Satu [privacy]

72 7 3
                                    

"Tolong selamatkan dia, dia masih sangat kecil kumohon"

"akan kuusahan nyonya, sekarang anda bisa beristirahat sejenak, karena membutuhkan waktu untuk mengoperasinya"

Wanita itu hanya bisa mengangguk dan berdoa untuk kebaikan putrinya.


Tabrakan telah terjadi di Tol menuju kota Seoul dan mengakibatkan 3 orang tewas satu korban luka-luka.
Salah satu korban luka-luka dalam kecelakaan ini anak yang berumur 10 tahun yang menurut para saksi, korban tersebut terkena kaca mobil pada bagian mata dan dada bagian kanan.
Sekian dari saya, terimakasih.


Wanita itu hanya bisa menunduk dan menangis ditengah kericuhan rumah sakit pusat kota Seoul.

Ia hanya menangis dan terdiam melihat keadaan putrinya yang dioperasi. Ini semua karena kecelakaan itu, kejadian itu sudah membuatnya kehilangan suaminya.

3 jam sudah Ia menunggu operasi anaknya, tapi dokter tak kunjung keluar dari ruang operasi.

"Nyonya Kim? "

"ah iya dokter, apa ank saya baik2 saja? Bagaimana keadaannya? "

"Anak anda baik2 saja Nyonya, tapi.."

"tapi apa dok? "

"hmm, anak anda mengalami kebutaan sementara yang diakibatkan kaca yang melukai matanya"

Wanita itu limbung dan berlutut dihadapan dokter tersebut, ia tdk menyadari nasib buruk apa yang akan menimpa anknya tersebut.

.
.
.
.
.

7 tahun kemudian

"YAA, apa yang sedang kau pikirkan, daritadi kau sudah mengabaikanku "

"maafkan aku Ning"

"jgn bilang krna aku tak kasat mata kau bisa mengabaikanku"

Ya, dia ini teman hantuku entah sejak kapan aku merasa dia adalah temanku. Aku tau keajaiban ini ada padaku sejak kecelakaan itu, padahal dlu aku baik2 sja tanpa penglihatan ini.

"aku pergi dlu Ning, jgn muncul tiba2 lagi, sudah cukup buat aku hampir pingsan krna kau dtng dgn wajah yang mengerikan "

"baiklah, sampai jumpa Hara"
"bersenang2lah"

Hmm, bersenang2? Setelah kejadian 7 tahun yg lalu? Mustahil

"Hara!"

Tebak siapa yang memanggilku?

"Winwin?"

"YAA, kemna saja kau selama ini? Aku selalu mencarimu "

"Katakan saja apa yg perlu kau katakan"

"aigoo, jangan dingin seperti itu pdaku"

Aku pergi dari hadapan Winwin, jujur saja aku tidak suka padanya karena dia itu sangatlah cerewet. Aku tidak tau sekarang ia mau apalagi denganku.

"YAA, tidak sopan sekali kau nona Kim, aku sedang butuh bantuanmu sekarang, kumohon dengarkan aku ini sangat penting."

Aku menghela napas kasar dan menatap winwin tajam, dan ia hanya cengar cengir dengan tidak berdosanya. Enak sekali hidupmu Win.
Aku menyerah.

"Baiklah, apa itu yg bgimu penting?"

"ikut aku sebentar, ada yg ingin bertemu denganmu"

"tidak mau, nnti aku diserang pra fansmu, apa kau tdk tau fansmu itu sangat brutal?"

"Araa, mksudku kau hrus bertemu dengan temnku, tpi tidak dengan aku"

"neo michyeoss-eo, aku tidak akan bertemu dengan orng yg tidak kukenal"

"sudah ikut saja"

.
.
.

"nah ini dia yg mau bertemu denganmu"

"Mark?"

"katanya kau ini anak yg istimewa? Bnarkah itu?"


To the point sekali anak ini,pantaslah ia jadi leader.

"Win,tlong jelaskan ini semua"

"Gini sebenarnya, Mark ingin membahas sesuatu denganmu tapi tidak disini"

Lagi lagi seperti ini,sepertinya aku harus menyingkirkan egoku untuk sementara ini.

"Baiklah, aku sedang berbaik hati untuk saat ini, jdi kau mau kemana?"

.
.
.

"kita dimana? Kau tdk akan menyentuh ku 'kan?"

"tidak akan, Oke sebelum itu aku mau memperkenalkan diriku"

"Araa, kau pikir aku tak tau kau? Sudhilah basa basimu ini, tidak berguna sama sekali"

"harusnya kau bersyukur karena bisa bicara dengan Idol besar sepertiku, bukan dalam posisi Idol dan fans"

"sudah selesai bicaranya? Aku bnr2 muak padamu"

"baiklah, ayo kita menemui temanku"

"Jangan bilang kalau temanmu itu Idol"

Mark hanya mengangguk semangat, entah apa enaknya jadi Idol. Aneh.


"Mark hyung, Lama banget sih"

Dia Na Jaemin, jujur sih menurutku dia itu Tampan apalagi senyumannya itu, tapi aku tdk akan sudi bilang dihadapannya.

Aku memandangnya sejenak sebelum dia menatapku, tapi fokusku beralih ke belakang punggung Jaemin. Ada arwah seorang gadis, ia tersenyum miring padaku, ada keputusasaan dlm matanya. Aku tak sanggup melihatnya.

"Kau sudah membawanya ternyata, hyung"

Aku segera sadar dari lamunanku tentang arwah gadis itu yg sempat menganggu ku.

"kenapa kau membwaku ke sini?"

Aku sudah tdk mau lama2 ditempt ini, aku mulai mual melihat semua arwh, mereka seakan mengusirku untuk pergi secepatnya dari sini.

"ada yang ingin ku beritahukan padamu Hara,tolong jgn buru2 dulu"

"Oh, jadi dia yang kau ceritakan padaku dulu, hyung?"

dulu? Apa2an ini kenpa aku merasa yang tolol disini? Tolong jelaskan padaku.

"hmm,, Mark hyung, sepertinya tamu kita tidak nyaman"

"bisa cepat katakan padaku apa yang kau.. "

"kau bisa melihat arwah? "

Belum aku selesai ngomong sdh dipotong, dasar tdk punya sopan santun,y ini lah yg gk aku sukai dari Idol, mereka hanya terlihat baik didepan tapi akan berbeda ketika dibelakng kita.

"Kau tau darimana? "

"Aku tau kau akan bertanya itu, sebenrnya aku sudah mengintaimu selama 2 bulan ini Kim Hara" ujar Jaemin enteng.

Apa2an mereka ini? Berani2nya mengintaiku tapi, apakah mereka tidak merasa kalau aku sedang diintai? Atau jangan2 mereka sudah tau tapi tidak mau memberitahuku.

Sialan

"tolong jelaskan semuanya padaku sekarang"

"kau bisa melihatnya?"

"siapa?"

"Arwah gadis"

"bagaimana kau...."

"kan sudah ku katakan kalau Mark hyung mengintaimu, jadi otomatis ia bisa tau apa saja tentang kau"

"jadi apa yang harus ku lakukan?"

"cari tau tentang keluargaku"

.
.
.
.

Vomment jng lupa
Tinggalkan lah jejak.

My Second Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang