Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.
Warning : Typo bertebaran !
Check this out !
.
.
.
Mark mengepalkan tangannya kuat ketika ia bisa melihat dari lantai tiga kelasnya. Ia melihatnya dengan jelas bahwa Jeno menggandeng tangan Renjun. Keduanya terlihat pulang bersama. Jeno bahkan mengelus surai Renjun sayang dan seperti membisikkan beberapa kata. Renjun mengangguk dan masuk ke dalam mobil Jeno. Jeno memutari mobilnya lalu menaruh tasnya di jok belakang. Ia masuk ke kursi kemudi lalu mobil Bumblebee itu meninggalkan area SOPA.
"Kau benar-benar tampak menyedihkan", seru seseorang yang menghampiri Mark.
"Kenapa kau ke sini Na Jaemin", gerutu Mark.
"Astaga, kau benar-benar tampak menyedihkan. Makanya kendalikan emosimu itu", balas Jaemin.
"Memang kenapa ?", tanya Mark.
"Tentu saja, kejadian tadi siang itu juga menyakiti hati Renjun. Sadarlah Lee Minhyung !", balas Jaemin kesal. Bahkan pemuda itu memanggil nama lahir Mark.
"Memangnya aku tidak terluka ?", seru Mark.
"Aku tahu kau terluka, tapi kendalikan juga emosimu itu. Lihat sekarang ! Jeno yang menang. Aku benar kan ?", sengit Jaemin.
Mark mendengus kesal, karena seratus persen yang dikatakan Jaemin itu benar.
"Kalau menyukai seseorang itu dekatilah ia secepat yang kau bisa. Hyung, sudah menahannya selama setahun ini. Lalu punya kesempatan tapi malah tersakiti kan", sahut Jaemin.
"Ck, kau benar Na Jaemin", kata Mark malas berdebat.
"Aku kagum pada Renjun karena bisa menarik dan diperebutkan oleh si Dewa Matahari dan Pangeran Es. Oh siapa pun pasti rela melakukan apa pun untuk ada di posisi Renjun", kata Jaemin.
"Kau ingin juga ?", tanya Mark.
"Sayangnya aku tidak ingin jika yang menyukaiku itu orang seaneh dirimu", seru Jaemin.
Mark mendelik membalas Jaemin.
.
.
.
Renjun merapikan penampilannya yang dibalut oleh sweeter biru dan sebuah jeans panjang. Jeno dan Renjun diminta untuk pulang cepat oleh kedua orang tua mereka untuk pesta barbeque kecil-kecilan dengan sahabat dekat orang tua mereka malam ini. Jadilah sekarang Renjun berakhir dengan merapikan penampilannya sebelum bertemu dengan tamu orag tuanya.
Merasa sudah siap, ia segera keluarkamar dan turun ke lantai satu. Ia menghela nafas, keadaan hatinya sama sekali tidak baik berkat kejadian tadi siang. Ia masih memikirkan Mark, apa ia harus menjelaskan tentang hubungannya dengan Jeno agar tidak ada kesalah pahaman lagi.
Ting ... Tong ...
"Renjunnie, tolong buka pintunya !", seru Doyoung.
"Ne, Eomma", balas Renjun patuh.
Ia segera menyusuri ruang depan rumahnya yang besar untuk mencapai pintu. Itu pasti tamu kedua orang tuanya. Ia meraih kenop pintu dan membuka pintunya. "Annyeong haseyo", seru Renjun sambil membunkukkan badan.
YOU ARE READING
Cover It Up !
Short StoryRenjun merasa biasa saja padahal orang yang disukainya itu luar biasa !