Introduction

1.8K 134 29
                                    

Hari ini adalah hari pertama Jennie kuliah di kampus barunya di Korea. Dengan sweater warna mocca panjang yang hampir menutupi celana pendek hitam miliknya, sambil berjalan memakai sepatu boat hitam sepanjang mata kaki dan menggendong tas ransel yang cuma ia sampirkan sebelah di bahunya, Jennie merapikan rambut panjangnya yang menjuntai lalu diselipkannya di balik telinga. Ngelirik jam tangan, Jennie bisa mendengar bisik-bisikan orang-orang sambil ia lewat.

 Ngelirik jam tangan, Jennie bisa mendengar bisik-bisikan orang-orang sambil ia lewat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset, cantik banget dah tu cewe."

"Bule ya? Bule tapi mukanya masih rada Asia gitu."

"Seger bener dah serius!"

Itu suara cowo. Belum suara cewe

"Aku cewek tapi liat dia suka banget ih! Cantik!"

"Cantik banget...."

"Style-nya bagus, gitu doang padahal."

"Yah, kalah pamor deh gue."

Jennie cuma bisa senyam senyum cantik. Udah biasa. Aneh aja, emang engga ada ya cewe yang lebih cantik dari dia di kampus ini?

"Jennie Kim!"

Jennie noleh begitu mendengar ada orang manggil namanya. Dia liat seorang cewe lari-lari kecil ngejar dia, sambil ribet naikin slobong di bahu. Jennie berhenti, nungguin cewe itu.

"Ribet banget sih."

Rose –atau Park Chaeyoung, terengah-engah seusai mengejar Jennie. Mereka berdua sama-sama berasal dari luar negeri. Jennie dari Selandia Baru, dan Rose dari Australia. Meskipun dari Australia, Rose itu murni berdarah Korea, beda sama Jennie yang campuran. Cuma, Rose lahir dan besar di Australia dan baru menginjakkan kaki di negara bahasa ibunya setahun lalu, sebelum kuliah dimulai. Karena sama sama dari luar negeri, makanya mereka bisa dekat.

"Gue senior lo disini. Gue kuliah duluan disini!"

"Whatever." Jennie kembali melangkah membiarkan Rose menyejajarkan langkahnya di samping gadis itu.

"Sekarang lo ada di Korea. Disini budaya Timur! Jangan sampe songong kaya gini selain sama gue. Bisa bahaya tau."

"I know it, Rose. Gue juga punya etika. Yuk ah buruan."

Rose yang notabene senior Jennie menemani Jennie di masa orientasi mahasiswa hari ini. Bukan masa orientasi yang macem-macem, mahasiswa baru cuma diajak keliling oleh panitia sesuai jurusan dan fakultas masing-masing, terus ngejelasin hal-hal yang perlu. Jennie dan Rose satu jurusan, jurusan arsitektur. Makanya Rose bisa aman ikut keliling-keliling sama Jennie tanpa perlu jengah karena toh, ini emang jurusannya.

Setelah keliling lumayan lama, mereka dikumpulin di satu aula besar dan bakal menjalani penutupan orientasi hari ini. Penutupan itu dipandu oleh dua orang pembawa acara. Dua-duanya ganteng, menurut Jennie. Yang satu rambutnya item dan bibirnya seksi –Jennie senyum-senyum pas diem diem ngaku dalam hati- dan satu lagi berambut biru gelap dan sipit banget.

[COMPLETE] UNPREDICTABLE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang