Tiga

93 7 0
                                    

.. Tik tik tik tik zressssssszsszsszszsz
Ciiitt ciittt czziitt
'jadi.'
Sedang dilanda hujan lebat beserta petir mengelegar kemana mana, jati memilih menyalakan ac, membuka jaketnya dan melukis dari embun kaca mobilnya. Menunggu hujan berhenti, tunggu.. Sebenarnya jati sudah selesai kuliah dan  biasanya langsung tancap gas ke rumah.
"haahh huuuuujjjjaaaannn.."

Cpak cpak cpak

Seorang anak kecil baru saja berteduh di luar kafe dekat kampus. Badannya bergetar tak karuan sambil memeluk dirinya agar tak kedinginan.
Jati menghampirinya.

"dek baru pulang?" yang ditanya mendongak

"iya..," giginya naik turun.

"kakak antar pulang yuk.." sesekali nabung pahala..

Laki-laki itu diam dalam kedinginan.
"ayo.." yang di ajak mundur.

Oh! Aku tau.

"tenang dek.. Aku bukan penculik..
Ayo masuk.."

akhirnya dia manut..
Di dalam aku kasih handuk, dan snackku. wajahnya semakin pucat, eh iya!! AC!! AC!! Aku matikan dan bertanya letak rumahnya.
"jalan######, no#####, rumah warna putih jendela 5" ujarnya.
                   🚗🚗Bruum.... 🚗🚗

Hening masuk dalam mobilku. Aku masih pokus lihat ke depan. Rasanya canggung untuk berbicara.

"dek siapa namanya??"

Baru aja nengok, bocah itu tidur. Aku sedikit panik, ngegas melaju cepat menuju ke sarangnya. Kalo di liat liat lagi ntu bocah kok gemesin tau nggak.. Lucu mbanget..

Sampailah di rumahnya. Aku membopongnya, sedikit berat tapi tak apa. Aku mengetuk pintu itu.

"permisi...."
                            Tok tok tok
"permisi.."

Pintu pun terbuka. Terlihat wanita paruh baya memasang wajah panik karena melihatku. Kayanya salah paham lagi deh😑😑😑

"buk, ini adek.. saya anter pulang, karena udah kedinginan di luar"

Langsung ibu itu kaget mengajakku dan masuk ke rumah itu. Aku duduk di ruang tamunya. Sembari mengembalikan bocah itu ke kamarnya. Ibu itu mengasih handuk, berterima kasih kepadaku.

"aduh... Maaf ya mbak.. Jadi ngrepotin mbaknya.. Makasih banget lo mbak.. Saya dari tadi udah panik kok fabi nggak pulang pulang.." sambil menghidangkan sajian makanan cukup banyak.

"sama-sama buk.. Yang penting dek.. Fabinya sampe rumah.."

Ibu itu tersenyum dan sepertinya pergi mengambil jajanan lagi. Aku sungguh gugup luar biasa. Dan btw aku baru tau kalo namanya fabi.
Kuliat sekitarku di sebelah kiri ada ruangan yang isinya ada banyak botol botol seperti shampo dan alat alat seperti di salon. Ibu itu kembali.

"ayo di makan mbak.."

"I, iya...."

Hening

"aduh mbak baru sadar.. Bajunya basah kuyup nih.. Saya pinjamkan baj-" "nggak usah buk.. Makasih.."
Potongku. Ibu itu kembali khawatir

"tapi nanti mbak sakit..."

"nggak kok buk..  Saya sebentar lagi mau pulang.., eh iya buk, itu.. Em.. Ibuk buka salon ya bu?" menunjuk ke ruangan itu.

"iya saya buka salon dan spa.."

Aku berdiri mengembalikan handuk yang kupinjam sementara dan pamit pulang.

"aduh... Maaf yang sebesar besarnya ya mbak.."

kami sedang di ambang pintu keluar.
Aku bersaliman dengan ibu fabi itu sebelum keluar. Diantara itu ibu itu menyelipkan uang di tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why I Love Yu?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang