"Kau itu kenapasih Hyung, mengapa kau sangat membenci Taehyung" sehun menatap tajam ke arah yoongi yang lagi sibuk dengan alat-alat dapurnya."Kau itu tuli ya, sudah berapa kali aku bilang jangan pernah menyebut nama bocah pabo itu, " bentak Yoongi.
"Hmm, tapi Eomma pernah bilang sesuatu padaku hyung" sehun terlihat memikirkan sesuatu.
"Sudahlah, Ahjumma tak tau apapun dan kau lebih baik diam" ucap Yoongi.
"Ani aku tidak akan diam hyung, eomma bilang kau tidak mau mendegarkan kata kata Eomma" Sehun memasang wajah cemberutnya.
"Kau ini, lebih baik pulang saja, aku akan menelpon Ahjumma untuk menjemputmu." kesal Yoongi.
"Ne Hyung telfon saja, aku juga bosan dengan omelan mu, makanya Taehyung pergi karna ia bosan memiliki hyung sepertimu, kerjanya hanya marah-marah saja, cepat hyung telepon Eomma aku ingin cepat pulang, dirumahku enak aku bisa bermain game sepuas ku tanpa ada yang menggangu tidak seperti disini." celetuk namja berusia 16 tahun itu.
"Ahh, kau ini pergi kau!" yoongi memukul sehun menggunakan sendok gorengnya dan mengusirnya keluar.
"Ahh...hyung, ne aku akan pulang, aku kan sudah bilang cepat telepon Eomma."ucap sehun.
"Ani, kau jalan saja" ucap yoongi
"Mwo hyung, kau jahat sekali" ucap sehun.
"Pergi!!" ucap yoongi marah.
"Ne, aku akan pulang, lihat saja nanti akan kubilang pada eomma" ucap sehun.
"Ne, bilang saja. " yoongi mengunci pintu
.
.
.
.Ruangan bernuansa putih dan bau obat obatan yang sangat menyengat seakan sudah menjadi rumah bagi seorang namja bernama Kim taehyung.
Sudah berapa kali ia masuk diruangan ini, menggunakan alat alat aneh.Perlahan mata itu mengerjap, untuk terbuka, melihat kembali isi dunia, meninggalkan mimpi yang selama ini membuat nya tertidur, perlahan ia membuka matanya, mencoba menangkap cahaya lampu, hingga akhirnya penglihatan nya sempurna, ia memandang sekeliling ruangan putih itu, tampak dua orang namja sedang tertidur pulas.
"H..y..ung..." panggilnya terbata bata dan nyaris tak terdengar karna keadaanya yang masih lemah serta mulut yang masih ditutupi oleh masker oksigen.
Tapi tak ada jawaban, mungkin karna dua namja tersebut lelah
Lalu taehyung menutup matanya kembali untuk istirahat karna jujur untuk membuka mata saja taehyung kesusahan."Hmmm, baek bangun ini sudah siang..."ucap hoseok menepuk nepuk pipi baekhyun.
"Ne aku bangun, apa taehyung sudah sadar?" tanya baekhyun seraya mengucek matanya.
"Sepertinya belum..."ucap hoseok berjalan kearah ranjang pesakitan taehyung.
Sedangkan baekhyun seperti tak ada semangat saja, ia malah kembali tidur.
Hoseok berjalan menuju ranjang taehyung mengusap kepala Taehyung dengan lembut berharap Taehyung bangun.
"Taehyung, buka matamu ini sudah hampir seminggu kau tak membuka matamu." ucap Hoseok mengelus surai coklat Taehyung sambil tertidur di sebelah tangan Taehyung.
"H..y..ung" Taehyung mengelus rambut Hoseok.
"Omo Taehyung, kau sadar, terimakasih tuhan, apa kau merasakan ada yang sakit?" ucap hoseok girang memegang tangan Taehyung.
"A..n..i hyung, gomawo. Kau ini kan teman yoongi hyung? "ucap taehyung
"Ne, aku teman hyung mu." ucap hoseok
KAMU SEDANG MEMBACA
T I R E D [END]
Fanfiction[END] Kita tak akan pernah tahu sampai kapan kita akan bertahan. Jangan membenci orang yang membenci mu, percayalah Tuhan masih menyayangimu, walau terkadang rasa sakit itu ingin membuat mu jatuh. Teriaklah jika kau ingin, jangan takut dunia tak sek...