Malu

254 16 0
                                    

"Terkadang kita perlu menjernikan pikiran agar kita tidak selalu berfikir negative thingking"








Panji bersama sahabatnya Dewa
berjalan menuju kantin dan mereka makan disana.

"Fadhilla yang garangnya bukan main, lo mau makan apa?". Ujar Dewa mengejek sahabatnya itu, Fadhilla adalah panggilan dari Dewa untuk Panji, Panji dan Dewa sudah bersahabat sejak umur mereka 5 tahun ditambah lagi ayah mereka saling kenal satu sama lain, dan Panji tidak heran lagi dengan sifat sahabatnya Dewa.

"Gue, biasa. Bakso kosong telor, Den". ujar Panji ke Dewa, Panji yang terlalu asik dengan game di HP nya tidak memerhatikan siapa yang duduk dan makan bersama Panji.

'pasti kakak ini hanya sedang bermain HP aja supaya dia gak ada yang ganggu ya maksudnya, ikhh udah kagak mesan malah duduk lagi disitu'. Batin Putri tidak menghirau Panji.

"Fadhilla... Lo disitu?".
teriak cewek dari kejauhan, membuat Panji dan Putri menjawab sahutan tersebut secara bersamaan.

"Iya? " Sahut Panji dan Putri melihat ke arah suara tersebut.

Selang beberapa detik mereka saling lihat-lihatan.

"Lo, kok lo ada disini, dimeja gue? ". Ujar Panji ke Putri.

"Lhaa kan kakak disini hanya main game bukannya makan, iya kan! Yaudah aku duduk aja disini, lagi pula kakak bisa liat dong bahwa gak ada lagi meja yang kosong disini hanya ini yang kosong, tapikan kak aku mau numpang doang kok kakak natapnya kayak pengen nelen aku si kak? ".
Ujar Putri yang mulai menjatuhkan air matanya karna Panji sambil mendelik berang.

Sontak aja mereka jadi pusat perhatikan karna Putri yang berceloteh tidak karuan, membuat Panji jadi malu dibuat Putri.

Ternyata cewek yang memanggil Fadhilla tadi bukanlah teman Panji maupun Putri, melainkan adalah akal-akalan Dea aja yang niatnya membuat Putri malu, karna Putri sangat benci panggilan itu.

"Ehh, kok lo malah nangis sih, udah ya lo diem ehh lo mau tempat inikan, ambil aja buat lo, biar gue sama temen gue yang pindah". Ujar Panji membujuk Putri.

"Eh Panji lo cowok kan, kok lo gitu si ke cewek lo, sadis lo dan sekarang lo malah ninggalin dia makan, lo gimana sih!!". Sahut salah satu temannya yang berada di kantin.

"Iya Panji gue gak nyangka lo buat cewek nangis, badan lo aja yang atletis, giliran cewek lo nangisin!". Sahutan itu bertambah dan bertambah lagi membuat Panji kesal, marah, merasa dihina, membuatnya malu, campur aduk.

"Ehh,  lo apa-apan sih, dia tuh bukan Pac.... " Sahutan Panji terputus.

"alah Panji lo loser!". Sahutan itu bertambah lagi.

"Woi...  Bubar lo semua ini masalah Panji dan pacarnya lo gak perlu ikut campur dalam masalah ini, ngerti lo semua.!!"Ketus Dewa sahabat Panji. yang niatnya membela Panji malah jadi suatu masalah besar buat Panji dan Putri.

Mereka tidak saling kenal dan tiba-tiba aja mereka pacaran.

'Semua anak-anak udah keaktivitas nya masing-masing, yang penting mereka bubar' batin Dewa.

Dewa membawa Panji dan Putri ke rooftop sekolah untuk membicarakan masalah yang ada di kantin tadi.



Tbc...
Jangan bosen ya guys buat baca ceritanya...

07.58 WIB
21 September 2017
@ellasorayahuang_

Masa SMA kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang