Army's Feeling

19

Dulu rasaku tak sebesar ini, dulu hatiku hanya sekedar mengagumi.
Tapi, sekarang semua berubah,
Menjadi rasa ingin memiliki.

Aku tak berhak menyalahkan siapapun disini, karena aku sadar akan apa yang aku perbuat.
Karena pada nyatanya, cintaku yang salah, perasaan ini yang salah.
Yang telah mengubah kata kagum menjadi cinta.

Disaat hati ini terus bekerja memperbesar rasa cinta akan dirimu, dan disaat itulah setiap tetes air mata kutahan paksa.
Ujung dari kisah cintaku terhadapmu hanya bak udara.
Aku begitu berharga bagimu tapi tak kau pertahankan.

Kau malah melepasku hanya demi seorang wanita.
Tak apa asal itu aku, tapi nyatanya "aku" bukanlah diriku.

Mental ini belum siap, jiwa ini masih bersedih.
Air mata ini masih terus tergenang di pelupuk mataku.
Dan hasrat ingin memilikimu masih setia singgah di dalam rasa ini.

Inti dari kisahku,
Kau bukan milikku.
Kalaupun ternyata kau ditakdirkan untukku.
Apa kita akan baik-baik saja?

Kuharap Tuhan bosan mendengar permohananku, permohonan agar kau menjadi milikku.
Suapaya dia dapat mengabulkannya.
Aku hanya ingin dia, bukan yang lain.

Karena saat idolamu menjadi milikmu, berarti Tuhan sedang berpihak padamu.