Happy Reading
Dan sekarang aku mulai ragu
kalo kamu benar-benar sayang aku.***
Bu Hasnah sudah menerangkan bab baru pada pelajaran matematika. Belum lagi semua murid paham tentang bab kemarin dan sekarang bu Hasnah sudah melanjutkan materi bab baru yaitu Vektor.
Dari tadi Sesil tidak memperhatikan bu Hasnah, ia sibuk berkutat dengan ponselnya.
Entah kenapa hari ini sepertinya Mathew sedang sensitif sekali, padahal Sesil belum membalas chatnya dua menit dan sekarang Mathew sedang memarahi Sesil.
Terkadang Sesil tidak bisa mengerti dengan cara pikir Mathew, padahal Sesil itu pacarnya tetapi terkadang ia suka berbuat sesukanya kepada Sesil.
Seperti sekarang, emosi Mathew sedang meluap dan itu akan berimbas kepada Sesil. Dengan mudahnya Mathew akan membentak bahkan sampai berkata kasar kepada Sesil.
Mathew : Baru balas chat kmn aja?
Sesil : Baru juga ditinggal 2 menit, td aku siapin buku, bu Hasnah udh masuk kelas soalnya
Mathew : Alasan anjng!
Sesil : Math, gak usah ngomong kasar bisa?
Mathew : Knp? Lo gak suka? Mau marah? Silakan!
Sesil : Ketemu skrg, di koridor sekolah.
Sesil sangat tidak tahan jika Mathew sudah berkata kasar seperti ini. Daripada Sesil uring-uringan di kelas, dan akan kena hukuman dari bu Hasnah lebih baik Sesil menyelesaikan masalahnya dengan Mathew sekarang.
"Bu, saya permisi sebentar," pamit Sesil yang sudah mengangkat tangannya.
"Iya, silakan," jawab bu Hasnah yang sekarang sudah kembali lagi fokus ke papan tulis.
Sesil berjalan sendirian ke ujung koridor sekolah, dilihatnya Mathew sudah menunggunya di sana dengan tatapan kesal.
"Apa?" tanya Mathew yang melihat kedatangan Sesil.
"Aku gak suka kamu masih ngomong kasar ke aku," tegas Sesil.
"Kalo gak suka, makanya jangan buat ulah!" bentak Mathew.
Emosi Mathew sudah memuncak, jika sudah seperti ini Sesil harus berusaha untuk meredamkan emosi Mathew, jika tidak Sesil sendiri lah yang akan kena akibatnya.
"Bukannya gitu Math, aku cuma gak suka kalo kamu ngomong kasar ke aku. Aku ini pacar kamu, bukan orang lain yang bisa seenaknya aja kamu kasarin."
***
Sementara di kelas, bu Hasnah masih sibuk menerangkan materi vektor. Dan saat bu Hasnah ingin menggambar vektor ternyata mistar panjangnya tertinggal di kantor.
"Gavin," panggil bu Hasnah.
"Iya bu?"
"Tolong ambiliin mistar panjang di meja ibu."
Gavin segera berjalan meninggakan kelas. Ia berjalan dengan langkah pendek, dilihatnya dari kejauhan Sesil sedang berbicara dengan Mathew.
Langkah Gavin semakin mendekat, ia berjalan seperti layaknya tak melihat kedua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN I HAVE YOU?
Teen FictionAku percaya kalo kamu memang ditakdirkan Tuhan untukku. Karena kamu selalu berada tepat satu langkah di belakangku. Menangkap ku saat terjatuh dan membantuku untuk bangun kembali. -Sesil Nafiza Agatha