Aku menghempaskan tubuhku ke ranjang kesayanganku, rasa penat menjalar di sekujur tubuhku. Hah! Aku menghela nafas kasar. Sudah seminggu ini aku menemui kekasihku namun, ia tak pernah memperdulikanku. Ia selalu melengos kadang berbicara dengan orang lain seperti ia tidak melihat keberadaanku.
Aku kesal? Ya tentu saja aku kesal kerap diabaikan olehnya. Kekasihku yang bernama Loey Park itu membuatku geram akhir - akhir ini. Sudah sejak seminggu terakhir ia memang selalu menjemputku bahkan mengantarku pulang namun, ada satu hal yang kutangkap dari wajahnya ia selalu memandangku nanar bahkan saat memandang halaman rumahku juga. Aneh bukan?
Iya itulah keanehan kekasihku. Sebenarnya aku takut dia kenapa-kenapa atau dia ingin meninggalkanku oleh sebab itu ketika ia menatapku munkin muncul rasa bersalah. Tapi itu baru pradugaku saja sih. Aku ingin bertanya padanya tapi lidahku keluh seketika ketakutan menyeruak dan menjalar di sekujur tubuhku.
Lagi - lagi Loey menjemputku. Bukannya menyuruhku masuk justru hanya memandang pagar biru rumahku. Kekasihku itu memang bodoh. Padahal aku sudah setia menunggu di depan pagar dan siap memberikan kecupan di pipinya.
"Aku merindukanmu sayang"
Kau merindukanku tapi kau kerap mengabaikanku! Dasar Loey bodoh!
Dan apa itu? Kenapa dengan tatapanmu padaku? Kau menatapku atau menatap pintu rumahku? Aish! Benar-benar menyebalkan.Jika sudah di depannya aku tak berani mengatakan apa yang ada di kepalaku maka aku hanya bisa bergumam dalam hati biasanya orang bilang aku sedang dongkol. Rasa dongkolku sih hanya seketika karena aku terlalu mencintainya mana bisa aku marah selama yang aku mau. Aku sungguh tidak bisa marah pada Loey. Loey cinta pertamaku sejak aku sekolah menengah pertama dan betapa bahagianya diriku saat ia mengatakan cinta padaku di tahun terakhir saat hari kelulusan kami. Oh tuhan jika mengingatnya hatiku kembali meletup - letup seperti bunyi kembang api saat tahun baru. Bisa di hitung aku berpacaran dengannya sudah delapan tahun. Dan Sebulan lagi kami bertunangan. Aku akan menjadi wanita paling bahagia bukan? Kekasihku itu tampan sekali seperti model. Entah kenapa bagian yang kusukai dari Loey itu telinganya yang lebar dan telapak tangannya yang lebar dan besar.
Sehingga setiap kali ia menggenggam tanganku, aku seperti sedang di tangkap raksasa dan terkurung di dalamnya sulit sekali lepas. Kenapa aku menyukai telinga lebarnya? Ya kufikir telinganya yang lebar itu mampu mendengar ocehanku sekalipun aku memanggilnya dan menjeritkan namanya dalam lubuk hatiku sekalipun itu yang paling dalam.Berlebihan ya? Iya aku terlalu menyukai semua yang ada dalam dirinya. Munkin yang kukatakan tadi terdengar klise namun aku berani bertaruh Loey memang semenarik dalam ceritaku.
"Masih tidak menyuruhku masuk ke mobilmu?" Seruku.
Netranya masih fokus kearahku namun kulihat kosong tak ada sosokku kutemukan disana. Entah fikirannya melayang kemana. Ku lambaikan tanganku di depan wajahnya, akhirnya ia berkedip juga lalu membukakan pintu mobilnya untukku. Perlakuan sesederhana ini saja sudah membuatku melayang. Manis sekali pikirku.
"Aku tau kau sekarang berada di sampingku" kata Loey datar matanya lurus ke depan.
Aku mengeryit heran, "Kau kenapa? Sejak tadi memang aku di sampingmu kan?" seruku.
Loey diam, aku jengkel ia tidak merespon rengekkanku. Kuputuskan aku pun ikut diam. Anggap saja aku sedang ngambek padanya. Aku sudah dandan secantik ini ia juga tidak memujiku menatapku saja seperti orang mau menangis. Bodoh tidak kekasihku itu?
Hening sampai mobil Loey terparkir, ia masih diam. Loey mengajakku ke tempat latihan basketnya seperti biasa kami juga sering menghabiskan waktu disini sesekali aku juga ikut bermain seperti pasangan ala drama korea yang kerap ku tonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan OneShoot EXO
Fanfiction#highest rank: #41 in fanfiction [1 November 2017] menceritakan kisah cinta dewasa yang penuh lika liku dalam menghadapi kenyataan hidup untuk lebih mengandalkan akal fikiran dari pada hati atau perasaan. untuk kebijakan bersama kumpulan OneShoot ya...