan siapa dia harus berteman.
Berkat kacamatanya, dia tahu. Mana yang baik untuknya.
Berkat kacamatanya, akhirnya dia bisa melihat sandiwara apa yang telah dimainkan oleh orang sekitarnya.
September 12, 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Boy Who Lives With Sunglasses
General FictionDia masih melihat dunia dengan kacamatanya.