Two : Meeting

9 1 0
                                    

"Sesosok pria ditemukan tewas di dekat sungai dengan kondisi yang mengenaskan pagi ini. Mulutnya ditemukan robek dengan seluruh wajah penuh luka yang.." sebelum pembaca berita tv itu menyelesaikan kalimatnya, tv itu kemudian langsung dimatikan oleh si penonton yang terlihat mengerutkan dahinya.

"Astaga ini hari minggu, harusnya mereka menayangkan berita yang membuat minggu pagi orang orang makin semangat" kata perempuan bermata coklat itu. Sejenak ia membayangkan bagaimana rupa yang dijelaskan oleh pembawa acara tadi, dan langsung menutup mulutnya karena mual.

Ya, berita pembunuhan mengerikan seperti harusnya tidak ditayangkan di minggu pagi.

"My dear Katie, ayo sarapan" panggil wanita yang tak lain adalah nenek Kate dari dapur.
"Iya nek" jawab Kate meletakkan remote tv dimeja dan berjalan ke dapur.

Di dapur, terlihat seorang wanita baya yang tengah merapikan meja makan dengan serius. Begitu ia menyadari kehadiran Kate, ia menoleh. Ia melempar senyuman cerah di wajahnya yang sudah dipenuhi keriput itu.

"Maaf, hanya roti panggang dengan isi tuna seperti biasa" kata wanita tua itu sambil mengupas kulit apel yang hanya tinggal setengah itu lalu meletakkannya di piring kecil.

"Itu kesukaanku" balas Kate tersenyum lalu memegang tangan neneknya dan menarik kursi makan.

"Duduk dan makan, aku akan mengambilkan obatnya" kata Kate menuntun nenek duduk dikursi.

Lalu Kate mengambil obat di rak makan yang menempel didinding. Ia menatap obat yang ia pegang.
'Persediaan obat nenek sudah habis' ucap Kate dalam hati.

Ia meletakkan obat itu disebelah gelas yang berisi air, lalu ia duduk dikursi lain dan ikut memakan sarapannya.

.

Tok tok~

Suara ketukan pintu terdengar.

"Mr. Bale, sarapan sudah siap" panggil seorang laki laki tua dengan pakaian khas pelayannya dari luar pintu kamar.
Sementara didalamnya terdapat sesosok laki laki yang tengah tertidur dibalik kasurnya yang berukuran king sizenya.

Detik berikutnya pria itu bangun dan membuka tirai kamarnya hingga masuklah cahaya matahari pagi.
Lalu ia berjalan ke kamar mandi dan menatap dirinya didepan cermin.

Ia menatapi tubuh telanjang dadanya di cermin, lalu ia melirik bahu sebelah kanannya yang terlihat lebam disana.

"Persetan dengan Flint dan anak buahnya" kata lelaki itu menggeram sambil menutup matanya. Rahangnya terlihat mengeras sekarang.

Tak lama ia kembali membuka matanya, dan berjalan kearah shower.

Setelahnya ia turun ke ruang makan dan berjalan ke arah meja makan.
Diatasnya terdapat secangkir kopi dan sebuah Ipad disampingnya.

Ia duduk dan mengambil cangkir itu dan mulai menyesapnya perlahan. Lalu ia mengambil Ipadnya dan menggeser layarnya, sampai sesuatu yang ia lihat dari layar itu membuatnya menarik bibirnya dan tersenyum kecil.

"Bagaimana kopinya tuan?" tanya lelaki tua pelayan tadi.
"Best coffee for this week, Alfred" balasnya sambil menyeruput kopinya perlahan.

.

"Haruskah kau bekerja dihari libur juga?" tanya nenek sambil membawakan punggung kecil Kate.

"Nenek kan tahu, aku tidak bisa diam saja di rumah tanpa melakukan apapun. Aku akan pulang agak larut malam ini" balas Kate yang tengah menguncir kuda rambutnya.

ALIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang