Thaks my wife

chapter 4

    Sehun dan yuri mengunjungi  sebuah rumah yang begitu mewah, tempat dimana mereka akan tingal setelah menikah. Tidak mungkin jika sehun mau tinggal bersama kedua orang tua ya setelah ia menikah dengan yuri.

  Saat di perjalanan keduanya membicarakan tentang pernikahan mereka yang sebentar lagi.

   " apa kau benar benar mencintaku sehun " sehun menolehkan kepalanya pada yuri dan tersenyum hangat pada calon nyoya oh tersebut.

  " tentu saja aku mencintaimu, apa kau tidak percaya pada cintaku " yuri tersenyum pada sehun.

   " aku percaya padamu namun aku takut jika aku harus kehilanganmu karena yeoja lain " sehun tak mengerti jalan pikiran calon nyoya oh di depannya ini, mana mungkin sehun bisa mencintai yeoja lain sedangkan hatinya hanya untuk yuri.

   " percayalah padaku aku akan selalu ada di sisimu, dan jangan pernah lupakan jika aku sangat sangat mencintaimu " yuri mengaggukan kepalanya pada sehun dan sembari memain ponsel pintar miliknya itu.

    _____

  Persiapan pernikahan mereka berdua sudah berjalan dengan pemesanan gedung, chatring, dan masih banyak lagi tentunya.

   Kedua orang tua yuri dan sehun sangat semangat untuk  acara pernikahan ini, walaupun ini masih baru 10% tapi dengan berjalanya waktu maka persiapan itu akan cepat selesai dan pernikahan akan terlaksana.

______
   
Kita akan bersama selamanya hingga maut dan ajal yang dapat memisahkan kita.
Berharap bahwa kita akan selalu bersama di setiap kondisi dan kehidupan, bahwa kau adalah orang yang paling tepat untuk hidupku.

   Sehun menatap yuri dengan hangat sekali kali ia mencium pucuk kepala yuri hingga membuat yuri tergangu tidurnya dalam dekapan sehun.

  Berada dengan posisi seperti ini membuat sehun dan yuri merasa begitu nyaman.

  " aku mencintaimu " ucap sehun seraya menatap wajah polos calon istrinya yang sedang terlelap itu.

  _____

Matahari kini telah menampakan sinarnya pada dunia.
Dan membuat sepasang anak manusia kini harus terbangun dari mimpi indahnya.

  " eugh.. " lenguhan yuri membuat sehun yang memeluk yuri harus menghakhiri mimpi indahnya itu, dengan perlahan yuri bangkit dari tempat tidur dan membiarkan sehun menikmati tidur paginya itu.

Saat yuri ingin melangkah menuju kamar mandi untuk mandi dan menyiapkan sarapan setelah mandi harus mengurungkan niatnya itu.saat sepasang tangan kekar memeluk pinggang nya itu dengan posesif.

Dan menarik tubuh mungil yuri dalam dekapanya yang  hangat itu. " apa yang kau lakukan chagi, aku harus memasak " ucap yuri dengan mengerucutkan bibirnya.

Sehun melihat perubahan ekspresi yang di tunjukan oleh yuri, hingga membuatnya merasa tak terkontrol dan langsung mencium bibir ranum milik sang kekasih yang sebentar lagi akan menjadi nyoya oh di rumah mewah miliknya.

Sedikit terkejut dengan sikap sehun yang langsung menciumnya itu, namun perlahan yuri membalas lumatan lumatan kecil yang di berikan oleh sehun.

Namun sepertinya aktivitas pagi ini harus terganggu dengan sebuah suara ketukan pintu yang membuat sehun merasa kesal luar biasa.

  To..kkk. Tok...

" ckck menggangu saja " gumam sehun dan membuat yuri tertawa di buatnya oleh tingkah sehun.

Yuri membuka pintu kamar sehun dan melihat sosok ibu mertuanya yang tengah terkejut dengan kehadiran yuri di kamar putranya itu.yuri awalnya terkejut dengan kehadiran nyoya oh di depan pintu kamar sehun dan kemudian ia tersenyum hangat pada nyoya oh yang sebente lagi akan menjadi ibu mertuanya itu.

" pagi ommonim " sapa Yuri pada nyoya oh itu dengan senyuman manis yang melekat di sudut bibir ranum miliknya.

" pagi chagi, apa sehun sudah bangun " yuri mengaggukan kepalanya.tiba tiba sehun datang menghampiri yuri dan nyoya oh dan langsung memeluk yuri dari belakang dan menyadarkan wajahnya pada tengkuk yuri.

Nyoya oh tersenyum melihat tingkah romantis yang di tunjukan keduanya.

Next chapter