Perkenalkan namaku Oh Sehun, aku lahir pada tanggal 12 april 1994 dan aku mempunyai sahabat bernama Byun Baekhyun. Dia tampan dan sedikit berisik kami sangat dekat. Kami juga mempunyai teman baru yang cukup menyenangkan, dia seorang wanita namanya Alynsyah, selisih umurnya dua tahun lebih muda dariku dan dia tidak mau memanggilku oppa, kakak, abang dan sebagainya dia hanya mau memanggilku Sehun... Oh Sehun padahal dia selalu memanggil Baekhyun dengan sebutan Oppa.
Apa aku iri? Ya tentu saja.
Ah satu lagi dia lumayan cantik,tinggi semampai, langsing dan berkulit kuning langsat. Berbeda denganku berkulit putih bak vampir.Semua bermula saat kami bertiga berteman. Itu terjadi saat aku kuliah semester 6, dimana euforia serta atmosfir cinta tengah menggebu - gebu.
Aku mulai melakukan pendekatan dengan Alyn yang sudah kuanggap sebagai sahabatku, entahlah perasanku berkata dia tak pantas menjadi sahabatku tapi lebih dari sekedar itu. Dan sepertinya Alyn juga merespon pesan - pesanku. Hingga tak ada kata ragu untukku terus memberikan hatiku padanya. Sampai pada saat aku mengungkapkan perasaanku dan meminta Alyn untuk menjadi kekasihku. Dan jawaban yang di berikannya sungguh membuatku tercengang. Dia menolak untuk menjadi kekasihku.
Alyn memberikan penjelasan padaku, bahwa ia sedang tidak ingin terikat dalam sebuah hubungan. Tapi sebagaian kata yang diucapkannya itu tersirat bahwa Alyn memiliki perasaan yang sama terhadapku seperti perasaanku padanya hanya saja Alyn belum siap untuk berkomitmen dalam sebuah ikatan yang disebut berpacaran.
Dua tahun aku dan Alyn semakin dekat namun tanpa ada kejelasan status dari hubungan kami ini. Bagiku itu sudah lebih dari cukup aku menunggu balasannya, tapi perasaan ini hanya tertuju padanya. mencoba terus dan terus berusaha. dengan harapan pada suatu saat nanti aku dan Alyn bisa menjalin hubungan.
Semakin lama aku dan Alyn semakin dekat. Bahkan perasaan yang ku miliki untuknya semakin menggebu. Berkali kali aku mencoba mengungkapkan perasaanku ini bahwa aku ingin ia menjadi milikku seutuhnya dan menuntut kejelasan status di antara kami. Tapi berkali kali juga Alyn mengatakan "Apa pentingnya sebuah status?"
Pada Akhirnya, Kesabaran yang kumiliki terjawab sudah. "Kau menjadi kekasihku.Dengan satu syarat, jangan publikasikan hubungan kita'' Aku pria yang sangat menginginkannya menerima saja syarat darinya karna aku tak peduli apapun itu yang terpenting adalah dirinya sekarang milikku. Hampir berkarat hati ini menunggu hingga apa yang kuharapkan terkabul. Bahagia membuncah di hatiku, letusan euforia kembang api meletup letup sempurna.
Aku dan Alyn sering jalan dan menghabiskan waktu bersama. Bahkan hampir setiap pekan, bertemu membuatku semakin mencintainya. Sampai aku lulus kuliah dan Alyn masih menginjak Semester 5. Aku bekerja di kota dimana Alyn masih menetap karena aku tidak ingin menjalani hubungan jarak jauh.
Kita larut dalam buaian cinta kita.di saat saling berbagi denganmu adalah keindahan bagiku. Kami selalu berbagi cerita apa yang terjadi di kehidupan masing masing. Tak ada rahasia di antara kami. Kami saling percaya dan saling menyayangi.
Suatu ketika Alyn menceritakan tentang seseorang yang sangat menyukainya padaku. Dari dulu seseorang itu suka padanya. Sejak Alyn awal masuk kuliah Sampai sekarang hubungan antara Alyn dan seseorang itu masih berlanjut. Aku tak pernah menanyakan nama seseorang itu karna sangat malas sebenarnya aku mendengarkan cerita itu. Aku takut orang itu mempunyai sesuatu yang lebih dariku dan aku takut kehilangan Alyn.
Sampai akhirnya Alyn memberitahukan nama seseorang itu padaku tanpaku tanya. Aku sungguh tak menyangka ternyata seseorang itu adalah Byun Baekhyun sahabat kami.
Aku bingung tak tau harus bagaimana. Aku dan Alyn terus menyembunyikan hubungan kami dari siapapun.
Aku mulai mempertanyakan hubungan antara Alyn dan Baekhyun. Seringkali aku jengkel, marah, jengah, uring - uringan karena hal itu.
Malam itu aku sengaja berkunjung Ke rumah Baekhyun karena sudah lama kami tidak berjumpa sejak kelulusan.Saat kami tengah asik mengobrol tiba - tiba saja Baekhyun menceritakan seorang wanita padaku. Aku tidak menyangka Baekhyun akan menceritakan tentang Alyn padaku. Semua jelas tercerita olehnya. Perih terkoyak hati ini mendengarnya, tidak sanggup hingga rasanya ingin lari dari hadapannya. Telah berulang kali Baekhyun menyatakan perasaannya pada Alyn. Tapi Alyn hanya menggapnya sebagai seorang sahabat saja tidak lebih dari itu. Namun bagi Baekhyun itu adalah sebuah harapan untuknya bisa memiliki Alyn kelak yang perlu Baekhyun lakukan adalah menunggu waktu yang tepat tanpa perlu proses berpacaran dan langsung melamar saja itu katanya. Sakit bukan main mendengar penuturannya.
Kami saling menguatkan dan terus menjaga rahasia ini. Kami juga mencoba mencari solusi dari masalah ini. Terkadang kami berdua menangis disebabkan hal ini.
"Sehun aku mencintaimu. Aku tidak ingin kehilangan dirimu. Aku ingin kita sampai ke jenjang yang lebih serius suatu saat nanti. Tapi aku juga tidak ingin kehilangan sahabat baik kita Sehun." Tangis Alyn sendu sambil memelukku.
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, saat itu aku menghapus air sungai yang lolos dari pelupuk matanya. Kudekatkan wajahku sampai tidak berjarak. Hembusan nafasnya yang tidak teratur sebab menangis terasa jelas. Perlahan kuraih tengkuknya, kutempelkan bibirku pada bibir ranumnya yang selama ini telah menjadi canduku. Ku eksplore dan kucecap mulut dan lidahnya. Saat itu kami melewati malam panjang yang sendu tetapi juga menghilangkan sedikit beban fikiran kami berdua.
Aku tidak ingin menyakiti perasaan sahabatku tapi aku juga tidak bisa melepaskan Alyn begitu saja. Aku terlalu mencintainya. Alyn terlalu berarti untuk hidupku. Aku tidak ingin ada yang terluka diantara kami tapi biarlah takdir yang menentukan kemana akan berpijak dan terarah saat ini Baekhyun tidak tahu apa - apa mengenai hubungan kami. Maafkan aku sahabatku Byun Baekhyun.
END.
Repost 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan OneShoot EXO
Fanfiction#highest rank: #41 in fanfiction [1 November 2017] menceritakan kisah cinta dewasa yang penuh lika liku dalam menghadapi kenyataan hidup untuk lebih mengandalkan akal fikiran dari pada hati atau perasaan. untuk kebijakan bersama kumpulan OneShoot ya...