Maaf

58 33 11
                                    

" Setiap kata-katamu mampu meluluhlantahkan jiwa dan ragaku" -Erina
🎶 🎶 🎶

Valen pov

"Mba bunga mawar satu ya" pesanku dari dalam mobil.

Aku sekarang berada di toko bunga langgananku. Aku sudah sering memesan bunga disini untuk ibuku, sepupuku dan Erina kekasihku.

Dan tentu aku sudah tau bila kekasihku ini sangat menyukai bunga mawar seperti ibuku.

"Ini mas." Aku menerima mawar itu kemudian membayarnya.

Aku meletakkan bunga itu di kursi penumpang dan melajukan mobilku menuju rumah Erina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku meletakkan bunga itu di kursi penumpang dan melajukan mobilku menuju rumah Erina.

15 menit kemudian

Aku sudah sampai di rumah Erina.
Aku turun dan tak lupa membawa sebuket mawar pink yang tadi ku beli di toko langgananku.

Tok...Tok...Tok...

Pintu terbuka dan menampilkan seorang gadis manis dengan rambut yang bergelombang yang tergerai dan memakai seragam yang SMA denganku. Yap! Dia Erina.

Author pov

Erina tampak biasa saja melihat kedatangan Valen. Padahal jika Valen tau saat melihatnya Hati Erina masih terasa sakit mengingat kejadian kemarin. Dimana Valen meninggalkannya sendiri dan pergi ke rumah Ara, yang bahkan Erina tidak tau siapa Ara sebenarnya.

"Hai Valen" Akhirnya Erina mampu mengucapkan kata kata tersebut dari lidahnya yang kelu.

"Sssorry rin" ucap Valen tanpa membalas sapaan Erina. Walau Erina terlihat biasa saja tapi Valen tau apa yang di rasakan gadis itu di hatinya. Pasti hatinya masih terasa sakit karena kecerobohannya kemarin, dimana dia meninggalkan Erina sendiri.

Hening

Itulah yang terjadi sekarang. Kedua insan itu sedang berputar dan berkelana dalam pikiran mereka masing masing.

"Val"
"Rin" ucap mereka bersamaan.

"Kamu duluan aja" sambung Valen

"Gak apa apa kamu duluan aja" ucap Erina

"Ladies first"

"OK" akhirnya Erina mengalah

"So?" Tanya Valen sambil menaikkan satu alisnya.

"Kenapa kemarin kamu Ninggalin aku ? Kemana kamu?" Tanya Erina setenang mungkin. Sebenarnya ia sengaja tidak memberitahu Valen bahwa dirinya kemarin sudah tau kemana Valen dari Rizky. Karena dia ingin melihat kejujuran kekasihnya Valen.

"Ma...maaf rin, kemarin aku ada urusan" jawab Valen

"Urusan apa?!" Erina mulai menaikkan nadanya. Emosinya mulai meluap.

"Aa..aku.. aku ke rumah Ara rin" kalimat itupun berhasil meloloskan air mata Erina yang sempat tertahan.

"Ternyata benar kata Rizky kamu kemarin ke rumah Ara. Hikss...hiks... Sebenarnya ara tuh siapa kamu sih? Apa dia lebih penting dari aku? APA GABISA KAMU KABARIN AKU DULU? APA AKU GAK BERARTI APA APA DIBANDINGKAN DIA?! APA.. AA...Hiksss... Atau jangan jangan..." Erina sudah tidak mampu berkata kata lagi.

Valen yang sudah tidak tahan melihat gadisnya itu menangis lantas memeluknya. Ia bisa merasakan kesedihan gadisnya itu.

Ini semua salahnya, bila kemarin dia tidak panik mungkin dia bisa mengantar Erina pulang atau setidaknya memberitahu gadisnya itu.

Erina membalas pelukan kekasihnya. Pelukan yang selalu bisa menenangkannya. Pelukan yang selalu meruntuhkan amarahnya.

"Rin aku minta maaf ya sama kamu, Ara itu sepupuku yang udah aku anggap kayak adik aku sendiri. Ara tinggal di rumahnya sendiri semenjak kedua orang tuanya meninggal. Maka dari itu aku yang menjaganya karena saat ini kondisi kejiwaannya sedang tidak baik..."

"...kemarin aku dapat telpon kalo dia mau coba bunuh diri lagi makannya aku langsung pergi ke rumahnya. Untung Rizky udah nyampe duluan jadinya dia bisa menenangkan dan menjaga Ara" sambungnya.

"Hiks..hiks.. ja...jad...jadi Ara itu bener sepupu kamu?" Ucap Erina malu-Malu.

"Iya sayang." Valen menarik pelukannya dan memberikan bunga mawar berwarna pink itu kepada gadisnya.

Sebuah senyuman terukir dari wajah Erina. Matanya berbinar saat melihat bunga kesukaannya ada di hadapannya.

"Thankyou Valen" Erina mengambil bunga itu dan memeluknya erat sekali.

"Please forgive me baby. I Love you and believe me i never to lost from your life" ucapan lembut dan tulus kembali keluar dari mulut Valen.

"Of course! Love you too more honey" balas Erina dengan senyuman yang tak kalah tulus.

Mereka pun berangkat menuju sekolah bersama tanpa ada lagi kesalahpahaman yang mengganjal di hati masing masing.

➰➰➰➰

Finally Author bisa update Hehe :)
Maaf yaaa telat :( harusnya kemarin tp Author baru bisa update sekarang karena ada sedikit problem kemarin Hehe...

Makasih Yaa buat yang udah baca cerita ini dan jangan lupa untuk tetep vomments cerita ini ya 👌🏻

SALAM VALERINA

Valerina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang