"Rain, mau pulang bareng gue gak?" Ucap Faris sambil memasukan buku-buku ke dalam tasnya.
"Gak usah Ris, gue naik ojek aja." Ucapku sambil memakai tas ranselku.
"Sama gue aja, ongkos nya kan lumayan jadi bisa disimpen. Lumayan juga kalo beli jajanan dipinggir jalan loh." Faris menatapku sambil menaikan alis kiri nya.
"Emang gapapa, kan rum-"
"Gapapa Rain, itung-itung perkenalan juga kan. Temen Ale, berarti temen gue juga." Ucap Faris memotong perkataanku.
"Yaudah deh, yuk."
*****
Sesampainya di parkiran motor, dia memberikanku helm."Lo niat banget bawa helm 2, emang setiap pagi berangkat bareng siapa?" Tanyaku penasaran karena Faris membawa 2 helm padahal dia berangkat sekolah hanya sendiri.
"Ale titip pesen, katanya gue harus pulang bareng lo. Jadi, gue bawa helm 2 deh." Ucapnya sambil tersenyum.
"Oh, jadi ini semua karena Ale? Ish, ga ikhlas. Ga seru ah." Aku tertawa kecil. Dalam hati, aku juga senang karena Ale seperhatian itu denganku.
"Dasar baperan, gue ikhlas kok. Pake tuh helmnya, mau lama-lama disini emang?" Tanya nya sambil mengacak-acak rambutku dan mencubit pelan pipiku.
Astaga.
Sama aja ya sama Ale, suka banget bikin anak orang tersipu malu."Rain, ayo naik! Pegangan ya, kalau ga nyaman pegangan pinggang gue, pegangan pundak aja. Asal jangan pegangan belakang, nanti kayak pemain GTA pas naik motor hahahaha." Faris tertawa, aku pun ikut tertawa sambil naik ke motornya. Aku pegangan pundaknya, karna aku belum terbiasa jika harus memegang pinggang laki-laki selain Ayahku.
****
"Rain, mampir makan bakso dulu yuk! lo tau tempatnya ga?" Tanya nya sambil mengeraskan suaranya."Nanti ada lampu merah, kita belok kiri. Ga jauh dari situ, ada tukang bakso langganan gue, Nat, dan Melisa." Ucapku sambil menunjuk lampu merah yang tidak jauh lagi.
"Nat? Melisa? Siapa tuh?" Tanyanya.
"Temen deket gue. Nanti disekolah gue kenalin kalo mereka ke kelas kita. Tadi mereka lagi sibuk buat tugas Bahasa Indonesia, jadi ga keluar kelas." Ucapku.
"Oh oke. Itu bukan tukang bakso nya?" Tanya nya sambil menunjuk gerobak bakso dibawah pohon rindang.
"Iya bener, yuk."
Faris memarkirkan motornya disebelah gerobak tukang bakso, yaitu mang Ujang.
"Mang, bakso buat Rainy yang biasa satu ya!" Ucapku kepada Mang Ujang.
"Siap non!" Ucap Mang Ujang.
"Lo pesen gih, gue belum tau selera lo gimana." Perintahku kepada Faris.
"Hallo Mang Ujang, kenalin saya Faris temennya Rainy! Saya pesen bakso samain aja ya sama Rainy." Ucap Faris riang sambil merangkul Mang Ujang.
"Hallo juga Den Faris, saya Mang Ujang. Siap Den! Pesanan diterima." Mang Ujang tertawa kecil sambil membuatkan pesanan pelanggan.
Ketika aku sedang sibuk memandangi pemandanan didepanku, terdenga suara familiar dari sebelah kiriku.
Itu suara Nat dan Melisa!
Lantas, aku menengok ke arah kiriku. And, Gotcha! Tebakanku benar. Itu Nat dan Melisa!
"Mami! Meli!"
"Rain!" Ucap Nat dan Melisa bersamaan.
"Sini! mau makan bakso juga kan?" Tanyaku kepada mereka yang menghampiriku.
"Iya dong! Lo sama siapa? Ga mungkin kan sendirian?" Tanya Melisa penasaran. Dia tau pasti bahwa aku tidak berani pergi sendirian.
"Tuh. Lagi ngobrol sama Mang Ujang." Ucapku sambil menunjuk ke arah Faris.
"Wah, siapa tuh?! Ih lo punya pacar baru ga bilang-bilang ya. Parah! Ganteng banget lagi. Curang nih anak Mami." Gerutu Nat sambil melihat ke arah Faris. Tipikal Nat, kalau ada cowok ganteng, pasti heboh.
"tau nih anak kecil! wooooo" Tambah Melisa.
"Ish bukan! Itu temennya Ale tau. Anak baru yang dikelas gue tuh." Ucapku.
"Oh dia yang anak baru? Ganteng juga. Langsung deket sama lo Rain? Hebat juga." Ucap Melisa sambil tertawa kecil.
"Dia temen deket Ale, makanya dia langsung deket sama gue. Karna, satu-satu nya yang dia tau kan cuma gue. Itupun dari Ale." Ucapku sambil mengaduk gelas es teh manis.
"Oh pantesan. Bisa lah kenalin ke kita hahaha." Ucap Nat sambil membetulkan kunciran rambutnya.
"Iya nanti dikenalin lah pasti. Temen gue, temen kalian juga kan. Di gebet juga boleh silahkan hahahaha."Ucapku sambil tertawa.
Tak lama kemudian, Faris menghampiri kami sambil tersenyum. Nat langsung menyikut lenganku dan kulihat wajahnya memerah karena malu.
"Wah, ada siapa nih?" Tanya Faris sambil tersenyum.
"Ini Natasha, atau Nat. Dan yang didepan gue ini Melisa, atau Meli." Ucapku sambil menujuk Nat dan Meli.
"Hallo Nat! Hallo Meli! Gue Faris Dzaka, terserah kalian mau manggil gue apa."
Faris mengambil tempat duduk didepanku, tepat disamping kiri Meli.
"Hai." Ucap Meli sinis. Dia memang agak judes jika pertama kali kenal dengan seseorang.
"Haiiiiiii!" Ucap Nat riang. Tipikal Nat.
"Gue pesen dulu deh. Nat, lo biasa kan? Biar sekalian." Tanya Meli kepada Nat.
"Iya Mel, biasa ya." Ucap Nat.
Tak lama kemudian, pesanan kami datang. Kami makan bakso sambil ngobrol-ngobrol diselingi tertawa karena lawakan Melisa.
"Berhubung hari ini hari pertama gue kenal kalian. Jadi, bakso nya gue aja yang traktir!" Ucap Faris sambil berdiri.
"Asik!!" Ucap Nat riang. Melisa hanya diam tanpa kata. Sedangkan aku, hanya tertawa kecil melihat respon teman-temanku.
"Rain, mau pulang sekarang atau mau ngobrol sama Nat dan Meli dulu?" Tanya Faris.
"Pulang aja deh. Takut Ibu nungguin dirumah. Nat, Mel gue pulang duluan ya sama Faris. Nanti kalau mau main, dateng aja kerumah." Ucapku.
"Oke Rain, see you!" Ucap Nat.
"Iye Rain, hati-hati yak. Eh lo Faris! Jangan di apa-apain ya temen gue. Awas lo!" Ancam Meli dengan maa melotot."Iyaiya, see you Nat, Mel!" Ucap Faris sambil tertawa.
"Yuk Rain."
********
HI!
IM SO SORRY BARU UPDATE LAGI. Dont forget to Vote and Comments! Luvs❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ale! I love you.
Romance"Terkadang yang diharapkan hanya menjadi halang rintang untuk menuju yang disiapkan Tuhan." -Rainy Serenade