Keributan, Keributan, Keributan

91 7 2
                                    

" Hallo," ucap Diman pelan.

" Hallo Hallo apaan nih! lama banget deh ngangkat teleponnya! dasar keong kutilan," teriak Riyins di telepon.

" Sabar dong! gak usah teriak-teriak di telepon!" teriak Diman.

" Heh! jangan sok iye! tampol nih! situ kira situ gak teriak-teriak hah!" teriak Riyins dengan penuh emosi.

" Iya, maaf deh gua khilaf," ucap Diman dengan muka datar yang tentu saja tidak dapat di lihat oleh Riyins.

" Khilaf khilaf di kira ngapain! oh iya jangan lupa ya besok ke rumahku! awas aja sampe gak datang!" teriak Riyins.

" Apaan sih lo gak penting banget! ngapain lo nelepon gua jam segini! ini jam 02.00 pagi woy! lo sadar gak sih?! ini lah efeknya jika seorang ibu memberikan makanan terlalu banyak micin! jadinya anaknya seperti ini! bodoh-bodoh gitu! dan juga bukan besok tapi hari ini!" teriak Diman dengan menggebu-gebu.

" Tapi datang kan?" tanya Riyins.

" Iya, udah ya gua matiin," ucap Diman.

" Oke, tapi bentar tadi ngomong apa?! jangan matiin dulu aku mau ngomong........" teriak Riyins tapi sebelum sempat Riyins memberi tahukan apa yang ingin ia sampaikan teleponnya sudah terlebih dahulu di matikan oleh Diman.

Karena Diman tahu pasti Riyins akan marah meledak-ledak kepadanya seperti bom kentut.

*Skip*

Tenot-tenot nut-nut tuing tuing tuing ngek ngek

" Berisik amat dah tuh suara bom kentut," racau Diman dalam tidurnya.

Tenot-tenot nut-nut tuing tuing tuing ngek ngek

" Woy Diman jelek! angkat tuh handphone lo!" teriak Kania dari kamar sebelah.

" Berisik Kania jelek," racau Diman dalam tidurnya.

" Gua denger idiot! cepet angkat handphone lo!" teriak Kania kesal.

" Hoam, iya" ucap Diman sambil bangun dari tempat tidurnya.

" Ape?" tanya diman super datar.

" Ape ape? Di kata kue ape apa!" teriak Riyins.

" Masih pagi buk! gak usah teriak-teriak Riyins Tamara!" teriak Diman.

" Sebenarnya siapa yang gila sih?" tanya Riyins.

" Kita berdua, oh iya ada apaan?" tanya Diman.

" Jangan lupa ke rumah gua!" teriak Riyins.

" Iya iya bawel........." ucap Diman tapi terhenti karena teleponnya sudah dimatikan oleh Riyins.

" Sialan Riyins Tamara!" teriak Diman membahana.

" Berisik lo!" teriak Kania.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

12 Mission FujoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang