Jelek 3 - Hati yang Gelisah

15.8K 2K 110
                                    

Note: Yang mau baca kisah orang tua Frray. Baca Pernikahan Status, masih lengkap.

Luvia masih mmemikirkan kejadian saat memanggil Frray dengan sebutan sayang. Ia menyesal karena telah mengatkan kata yang sering ia ucapkan tatkala menjadi kekasih pria itu. Dirinya merasa bodoh karena bisa memanggil pria yang nyaris sempurna itu dengan kata sayang. Seharusnya ia sadar kalau dia dengan Frray itu bagai bumi dan langit.

Syani terus mengamati perilaku Luvia yang aneh itu. Dirinya merasa heran karena wanita itu malah mengigit lembaran kertas yang tak terpakai lagi. Mungkin Luvia gemas dengan kelakuannya tadi. Namun, tak seharusnya dia berperilaku seprti itu.

“Luv, kau ini kenapa?” tanya Syani seraya memegang bahu sahabatnya.

“Tidak apa-apa. Kau sudah mendapatkan berita terbaru lagi?” tanya Luvia mengalihkan pembicaraan. Dirinya mengambil kameranya untuk menunjukkan hasil bidikkannya tadi.

“Iya, aku tertarik dengan kisah cinta dari pewaris Grup Layers. Ada yang mengatakan kalu pria itu bukan gay karena dia dulu punya kekasih yang sangat cantik,” terang Syani sambil menggeser kursinya mendekati Luvia. Luvia yang mendengar itu langsung membulatkan matanya. Syani, temannya itu tak tahu kalau mantan kekasihnya itu Frray. Syani mungkin pernah melihat fotonya bersama Frray, tapi sayangnya wajah Frray tak terlihat karena lelaki itu sulit diajak foto. Selalu candid. Syani juga hanya mendengar kisah cinta Luvia dari teman-teman SMA Luvia yang satu jurusan dengan Syani.

“Seperti tak ada berita lain saja,” balas Luvia dengan raut wajah datar.

“Ini menarik. Katanya sampai sekarang si Frray itu belum bisa move on. Frray ini berharap bisa kembali lagi dengan kekasihnya itu karena sampai sekarang belum ada kata putus di antara mereka. Aku penasaran wanita ini secantik apa. Katanya dulu Frray kehilangan sahabatnya gara-gara ngerebutin wanita ini.”

“Setahuku Frray tak punya sahabat. Berita yang kau dapatkan iu salah mungkin,” elak Luvia dengan raut wajah sendu.

“Emangnya kau kenal dia?”

“Dia itu teman satu sekolahku dulu. Siapa yang tak kenal Frray Aldric Julio.”

***

Frray menatap sedih foto dirinya bersama Luvia. Ia rindu masa-masa SMA yang begitu manis. Tidak hambar seperti sekarang ini. Ada rasa senang bertemu Luvia kembali. Namun, juga ada rasa sedih karena wanita itu bukan miliknya lagi. Jujur dirinya masih menaruh rasa yang sama. Andai waktu bisa diputar ia akan memilih untuk tetap di samping wanita itu.

Frray terus membuka lembar album fotonya. Luvia yang membuat album manis itu. Penuh dengan origami dan manik-manik. Ia berharap semesta berpihak dengannya.

“Kak Frray, itu apa?” tanya Ferra sambil menunjuk penasaran pada album foto yang dibawa kakaknya.

“Bukan apa-apa. Kalau masuk ke kamar orang itu ketuk pintu dulu ya, Manis,” jawab Frray sambil menutup albumnya.

“Orang pintunya terbuka. Kakak bengong kayak odong-odong. Nanti kesambet loh, Kak.” Ferra menyengir sambil duduk di samping Frray. Ia langsung memberikan tugas bahasa Koreanya kepada kakaknya yang diberikan guru privatnya untuk diperiksa. Frray langsung mengambil buku itu. Saat itu pula Ferra beraksi. Gadis ini mengambil album milik kakaknya dan membukanya.
Ferra menatap kakaknya tak percaya. Ada foto kakaknya bersama wanita cantik saat remaja.

“Kakak, ini pacarnya Kak Frray? Cantik sekali,” terang Ferra sambil memegang pipinya.

Frray langsung mendongak ke arah Ferra. Lelaki itu langsung mengambil albumnya. Ia harusnya berhati-hati karena adiknya itu sangat usil.

“Kak, kapan ya pipiku tirus seperti itu.” Ferra mengembungkan pipinya.

“Ferra, jangan suka ambil barang milik orang tanpa izin. Itu tidak sopan. Kalau pipinya Ferra tirus, malah kakak kaget. Itu buldoser pengiling makanan, apa bukan?”

“KAKAKKKKKKKKKKKKKKK! JAHAT!” teriak Ferra di telinga Frray.

“Kakak ketularan Zio. Ferra ngambek. Marah. Enggak mau makan. Titik!”

Frray mengeleng-gelengkan kepalanya.

“Yakin enggak mau makan? Padahal ibu masak ikan nila bakar loh,” goda Frray sambil menahan senyumnya.

“Ya udah ralat. Kak Frray enggak boleh makan. Ferra harus makan banyak. Yeayyy!” Ferra bertepuk tangan.

“Kak, yang tadi itu beneran pacarnya, Kak Frray? Aku kira kakak enggak laku?” Ferra menatap Frray curiga.

“Iyalah. Kamu itu yang enggak laku. Makan mulu sih.”

“Ini semua gara-gara Zio yang selalu jelekin Ferra di depan umum. Katanya Ferra suka ngupil dan kentut sembarangan. Ngomong-ngomong kenapa kakak bisa jadian dengan perempuan itu?” Ferra mencoba mengintrogasi kakaknya. Frray terdiam sejenak. Ia atur nafasnya sebelum menjawab. Dirinya tersenyum miris mengingat pertemuannya dengan Luvia. Ada banyak hal yang membuat perempuan itu berteriak padanya karena sebal.

“Seharusnya aku dan kekasihku itu tidak jadian karena hubungan kami salah. Cinta memang selalu datang di saat yang tidak tepat. Sulit kalau menjelaskan bagaimana kami bisa bersama,” terang Frray seraya tersenyum.

Justin yang baru lewat kamar Frray dan mendengar beberapa kata yang terucap dari anaknya menjadi bingung. Ia mencoba mendengarkan lebih banyak hal. Ia takut kecurigaannya benar.

“Jus, kau sedang apa?” tanya Afra yang membawa keranjang buah

“Ini tak bisa dibiarkan, Fra. Frray suka dengan sesame jenis, bahkan pernah berrpacaran,” jawab Justin sambil membuka pintu yang setegah terbuka itu. Lalu, ia masuk terburu-buru.

“Frray, kenapa kau bisa menyukai pria? Apa perempuan sudah habis, huh?” tanya Justin dengan suara tegas.

Frray mengaruk kepalanya. Ia benar-benar bingung dengan kedatangan ayahnya. Mungkin sedang bercanda, pikirnya.

“Kalau aku suka pria, memangnya kenapa Ayah?” Frray menatap santai ayahnya.

“Fra, kau dengar sendiri Frray itu gay.” Justin menepuk jidatnya pelan.

“Ayah apa-apaan sih. Kak Frray itu memang suka Pria. PRIA itu singkatan dari. Perempuan tulen, rajin beribadah, imut kayak Ferra, asyik diajak ngobrol. Yeayyyy!” Ferrra bertepuk tangan bangga seraya tersenyum.
Ferra langsung mengambil album foto milik Frray. Lalu, ia berikan kepada orangtuanya.

“Itu kekasihnya Kak Frray cantik, ‘kan?”

tbc ....

Yang mau beli novel atau e booknya, ada perbedaan sama wattpad, 15 ribu kata lebih panjang. Pdfnya harga cuma Rp 35.000.
Berikut daftar beli pdf atau novel:

No 1-8 terdapat e book di playstore, bisa beli di sana. Atau beli pdfnya Rp 35.000 per judul. Rp 50.000 dapat 2 judul. Rp. 100.000 4 judul. Rp 150.000 dapat 7 judul. Rp 165.000 dapat 8 judul. Bisa hubungi wa: 087825497438

1. Random Wife = Rp 69.000
2. Ugly Ceo = Rp 69.000
3. Romantic Drama = Rp 67.000
4. Romantic Hospital = Rp 67.000
5. Wanted! Ugly Wife = Rp 65.000
6. Annoying Couple = Rp 65.000
7. Aku Bukan Simpanan = Rp 67.000
8. He Called Me Buluk = Rp 57.000


Salam somplak,
Elina Imut

Wanted! Ugly Wife! (Tersedia Di Kubaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang