Prang..
Terkejut. 1 kata menggambarkan perasaanku saat ini. Bagaimana tidak, sekarang aku masih memakai baju tidur bergambar doraemon, rambut masih berantakan dan tepat didepanku ada sosok yang beberapa bulan ini memenuhi fikiranku. Ia kekasihku, Aldo.
"Astagfirullah." Aldo tak kalah terkejutnya denganku. Pasalnya aku juga tadi sempat menjatuhkan segelas susu buatan bibi. Dan sekarang sudah tak berbentuk.
"YaAllah, duhh", aku menatap segelas susu yang berantakan dilantai dengan nanar.
"Aduh non, ada apa ya ini?", bibi mengahampiri kami dengan khawatir.
"Yaampun itu kenapa bisa jatuh non, bibi beresin dulu ya", baru saja ingin mengatakan sesuatu, bibi langsung pergi kedapur untuk mengambil sesuatu.
"Kamu kok udah disini do?", tanyaku dengan tampang polos.
"Loh? Aku kan udah chat kamu tadi, kalo aku bakal kerumah kamu agak pagian, kamu kok?", jawabnya. Dan seketika aku sadar.
"Astaga. Aku lupa!. Kamu masuk dulu ya aku mau mandi", aku langsung lari kearah kamarku. Aku lupa!.
Skip.
"Yaampun sayang, kamu tuh gimana. Pacar kamu mau jemput agak pagi kok malah gak tau", ucap mamaku. Sekarang aku, mama, papa, Reyno adik ku, ka Alia dan Aldo sedang sarapan pagi. Keluargaku memang sering mengajak Aldo untuk sarapan bersama, tapi terkadang Aldo juga suka menolak atau bahkan sudah sarapan dirumah. Hai Namaku Alea Viralia Kezya, baru menginjakan umur 17 beberapa bulan lalu. Aku memang orangnya pelupa, seperti tadi. Ah memalukan sekali jika diingat. Ini lah keluargaku, mama dan papa yang suka sibuk dengan dunia perbisnisan, ka Alia Kezya Alansyah yang sibuk dengan dunia kuliahnya dan adik ku Reyno Gion sibuk dengan masa-masa smp nya. Walaupun sibuk kami pasti selalu menyempatkan waktu untuk sekedar berkumpul seperti ini. Hangat memang.
"Aku lupa mah, kalo aku inget pasti gak bakal kayak tadi", bantahku. Agak geli sendiri ketika mengingat kejadian tadi.
"Malu-maluin sumpah ka", kini giliran Rey yang meledek.
"Bodo wle", balasku dengan menjulurkan lidah padanya.
"Musti kudu sabar do ngadepin Lea mah haha", aku beralih menatap ka Alia. Dengan wajah sebal menatapnya. Aldo hanya terkekeh.
"Udah-udah, Kamu mending bawa lea berangkat deh, sebelum perang kesepuluh dimulai", Ledek mama. Ia berkata pada Aldo. Tak lama Aldo langsung bangkit dari tempat duduknya, lalu mengajakku berangkat. Menyebalkan sekali.
Setelah pamit, aku dan Aldo berangkat ke sekolah. Rasa kesal masih menghiasi wajahku, tak benar-benar kesal sih. Karena aku tau mereka hanya bercanda.
Tiba-tiba motor Aldo berhenti dipinggir jalan.
"Kok berenti?", tanyaku.
"Udah dong kamu jangan cemberut gitu, masih pagi sayang. Aku gak mau jalan sebelum kamu senyum", berhenti dipinggir jalan hanya karena ini?.
"Senyum sayang", seru Aldo. Aku tak bisa menahan senyum, karena menurutku wajah Aldo sangat amat lucu. Ia mencoba menghiburku, akupun akhirnya tersenyum sesekali terkekeh.
"Nah gitu dong, kan jadi semangat kesekolah lagi", lalu Aldo langsung mengas motornya dan melanjutkan perjalanan kesekolah
Skip..
Sekolah
Aku dan Aldo menyelusuri lorong sekolah kami, jari-jemari saling menyatukan. Seolah-olah mengatakan bahwa 'dia milikku'. Sesekali mendengar bisikan setan pagi yang mencibirku mencampuri urusan kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/118825660-288-k134720.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twists and Turns of Friendship
Teen FictionCarilah orang yang membuat kamu jadi diri kamu sendiri. Seperti mereka para sahabatku. Ketika semua masalah seakan-akan menamparku. Mereka lah yang rela mendengarkan semua masalah itu, saat aku rapuh akan keadaan. Tangan-tangan merekalah yang membua...