siapa orang itu?

1.7K 25 0
                                    

Waktu sudah menyembuhkan luka ku kemarin. Luka yang teramat dalam sudah mulai terobati. Aku pun lupa akan dirimu.
Aku duduk dikedai angkringan. Memesan cokelat panas dengan roti bakar disampingnya. Sengaja aku tak duduk di kedai kopi yang biasa aku sebutkan di draft-draft sebelumnya. Kenapa? Karena jika aku kesana, duduk disana lagi. Semua akan ku ingat kembali. Bagaimana aku melihatmu. Merindukanmu. Ah, itu sangat menyakitkan. Maka dari itu aku pindah. Berharap menemukan sosok baru. Yang harus lebih baik darimu. Waktu sudah menunjukan pukul larut malam, aku beranjak dari tempat duduk itu dan menaruh tip dimejanya. Langkah kaki ku kini sudah didepan pintu kedai itu. Menghirup aroma malam. Ah sangat mengasikan.
Aku menjalankan mobilku. Tapi tiba-tiba mobilku terhenti. Kulihat, mesinnya mati. Ah sangat sial! Ketika aku ingin mengistirahatkan semua yang ada didiriku. Aku harus menunda itu. Beberapa menit aku berkutik dengan mesin. Namun tak ada kemajuan sama sekali. Terlihat ada lampu mobil diujung jalan. Ku harap ia menuju kesini, agar aku bisa meminta bantuannya. Dan ternyata benar. Ia memberhentikan mobilnya dibelakang mobilku. Ternyata ia pria. Ku lihat, ia sedikit mirip denganmu. Ah aku tak mau mengingatmu! Pria itu langsung berdiri didepan mobilku dan langsung bergelut dengan mesin mesin itu yang pada malam ini sedang tak bersahabat dengan hatiku. Semakin malam semakin dingin. Tak lama, setelah ia selesai membetulkan mobilku hujan turun. Kami berteduh didepan toko. Sunyi. Tak ada percakapan sedikitpun dari aku dan dia. Yang terdengar hanya gemercik hujan, dan hela nafasnya. Aku memeluk diriku karena dingin. Sebenarnya itu bukan kode. Itu real kedinginan. Tiba-tiba ia memakaikanku jaket yang ia pakai. Tak enak, aku tepis namun ia memaksa. Akhirnya aku pakai. Ya, rasanya hangat sekali. Beberapa menit kemudian, hujan reda. Ia segera berlari memasuki mobilnya dan melaju secepat mungkin. Penyesalan datang kepadaku. Aku belum sempat mengucapkan terimakasi ia sudah langsung pergi. Ah mengapa tidak daritadi saja aku mengucapkannya. Batinku menggerutu. Sekarang aku berhutang padanya. Tak sempat juga aku menanyakan namanya. Kira-kira, siapa orang itu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bersama senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang