Prolog

3 2 0
                                    

Hi....
Aku Sascia Permata Bintang aku berumur 5 tahun. Aku sekarang lagi main sama kakak perempuanku dia bernama Bella Permata Bintang dia berumur 7 tahun. Iya memang kita beda dua tahun karena itu kita sangat akrap. Kita selalu bermain bersama, kalian tau apa yang dilakukan sama anak perempuan seumuranku ini ? Iya... Benar pasti bermain boneka / main masak masakan.

Besok Kakak ku ulang tahun dan aku ingin memberinya sebuah kado yang istimewa. Tapi aku gak tau mau memberinya apa ? Waktu aku di sebuah toko pembelanjaan aku menemukan boneka beruang besar yang memeluk beruang yang kecil. Itu sangat bangus dan aku memilih itu untuk ku berikan ke pada kakakku.

Setelah belanja aku membungkus kado itu langsung di toko di mana aku belanja. Setelah itu aku memutuskan untuk pulang karena aku sudah tidak sabar lagi menanti acara ulang tahun kakakku. Sesampainya di rumah aku langsung berlari kecil menuju ruang tamu.
Tiba tiba aku membeku melihat ruang tamu yang sangat sepi dan tidak ada hiasan ulang tahun. Why ???

" Why ??? Kenapa ini, ada apa ??? " Teriakku.
Dan seorang supir papah berjalan menujuku.
" Non sebaiknya non segera ke rumah sakit non Bella sakit " paparnya.
" APA SAKIT  ?? " tanya ku lagi.
" Iya sebaiknya non cepat kerumah sakit "

Air mataku sudah membasahi pipiku yang tembem ini dan kebahagianku hancur dan kado yang aku bawa pun terjatuh.
Aku lari sekencang kencangnya menuju mobil.

" Pak kita jalan sekarang " perintahku.
" Baik non " jawabnya setelah memasukkan kado yang ku jatuhkan tadi.

Saat di rumah sakit aku langsung berlari mengikuti supir mamah yang sudah sedari tadi menunggu kedatangan ku.

" Lewat sini non " perintahnya.

Aku hanya diam sepertinya mulutku terkunci. Saat di depan pintu ruangan ICU aku terpaku dan tangisan lu semakin menjadi air mataku seperti air terjun yang membasahi pipiku.

Dan aku teriak frustasi.

" KAKAK.... "
" Sayang yang sabar yaa... Kita tunggu dokter keluar yaa.. " ujar mamah untuk menenangkanku. Dan aku duduk di pangkuan mamahku.

" Kita berdoa saja ke ALLAH semoga Bella Baik baik saja " ujar papa.

Gak lama kemudian seorang dokter tidak terlalu tua keluar dari ruangan itu.
" Dok gimana ke adaan anak saya." Tanya papah ku.

" Bisakah bapak ikut keruangan saya " perintah dokter.

" Iya iya baik " jawab papah.

Dan seorang suster menghentikan langkah papah.

" Maaf pak bisa di urus dulu administrasinya ? " Tanya seorang suster itu.

" Biar saya aja sus " jawab mamah.

" Baik Bu bisa ikut saya ke meja kasir " perintahnya.

" Baik sus. Sayang kamu di sini dulu ya sama bibik " kata mamah.

" Iya mah " jawab ku.

***

Di ruang dokter spesialis kangker.

" Jadi gimana ke adaan anak saya dok ? " Tanya papa khawatir.

" Jadi gini pak anak bapak mengalami kangker darah " papar dokter itu.

" APA !! Kangker " tanya papa ulang karna tidak percaya anaknya mengidap kangker darah.

" Iya pak, tapi anak bapak masih di stadium yang aman jadi blom parah untuk menghambat semakin parah jadi anak bapak harus mengikuti trapi selama 1 bulan sekali di lakukan sampai benar benar kangker itu hilang pak " papar dokter itu.

" Baik dok, terima kasih saya percaya sama dokter "

Dan papa pergi dari ruangan itu menuju ruang rawat MAWAR VIP 1.

Saat papah masuk semua mata tertuju ke papah.

" Pah apa kata dokter ? " Tanya mamah.

" Kata dokter, kata dokter.. " kata kata papah terpotong potong membuat kami semakin khawatir.

Aku berlari menuju papah.

" Pah kakak kenapa pah ?? "Tanya ku.
" Kakak gak papa sayang tenang aja " katanya bohong.

Aku merasa tenang.

Papa membawa Mama keluar ruangan.

***

" Gimana pah, apa kata dokter ? " Tanya mamah lagi.

" Mama harus sabar ya... Jadi gini dokter bilang Bella sakit ... " Kata papah.
Kata kata papah terpotong karena dia tidak sanggup mengungkapkannya.

" APA APA !! " Teriak Mama.

" Bella sakit... Kangker mah dia harus terapi setiap 3 bulan sekali sampai penyakitnya hilang " papar papah.

" APA... " Teriak Mama aku tidak bisa mendengar karena kamar di rumah sakit ini yang VIP itu kedap suara.

" Gak mungkin pa gak mungkin " ucap mam frustasi.

Mama yang kaget mendengarnya langsung menangis dan menangis karena dia gak percaya kalo anaknya mengidap kangker.

BERSAMBUNG...

LOVE IS SO COMPLOCATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang