Mentari

66 22 3
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Dia hadir bukan berarti dia diundang.
Dia datang bukan berarti dia terpanggil.
Dia hadir dengan sendirinya
dan pergi dengan sendirinya.

Dia tak pernah dihujat
Dia tak pernah disalahkan
Bahkan, hadirnya selalu didambakan
Hadirnya selalu disayangkan
Dia tak tersentuh,
layaknya hati yang rapuh.
Dia indah bak bunga yang merekah.

Dia datang ketika siang.
Siang yang selalu datang sebelum petang,
Siang yang selalu menghibur sebelum cahaya nya luntur,
Cahaya yang selalu menyala,
Cahaya yang abadi dari sang Kuasa.

Mentari...
Tak pernah salah Tuhan menciptakanmu,
Tak pernah rugi Dia memepercayaimu,
sebagai pusat cahaya dunia.
Kamulah cahaya yang selalu menghiasi bumi,
Kamu adalah pancaran yang tak tergapai oleh jemari,
Cahaya mu seperti penyemangat yang hadir setiap hari,
Tetaplah bercahaya mentariku,
Kamu selalu aku rindu...

***

Publish on 21 September 2017
by Nurshana

a Little DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang