Dua

83 7 0
                                    


... jati melirik ke sblah kanan. Ia berpapasan dengan pujaan hatinya. Jati tak berpikir dengan wajah nya yang sangat....
Ya... Udah tau ya... Kaya filem "beauty and the beast" gitu..
Jati masih melihati cowok itu sambil berjalan. Ia dengan cepat memalingkan wajahnya dan senyum2 karena baru saja ia di senyumi cowok itu. Seperti siraman rohani melandanya. Plak. Jati menampar wajahnya sendiri.
Sampai di kelasnya yaitu kelas XI H, karena di kelasnya jamkos*, suasana pasar datang. Ada yang nyanyi2 pake gitar. Ada yang mukul2 meja sambil teriak dangdutan. Ada yang main bola di kelas, Duk * bolanya kenaan kepalanya.~ Panjang umur~
'fu*k! Lapangannya nggak pindah kesini woy!!!' gerutunya.
Jati pusing 7 galaksi gara gara kena bola itu. Jati hampir pingsan.
"ke uks yok!!" dengan antusias temannya nyuruh ke uks biar nggak ikut pelajaran selanjutnya- lebih tepatnya modus.
Kelasnya terkenal dengan ke-mbejug-kannya dan tentunya isinya juga anak anak keset semua. Termasuk jati. Ia keluar dan langsung masuk ke uks dan tiduran. Kreekk.. Pintu uks di buka terlihat mas 'pujaan hati' jati.
Jati seketika duduk . "biar mas aja yang ngerawat. Nanti kamu ketinggalan pelajaran" ia berkata ke temanya dan temannya segera keluar. Sebelum benar-benar keluar, temannya menjempol dan tersenyum lebar ber isyarat 'selamat bersenang senang'. "kamu sakit apa?" cowok itu membuka kotak obat. Sebenarnya si mas 'pujaan hati' itu ketua osis di sekolahnya. "p-pusing" gagap menghadapi malaikatnya.
Sebut aja mas 'pj' (pujaan hati) nyari obat pusing. Ia mengambil air putih dan obat itu. Ia menyerahkan minun itu ke jati. Dan jelas tak sengaja tangannya bersentuhan dengan mas 'pj'. mereka bertatapan satu sama lain.
Cring cring cring
terlihat mereka bercahaya.
Serasa dunia milik mereka seorang.
Mas 'pj' tersenyum dan berkata
"will you marry me?" ia memegangi tangannya dan tentu saja gelas dan obatnya hilang. Belum sempat menjawabnya jati sudah bangun dari sofa milik rumah sakit. Cahaya yang masuk dari jendela menyilaukan matanya. Jati mengusap wajahnya gusar. Mimpi tadi bener bener sebuah anugerah baginya. Jati kaget.
Ia melihat jam di handphonenya.
Jam 10:23 merupakan jam yang telat banget buat berangkat. Ia menyesal nuruti si cowok itu. Cowok itu sedang makan. Jati segera keluar dari kamar itu. Rizal juga tak melarangnya keluar,Rizal berpikir jati butuh istirahat. Dan mungkin kehabisan alasan....

Sampai di kamarnya, jati menghempaskan badannya ke ranjang. Menghela napas panjang,
Melihat langit langit kamarnya.
Putih dan bersih. Itu yang jati lihat.
Jati masih kepikiran sama si mas 'pj'nya, Kaya jelangkong... Tiba-tiba datang padahal tak di undang.
Jati udah move on. Dulu udah pernah
Sumpah serapah.
Segera jati membersihkan diri.
Dentingan garpu dan piring di meja
makan mengiringi "dinner" jati.
Sembari bermain ponselnya...
Ia mencari nama 'pj' itu di facebook... IG.., Twitter..,line...
Hasilnya nihil smua. Jati menggeram
Cepat cepat menghapus makanannya dan segera tidur. Jati harap, dapat ketemuan lagi sama mas 'pj'.
Jati membayangkan bagaimana mimpinya itu berlanjut..
Ia menyadari mimpi itu, padahal biasanya langsung lupa mimpi apa...
Ia merem,nghayal kejadian romance - romance yang berlebihan. Tapi jadinya sama siapa coba? Rizal..
Entah gara gara sering iseng, lalu keinget terus.... Jati nggak bisa tidur siang lagi..

Ting tung

Suara ponsel membangkitkannya.

[fahrizal maulana menjadi teman anda].
"uapa?!? Tau dari mana ID ku?" jati melongo tak percaya.

Ting tung.

[fahrizal maulana mulai mengikuti anda]. "huh.. Untung aku privat.."
Nafas lega. Jati meletakkan handphonenya, mengacak acak rambutnya. Sepertinya tuhan tak membelanya, pengikut ignya sudah 723, tapi yang di ikuti hanya 6 yaitu keluarganya. Anti sosialnya lumayan parah. Dari kecil, jati tak ingin pergi ke sekolah, nangis... Aja kalo di paksa.
Mintanya sekolah di rumah aja(non formal) . Ayahnya memegang kendali penuh sebuah perusahaan besar, perusahaannya terkenal di mana mana. Tentu saja ekonominya tercukupi.. Bahkan berlebihan..
Dulu sd.. jati sering mentraktir temannya. Ketahuan oleh ayahnya, ayahnya menghukumnya dengan kejam, seperti mencambuk, di pukul, lalu di kunci di kamar seminggu.
Mengerikan sekali punya ayah seperti iblis itu. Semenjak itu, jati tak pernah membuka dirinya.

Terlihat  malam ini indah, kerlap kerlip bintang menaburi di atas langit ungu ke biru biruan. Di balkon rumahnya, sedang menyeduh secangkir kopi susu. Drrt.. Drtt.. Drrt...         
Handphone bergetar, memperlihatkan wajah seseorang dengan berpose, di bawah foto tersebut tergambar telepon berwrna hijau dan merah.

Pip.. Pip... Pip.. Pip...

{halo adekku tersayang..
Gimana kabarnya??}

{eh kakak, baik kook...}

{o ya udah..., udah makan belom?}

{udah... Kakak ada apa kok nelpon?}

{nggak boleh ya.. Kangen adek sendiri?}

{boleh, boleh kok.... }

{lagi sibuk ya? Kalo iya maaf ya...
Mas lain kali aja nelponnya..}

{nggak kok.. Silakan mau  ngomong sepuasnya..}

{kuliah baik?}

{baik..}

{punya temen nggak?}

{......}

{halo? Adek?}

{nggak...}

{laaa...., kalo udah masa kuliah tu harus cari temen... Biar nggak sendirian.. Lagian kan kamu pindah ke luar kota..}

{nggak usah punya temen juga nggak papa kok kak..}

{yakin?}

{yakin!}

{emangnya temenmu kenapa? Nyakitin kamu?! Jahatin kamu lagi!?!
Siapa orangnya!!? Biar aku kirim orang ke sana!!}

{NGGAK!! jangan..
Nggak ada yang Jahatin aku kok..
Mas tenang aja.. Disini damai aman nyaman sejahtera kok..}
'nyaman-nya  enggak si..'

{BENER ?!}

{i-iya iya... Jangan teriak dong...
Kupingku rusak nanti..}

{ahhhahah iya iya.. Mas off dulu ya..
Di panggil istri ni..}

{iya...}

{dada.. Lop yu muach}

Pip- pip-pip-pip

"ck, setya... Setya..."

Kakak tertuanya laki-laki, bernama setya ardi nugraha. Orangnya ganteng nggak seperti adiknya: jati.
sudah jelas orangnya baik..
Kakak idaman banget..
Makanya udah punya istri..
Setya perhatian sama aku karena hukuman ayah yang sangat keras, mukaku juga sering bonyok, biru, lalu di make up biar nggak keliatan jelas..
Ayahku menyuruhku begitu agar nama baiknya juga terjaga.
Sebagai C.E.O perusahaan, pasti ayahku sibuk di kantornya...
Kadang kala pulang, dan mengecek kasus apa yang di dapat di keluarganya setelah di tinggal beberapa minggu.  Aku anak terakhir dari 5 bersaudara. Terkadang pernah sekeluarga mengunjungi kantor ayah.
Plak!! Tamparan membekas di pipi ayah. Ayahnya selingkuh dengan wanita lain. Saat itu, kami sekeluarga memberikan suprise ke ayah. Ayahku terus menjelaskan yang terjadi. Yang ibu liat, ayahku sedang memangku asistennya.  "dasar laki-laki kejam!!" ibuku lari mengajak anak anaknya pulang kembali - termasuk aku. Syukurnya pengadilan memihak hak asuh ke ibuku.  Walaupun begitu, ayahku tiba-tiba baik padaku, Masih mengirim dana ke keluargaku dan terkadang mengunjungi setya dan keluarga kecil barunya. Sebetulnya, setelah itu ibuku benar benar banting tulang mencari pekerjaan yang layak dan dapat menjadi penguasa perusahaan tersebut. dan akhir akhir ini ibuku menjadi 'calon' bos besar..
Ibuku sudah tua... Sekali, 5 tahun lagi ibuku pensiun, merupakan tahun yang pas jika di jadikan pengalaman menjadi boss. Wajah keriput, putih, berambut putih tetapi masih berjalan tegap, tinggi, pintar dan bijaksana dalam setiap yang di kerjakan.
The perfect mother..
Maka dari itu, ayahku tak ingin meninggalkannya.




Scroll

Scroll

Scroll

Ibu...

Ayah..

Kakak²ku..

Jati memeluk hpnya

Why I Love Yu?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang