14. Terdesak

1.8K 117 28
                                    

"Miya!!" Teriak Estes.

Tiba-tiba saja Alucard muncul didepanku dan mendorongku. Sehingga dia'lah yang terkena sihirnya.

Kami semua terdiam melihat tindakannya tadi. Berpikir lagi apakah dia benar-benar pengkhianat.

"Kenapa kau menolongnya?" Ucap Alice marah.

"Aku bukan pelayanmu lagi. Kecam-kan itu di kepalamu" Jawab Alucard.

"Dasar.." Balasnya. Dia membuat sebuah bola merah darah. Dan mengarahkannya ke Estes dan yang lainnya.

"Menghindar!" Teriak Zilong.
Mereka semua menghindari bola itu. Dan muncullah Alice dari bola itu, dan pergi keluar dari ruangan ini.

Sedangkan penyihir yang buruk rupa itu masih di ruangan ini.

"Kecantikanku harus kembali.." Ucap penyihir itu.

Kami heran dengan ucapannya. Tetapi kami tetap siaga karena serangan mendadak yang tadi diberikannya kepadaku.

Tiba-tiba saja muncullah sebuah tombak menembus dinding.

Dan juga menembus perut Balmond. Darahnya berceceran kemana-mana.

*BRUK!!*

Balmond terbaring kaku di lantai. Apakah dia masih hidup?

Terdengarlah suara langkah kaki yang menuju ke ruangan ini. Dan terlihat seorang berkulit ungu.

Freya menerka bahwa orang itu yang melemparkan tombak tadi. Dia langsung melompat ke orang itu.

Tetapi orang itu sangat gesit. Langsung berteleportasi ke sisi lain dan melemparkan tombaknya dengan sangat kuat.

Menghempaskan Freya ke dinding. Membuat Freya tidak bisa bergerak karena harus menahan rasa sakit tombak yang menusuk perutnya.

Pertempuranpun tidak bisa dihindari. 2 melawan kami yang banyak. Walau-pun mereka hanya berdua, tetapi kami cukup kwalahan dibuatnya.

"Bersiaplah untuk mengunjungi jurang kematian.." Ucap orang itu.

Aku memejamkan mataku serapat-rapatnya. Sedangkan yang lain hanya terdiam karena ucapannya.

Tiba-tiba, muncullah cahaya yang sangat terang. Membutakan semua orang di ruangan ini.

"Cahaya akan menerangi alam semesta yang gelap gulita ini. Dan akan menyembuhkan semua makhluk hidup di bumi ini. Mengubah kegelap-an menjadi terang dunia"

Beberapa saat kemudian, kami bisa kembali melihat. Kami sudah tidak berada di ruangan itu lagi. Tetapi kami berada di sebuah tempat yang serba putih.

Apakah kami sudah mati?

"Kita akan segera kembali kesana setelah menyembuhkan kalian"
Ucap seorang malaikat perempuan yang memegang sebuah tongkat.

Dia mengangkat tongkatnya. Dan mengatakan "Healing Pray"

Seketika itu juga luka-luka kami di-sembuhkan. Penyembuhan malaikat itu lebih cepat dari milik Estes.

"Setelah ini kalian akan menghadapi perang besar. Yang akan mengubah sejarah dunia ini. Tetapi lawan sesungguh kalian bukanlah mereka"
Ucapnya lagi.

Kami tidak mengerti dengan ucapannya. Tidak sempat bertanya apa maksud dari ucapannya itu.

Cahaya terang yang waktu itu kembali membutakan kami.

Begitu bisa melihat lagi, kami sudah berada di atap istana itu.

Juga ada Alice, penyihir yang buruk rupa itu, pelempar tombak tadi, dan seorang elf.

Elf itu tersenyum licik padaku. Seolah dia mengenalku.

Sedangkan malaikat tadi juga ada bersama kami.

"Kali ini aku tidak akan kalah, Alice" Ucap malaikat itu.

"Benarkah itu, Rafaela?" Tanya Alice.

================================
Error terus selama mau publikasi. Entah jaringan jelek atau apa.

Please vomment :')

Mobile Legends-The War of Land Of DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang