Kepastian

64 1 3
                                    

Memang hidup terkadang terasa membosankan. Terkadang masa dimana kita bisa bahagia, bisa hilang begitu saja. Terkadang kecewa sama keadaan. Tapi, harus tegar dan terus bertahan. Dan kadang menyakitkan. Tapi, inilah kenyataan.

Status? Butuh sebuah pergorbanan untuk menjelaskan sebuah status.

Bahagia bisa mengenalmu, dan selalu muncul akan harapan untuk menjadi kekasih mu? Karena rasa nyaman, bisa ngebuat aku jadi lupa kalau kita hanya sebatas mengenal.

Mungkin hanya aku saja yang berharap. Yah berharap agar kamu memperjelaskan status hubungan kita. Aku tidak bisa melihatmu begitu care denganku namun di antara kita belum ada kejelasan, apa sebenarnya kita ini?

Sebagian pria mungkin lebih nyaman seperti itu, care terhadap semua wanita. Namun wanita berbeda, status itu penting baginya. Karna setiap hati punya pemiliknya, setiap hati butuh tempat yang tepat.

Bukan tentang sekedar mendengar namun memahami, bukan juga sekedar melihat namun memperhatikan, dan bukan sekedar ada namun memberi arti.

Dengan harapan dan kesabaran aku rela menunggu lama untuk menunggumu memberi ku sebuah kejelasan. Bahkan aku rela mengabaikan semua orang yang ingin medekati ku hanya demi harapan yang kamu berikan. Lalu apa perhatianmu selama ini? Semua harapan yang kamu kasih palsu? OH. Kau tak bisa seenaknya dengan perasaanku. Aku lelah jika harus berpura-berpura dibalik perasaan yang tak pernah menentu siang dan malam ini. Entah kapan kau akan mengatakanya? Jangan pernah memberikan harapan jika kamu tak mampu membuatku bahagia, bukan berarti kamu boleh memilih tuk memberikan ku harapan palsu. Seolah-olah kamu datang hanya dengan tujuan untuk menjatuhi hatiku.
Kamu membunuhku tanpa menyentuhku, yah kamu datang lalu pergi.

Yang ku inginkan satu tujuan, sebuah kenyataan bukan impian, bukan harapan, bukan alasan tapi satu kepastian.

-vsa

Wanita dan Sebuah LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang