The Coldest Winter

The Coldest Winter

veraciouSri98 || Genre : Angst, Romance, Marriage Life|| Length : Oneshoot (+2600 words)

Cast

Jeon Jungkook (BTS) || Jung Yein (Lovelyz)

Cha Eunwoo (Astro) || Jung Eunha (Gfriend)

"Autumn for Winter Lovelyz Fanfiction Contest"

.

.

.

Tahun ini... musim dingin terasa lebih dingin, yah?

Aku menyukai kehangatan dan dia menyukai sang dingin

Aku menyukai keramaian dan dia menyukai sang sepi

Aku menyukai dirinya dan dia... menyukai wanita itu

-

-

-

Tak ada yang berbeda dari yang sebelumnya. Masih sama. Entah apa yang membuat hati lelaki itu tak bergeming dari masa lalu yang teramat bodoh untuk dikenang dan mengabaikan segala hangat yang menantinya dengan tulus.

Helaan napas terdengar, untuk ke sekian kalinya bulir bening menyeruak membelai pipi gadis yang hanya mampu menatap lelaki itu dalam keterdiaman. Sadar bahwa dirinya tengah menangis, gadis itu –Jung Yein menghapus jejak bening yang teraliri semakin deras, berusaha keras agar lelaki itu tak menyadari dan dirinya berakhir dengan ucapan sarkas yang menambah luka pedih.

Usia lima bulan pernikahan. Ya, memang belum lama... namun itu adalah waktu di mana kepedihan Yein semakin meradang. Menikah dengan seorang lelaki yang dijodohkan dengannya adalah jalan yang ia pilih. Ia tahu bahwa lelaki itu belum mampu menerimanya –atau mungkin tak ingin menerimanya- namun Yein masih memilih bertahan, walau dingin yang sungguh ia benci telah merasuk dalam hatinya karena kebekuan lelaki itu.

TING

Sendok diletakkan dan dengan segera lelaki itu meneguk air putihnya kemudian berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun, bahkan sekedar 'terima kasih atas makanannya' tak pernah sekalipun keluar dari mulut lelaki itu. Sebegitu sulitkah Jungkook menerima Yein dan melupakan Eunha dari hidupnya? Bahkan di saat dirinya telah melupakan masa lalunya untuk seorang Jungkook?

Jungkook –lelaki itu berjalan mendekati jendela lalu membukanya, membiarkan udara musim dingin menyelinap masuk, hal yang paling Yein benci. Yein benci udara dingin, namun gadis itu tak melayangkan protes apapun. Ia hanya segera membereskan peralatan makan, mencucinya dan segera masuk ke kamar pribadi miliknya. Ya, kamar pribadi miliknya, camkan itu!

Gadis itu segera menguncinya, menyalakan penghangat kamar lalu berjalan ke arah laci. Menarik sebuah botol kecil dari sana, mengeluarkan beberapa pil lalu meneguknya tanpa air. Ia pun terduduk di ranjangnya menutup wajah yang kembali meneteskan bulir-bulir cerminan kepedihan hati.