Chapter 6

12.8K 487 11
                                    

"kau serius melakukan 'sex' dengannya Al?" Brantley menatapnya tidak percaya. sedangkan yang ditatap hanya terfokus dengan ponselnya.

"Brant.. kita naik lift yang lain aja." Ajak Alexa sambil menarik tangan Brantley.

Sebenarnya Brantley tidak masalah jika sahabatnya itu melakukan 'sex' dengan siapa saja. tapi bayangkan seorang Alend yang 1 tahun lalu sudah tidak ingin melakukannya lagi kecuali kalau dia sudah menikah,tetapi yang tak diduga ia melakukannya saat tadi siang.

"Kenapa kita tidak satu lift saja dengan Alend?." Tanya Brantley penasaran sambil memasuki lift tersebut.

"Tidak suka aku melihat wajahnya." Alexa menatap lurus.

"Memangnya benar tadi k-"

"Aku tidak ingin membahasnya." Potong Alexa ketus. Brantley hanya mengangguk mengerti dan melanjutkan bermain ponselnya sambil keluar dari lift berbarengan.
Sedangkan Alend hanya diam saja tanpa memperdulikan mereka berdua.
***

Brantley dan Alexa masuk kedalam restaurant seafood dan duduk di paling pojok. Brantley memanggil pelayan restaurant dengan melambaikan tangannya.

"Saya pesan ikan bakar satu dan satu tumis kangkung." Alexa memang tidak ingin makan banyak-banyak jadi ia hanya memesan tumis kangkung saja.

"Sudah itu saja pak?." tanya seorang pelayan tersebut. Brantley mengangguk dengan seulas senyuman dan sangat terlihat sekali lesung pipinya yang selalu membuat Alexa begitu terasa beda.

"Ditunggu ya."

Alexa mencoba untuk mengambil ponselnya yang belum ia buka seharian di sakunya. Terdapat 4 pesan dari 'Queen' yang sudah ada 4 jam yang lalu.

Queen: Nanti malam datang pukul 8 tanpa telat!

Queen : Ada yang ingin aku bicarakan mengenai klien langgananmu.

Queen: kuharap kau mempersiapkan dirimu dengan secantik mungkin.

Queen: Jangan mengecewakanku.

Alexa menghembuskan nafas berat dan menompang dagunnya di atas meja. Brantley yang melihat wajah Alexa yang sebegitu menjadi lemas dan tidak bersemangat.

"Kau lemas sekali? nanti bagaimana malam kita?." Ledek Brantley. niat Brantley hanya ingin Alexa tidak lemas dan bersemangat.

"Kamu gila!." Kesalnya. Brantley tertawa kecil dan menaruh ponselnya di sakunya. Brantley ikut menompang dagunya di tangan dan memerhatikan wajah Alexa seraya mengedipkan satu matanya, genit.

"Jika kau ingin memerhatikan ku, hilangkan dulu wajah mesum mu itu." Brantley menahan senyumnya. ' sungguh ia menggemaskan,tapi sayangnya ia hanya wanita penghibur.' batin Brantley.

" nanti malam kau akan pergi ke 'klub' lagi?." Tanya Brantley. Tapi pertanyaan Brantley membuat Alexa seketika mood nya kembali hancur.

"Sebenarnya ada apa dengan mu Alexa?" Alexa langsung memberi sms dari Queen untuk membacanya.

Brantley mengerutkan dahinya. ' maksud nya apasih? ini aku yang bodoh atau emang terlalu banyak mikirin hal yang aneh-aneh?' batin Brantley.

"Queen akan memarahiku nanti." Brantley semakin bingung.

"Karena apa?."

"Aku tau klien ku pasti ada yang protes karena aku tidak memuaskannya." Seketika tubuh Alexa lemas.

"bagaimana bisa seperti itu?."

"aku mohon jangan bilang kesiapa pun tentang ini.... aku mohon." Alexa menahan kegelisahannya.

ALEXA.J (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang