Prolog

165 10 7
                                    

"Secepat itu tuhan mengambil nyawa nya,aku menyayangi nya aku mencintai nya,mengapa secepat ini kau ambil nyawa-nya?,aku masih ingin bersama nya aku rindu semua kenangan bersama-nya"gumam seorang laki-laki sambil menatap ke arah kuburan seseorang,ya itu adalah kuburan seorang yg sangat dia sayangi dia iya dia adalah dimas yg tengah menangisi kepergian kakak nya yg sangat ia sayangi

Matahari masuk ke dalam kamar dimas,dimas pun bangun dari tidurnya untuk berangkat sekolah.Dimas adalah most wanted di sekolah nya wajahnya yg ganteng,hidung yg mancung,mata nya yg indah,tapi ia memiliki sifat yg dingin seperti es

"Aduh makin hari makin ganteng"

"Pangeran gue dateng"

"Cakepan juga gue daripada tuhh orang"

"Apanya yg cakep dari lu"

"Coba aja gue pacar nya dia"

Itulah yg setiap hari di dengar oleh dimas ada yg memujinya dan ada yg mencibir nya ya pasti laki laki yg mencibir nya,dimas tidak pernah peduli terhadap semua ocehan para murid dari SMA Jaya Bangsa 

"Woy bengong mulu lu kesambet"kata seorang laki laki ya dia adalah ramdhani sahabatnya dimas paling lebay dan alay

"Ehh copot copot lu"kata arya dateng dateng arya adalah sahabat nya dimas juga sebelas duabelas kelakuannya sama ramdhani

"Alay"cibir ferdi,ferdi satu satunya orang yg waras di antara ramdhani dan arya tapi tetap saja kadang kelakuan ferdi juga alay dan lebay seperti ramdhani dan arya

"Kantin yuk"ajak ferdi untuk mencairkan suasana

"Bughh" minuman itu jatuh mengenai baju dimas,sorot mata dimas kini berubah menjadi tajam,dimas menatap gadis itu sangat tajam ya gadis itu adalah adek kelas dimas

"Ma-af kak aku engga sengaja"kata gadis itu mata gadis itu sudah berkaca kaca karena takut

"Kalau lagi ngomong sama gue jangan nunduk"kata dimas

"I-iya kak"kata gadis itu nama gadis itu adalah khanza

"Adkel jangan songong kalau kakel lagi ngomong jangan nunduk"lanjut dimas,ramdhani,arya,dan ferdi cuman ngeliatin doang enggan ikut campur

"Ehh kak engga usah ngebentak adek kelas juga kali"kata rahel sudah emosi dari tadi rahel adalah sahabat paling gila,berisik,dan engga takut dengan kakak kelas

"Udah hell,ini salah gue kok"kata khanza

"Udah sihh kakel jangan songong juga sama adkel"lanjut rahel emosi nya makin memuncak

"Weh weh weh adkel kita berani banget ngebentak dimas baru sekali liat adkel cewek ngebentak dimas"kata ferdi

"Iya ya baru sekali liat gue adkel cewek berani sama dimas"sambung arya

"Udah selesai kan ngomong nya,jangan mentang mentang saya adkel jadi takut sama kakel kayak dia"kata rahel menunjuk dimas

"Udah hell,jangan dibawa emosi terus"kata yunita,yunita adalah sahabat khanza juga

"Adkel terbyangsat"kata ramdhani

"Kakel terbyangsat"kata rahel

Dimas,ferdi,arya,dan ramdhani hanya bisa melongo melihat adkel nya yg pergi saja tanpa basa basi

MempertahankanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang