Chapter 7

12.8K 515 7
                                        

Alexa lebih baik diam menahan tangisannya agar Alend tidak membuat yang macam-macam kepadanya.
Ia membutuhkan Brantley saat ini. Sebenarnya bisa saja Manu, hanya saja Manu akan beresiko besar jika ikut campur. Dan Brantley masih disana seraya tetap menunggu Alend.

"keluar... Kita sudah sampai." Dingin Alend.
Alexa keluar dengan tangan bergetar dan berjalan pelan mengikuti Alend dari belakang.

"kita mau ngapain ?" tanya Alexa masih dengan menahan tangisannya karena Alend baru saja menarik tangannya untuk masuk kedalam kamar miliknya kembalu. Dan satu lagi bahwa Kamar itu dikunci dan entah kuncinya kemana karena dilempar sembarangan.

"buka baju mu!" perintahnya dingin.

"kau m-mau apa?." Tanya Alexa . Tetapi Alend tidak menggubris nya. Ia malah mendekat ke arah Alexa dan merobek langsung seluruh dress.

Here we again. Batin Alexa pasrah.

"Alend!" Teriaknya tak percaya dengan apa yang telah ia lakukan. Walaupun sekarang Alend adalah tuannya, Alexa tidak pernah mendapatkan yang sekasar ini.  Setelah itu Alend menggendong Alexa dan melempar tubuhnya di atas ranjangz

"Alend aku mohon!." Alexa meringis dan air matanya tiba tiba terjatuh karena ketakutan.

Alend mencium seluruh tubuhnya dari leher, dan hal-hal Alexa tidak suka. "kau sudah biasa seperti ini bukan? Kenapa menangis?" Tanyanya datar dan masih terus mencium Alexa.

"TETAPI TIDAK DENGAN CARA SEPERTI INI!!"teriak Alexa terus menangis. Tiba-tiba
Kedua tangannya ditahan Alend agar tidak bisa bergerak.

"berteriak, permainan ini akan semakin kasar." bisiknya dan langsung melumat bibir Alexa dan mencoba untuk menerobos kedalam bibirnya.

Tiba-tiba Alexa meringis kesakitan karena keperawanannya sudah hilang olehnya. Dipaksa begitu saja tanpa izin ataupun lainnya.
Alexa yakin sekali bahwa Alend sudah menghetauinnya ia sebenarnya belum melakukan hal yang lebih intim, karena dirinya masih virgin.

Alexa sudah tidak kuat lagi menahan sakit. Tubuhnya di peluk erat oleh Alend dan tubuh Alexa sudah mati rasa,ia benar-benar kesal dengan Alend. Ia hanya bisa diam menatap langit kamar.

BRUK!

Tiba-tiba Pintu kamar didobrak oleh seseorang.  Tangannya mengepal hingga buku jarimya memutih. Tingkat kemarahannya sudah memuncak dan menatap kedua orang yang di hadapannya dengan tatapan tak habis pikir.
Dia adalah...

Brantley.

"LEPASKAN DIA!." teriak Brantley mendorong sahabatnya hingga terjatuh. Alexa yang terkejut langsung beranjak dan  memeluk kakinya erat serta mengecilkan  suara tangisannya karena begitu terkejut serta terlalu takut.

"Dia masih virgin dude! Seharusnya kau tau! Karena kau telah merusaknya!" teriak Brantley lagi.

Bug!

Satu tinjuan melayang ke wajah Alend. Alend tersungkur di lantai karena ia tidak mempunyai keseimbangab dan tenaga untuk bertahan. Tenaga nya sudah habis terkuras.

"Kau bilang kepadaku untuk tidak akan melakukan hubungan 'sex' lagi? Tapi ini apa?" Brantley menunjuk ke arah Alexa.

"KAU SUDAH MERUSAKNYA!" Brantley menggendong tubuh Alexa dan langsung keluar rumah.

Alend masih terdiam. Ia masih memikirkan kata yang baru saja diucapkan oleh Brantley.
'Virgin?' Ia langsung beralih menatap ranjangnya yang terdapat bercak merah. Tidak banyak hanya saja mungkin segepal tangan untuk ukurannya.

Alend mengacak rambutnya frustasi. Ia melihat bagian kepemilikannya. Terdapat bercak darah juga yang ternyata masih ada.

"SIAL!" Alend lansung masuk kedalam kamar mandi dan membasahi tubuhnya dengan air dingin.

ALEXA.J (COMPLETED) REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang