Meniti langkah merekam jejak
Titian asa meratapi malam sejenak
Tak pelak aku terdiam sejak
Tak ada manusia lain yang bisa kuajak berpijakNuansa alam tak pernah gagal merapal
Ketika hembusa angin duniawi menjajal tapak
Bak perawan menanti pangeran tanpa pengawal
Mimoi telah kurajut berbuah sesalTinta goresan jiwa tak mampu lagi melagu
Syair pujangga terhapus kalbu
Niat hati mengukir syahdu
Bak nelangsa mengadu piluTitian hati menepi sejenak
Kala sakit tak terperi kelak
Terdiam merana tak jua beranjak
Butir air mata mengalir sesaat
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisiku-Jingga
PoetryMencoba mengumpulkan sebait dua bait kata menjadi rangkaian kalimat yang kuharap indah. Untukmu, untuk kalian