Seohyun prov
Sebuah kata yang paling aku benci di dunia ini. Kata yang membuat aku juga bisa hadir dalam hidup ini. Kata yang entah aku sendiri tidak paham akan artinya. Kata yang walau di ucapkan saja bisa membuat orang bahagia atau menderita.
C I N T A ya kata inilah yang paling aku benci dalam hidup ini. Kata inilah yang membuatku hadir juga dalam hidup ini dan kata inilah yang melenyapkan semua kebahagiaanku saat ini. Kata inilah yang terkadang bisa membuat orang hilang akal tanpa memikirkan resiko di depannya.
Satu kata ini yang entah sampai kapan tidak akan aku percaya lagi. Yaa cinta kenapa aku tidak percaya dengan hal yang di sebut cinta adalah karena memang cintalah kebahagiaanku hilang. Karena cintalah mereka semua mulai pergi meninggalkanku. Jika memang cinta itu ada kenapa rasa itu bisa hilang. Jika memang cinta ada bagaimana seseorang berpaling dengan mudah apa semua itu hanya nafsu sesaat. Apa itu hanya sebuah kata yang dengan mudah di ucapkan dan terlupakan begitu saja tanpa melihat berapa hal yang mulai rapuh akan hal itu. Semudah itukah seseorang mencintai dan rasa itu hilang tergantikan sosok yang lain. Lalu apa arti janji suci mereka di hadapan tuhan. Apa itu juga cuma janji sesaat. Apa ini semua hanya status sesaat. Lalu bagaimana dengan nasib hasil dari yang katanya buah cinta mereka, atau mungkin lebih pantas disebut buah nafsu yang kini nafsu itu teralihkan oleh orang lain.
Hidup sebatang kara di kota yang tidak bisa dianggap kecil ini tidaklah mudah. Yaa terlalu sulit juga karena nyatanya mereka masih memberiku uang yang sangat cukup untuk kehidupanku. Tapi apakah mereka pernah berfikir sebenarnya apa hal yang paling aku butuhkan di dunia ini. Yaa kasih sayang hal yang menurutku paling mahal hingga seberapapun uang yang ku miliki masih tidak mampu untuk membelinya. Bahkan aku sudah mulai lupa bagaimana rasa kasih sayang hingga membuatku tidak pernah peduli terhadap orang di sekitarku. Aku mulai bertransformasi menjadi seorang gadis yang dingin tidak berperasaan sombong dan angkuh. Semua hal itu seolah olah hanya untuk menutupi kekosongan pada diriku kekosongan yang semakin lama semakin besar hingga tak ada satupun hal yang mampu menutupinya.
Pelampiasan yaa aku butuh pelampiasan dengan mengencani beberapa namja yang dengan mudahnya mereka berkata mencintaiku dan pada puncaknya mereka semua akan aku buang dengan begitu mudah. Aku benci di kasihani dan aku benci pada orang miskin yang walaupun mereka miskin tetapi mereka dilingkupi oleh cinta membuatku iri dan menjauh sejauh mungkin dari mereka. Apa salahku sebenarnya kenapa harus aku yang merasakan semua ini eomma appa sudah mulai hidup bahagia dengan orang orang baru yang mulai mereka cintai meninggalkan aku yang seolah adalah sumber dari kesialan mereka. Seolah kesalahan terbesar mereka adalah melahirkanku.
Senyum bahagia selalu mereka terbitkan saat aku mengintai mereka dari jauh berjalan jalan bersama, tertawa bersama, makan bersama saling bergandengan tangan sementara aku tidak pernah merasakan hal itu. Seperti saat ini aku sedang mengintai nyonya park sedang makan bersama di sebuah restoran yang sangat mewah. Senyum selalu menghiasi wajah cantiknya. Siapa nyonya park? Dia eomma ku dia yang melahirkanku dan mengangapku sebuah kesalahan. Nama park adalah marga suami barunya dan sekarang dia menjadi nyonya park. Kim taeyeon nama yang indah bukan secantik orangnya dan appaku bernama Hwang seung joo nama yang sangat berwibawa sesuai pembawaanya. Sedangkan aku seo joo hyun, seo dari mana marga itu berasal. Marga itu berasal dari marga perawatku yang saat ini sudah meninggal sekitar dua tahun yang lalu. Pukulan terbesar untuk diriku saat kehilangannya dia adalah sosok eomma appa kakek nenek kakak semua sudah satu paket pada dirinya aku begitu menghormatinya layaknya orangtua kandungku tapi karena sebuah penyakit sialan yang mulai merengutnya dariku. Sekarang tidak ada lagi yang ku harapkan hanya mulai menikmati hidupku sesuai apa yang ada di depan mata aku sudah tidak peduli pada mereka yang membuangku. Walau hati kecilku selalu menangis aku berusaha menutupinya aku tidak ingin mereka mengetahui kelemahanku.
BRUK.
"Yak bisakah kau jalan mengunakan mata".
"Kau bodoh bagaimana bisa seseorang jalan menginakan mata lalu apa guna mereka memiliki kaki". Jawabku kepada pemuda yang tiba- tiba menabrakku. Ini sebenarnya salahku kenapa juga aku melamun saat berjalan.
"Kau sudah salah tidak mau minta maaf".dia menodongku dengan jari telunjuknya dan ini hal uang paling ku benci.
"Mian". Dengan kesal aku memelintir telunjuknya dan meninggalkannya begitu saja. Aku mulai berlalu dan masih kudengar rintihan keaakitan darinya karena jarinya mungkin akan bengkak salah sendiri seenaknya menghakimi orang.Kyuhyun prov.
Aku sangat kesal hari ini benar benar kesal dimulai dari tadi pagi aku telat bangun hingga mendapatkan hukuman lalu sekarang saat aku sedang berangkat terburu buru untuk bekerja seorang yeoja dengan bodohnya berjalan sambil melamun, lalu menabrakku. Karena kesialan ku hari ini tentu saja aku langsung memarahinya kasian sekali dia hari ini menjadi pelampiasa kemarahanku padahal aku tidak sampai terjatuh saat dia menubrukku. Aku memarahinya dengan suara lantangku. Saat aku marah dia mulai mendongakkan wajahnya aku tertegun ada apa dengan matanya kenapa aku seperti melihat begitu banyak luka. Secepat kilat dia menganti raut wajahnya dan mulai menyela perkataanku. Tiba-tiba kemarahanku sudah mencapai ubun-ubun kepalaku karena perkataanya aku mulai marah kembali dan menuding-nuding dirinya menggunakan telunjukku dengan tidak sopan. Mungkin dia kesal dengan sikap tidak sopanku hingga dia langsung memelintir telunjukku yang masih mengarah padanya mengucapkan maaf dan pergi begitu saja. Aku tentu masih kesakitan ah sial sakit sekali bagaiman jika bengkak. Sepertinya aku melupakan sesuatu ya kerja. Aku langsung berlari menuju tempat kerjaku yang lebih parah karena kejadian tadi menambah waktu keterlambatanku.
"Kau telat 30 menit tuan cho". Aku langsung menghentikan langkahku saat memasuki cafe yesung hyung mendengar suara mengerikan miliknya.
"Mian hyung aku bisa menjelaskannya". Ucapku gelagapan, walaupun aku sangat akrab dengannya dia akan marah padaku karena dia memang orang yang sangat disiplin tentang waktu di punya toleransi terlambat 5 menit dan ini aku terlambat 30 menit matilah kau cho kyuhyun.
"Sudah ganti bajumu langsung mulailah bekerja karena hari ini aku dalam mood yang baik aku memaafkanmu". Dia berlalu dari hadapanku, aku tercengang melihatnya ada malaikat apa yang merasukinya apa mugkin dia sedang jatuh cinta. Eoh sepertinya aku harus berterimakasih kepada yeoja yang membuatnya jatuh cinta hingga menghilangkan sikap disiplinnya. Aku mulai melakukan pekerjaanku, tiba tiba aku teringat wajah yeoja tadi ada apa dengan matanya. Aku mengangkat telapak tangan ku melihat jari telunjuk yang sudah di lilit perban karena bengkak. Sialan ucapku dalam hati, karena jariku yang bengkak aku hanya bisa berdiri di bagian kasir dan itu juga akan mengurangi uangku karena kerjaku yang tak maksimal. Aku mulai kesal lagi jika melihat jariku ini tapi saat aku mengigat wajahnya seolah rasa kesal itu meluap begitu saja. Aku memukul kepalaku dengan keras ada apa denganmu kyuhyun sadarlah kau belum bolah jatuh cinta. Pikirkan masa depanmu terlebih dulu baru pikirkan yeoja. Aku mulai melanjutkan pekerjaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY (Hiatus)
FanfictionSebuah hal yang tak ku percayai nyatanya mampu mengubah hidupku.