Cemburu end
By vie edogawa
.
.
Part terakhir dari cemburu ..
Abaikan typo
Happy reading
.
.
.
Vote dan komen jangan lupa
.
.
.Jinyoung menatap mark dengan tajam, sungguh kekasihnya ini tega sekali, membuat jinyoung hampir mati mendadak karena terkejut.
Melihat mark mengkhawatirkan bambam dengan sangat ekstra saja sudah membuat jinyoung cemburu, ditambah mark dan bambam bermesra-mesraan langsung didepan matanya, dan yg lebih parah, mereka membuat suara seolah mereka, sedang melakukan sesuatu yg menurut jinyoung sangat privasi, yaitu bersetubuh alias melakukan hubungan badan.
Jinyoung benar-benar sangat syok saat mendengar suara bambam dan mark yg mendesah dan menggeram, tubuhnya terasa panas dan seperti akan terbakar serta melemas.
Apa separah itu efek cemburu ?? Jinyoung saja tidak percaya kalau dia akan mengalami hal seperti itu sekalipun itu hanya sebuah kebohongan hanya untuk mengerjainya tapi sesungguhnya efek itu masih jinyoung rasakan, bahkan nafasnya saja masih tidak teratur dan jantungnya masih berdetak cepat.
Mengingat jinyoung memang orang yg gampang terkejut.Jinyoung mengusak wajahnya kasar, dia tidak perduli dengan wajahnya yg kusut serta bengkak efek menangis terus-terusan, salahkan mark dan teman-temannya yg sudah mengerjainya.
"Mianhae" gumam mark pelan, tapi jinyoung tentu mendengarnya mengingat mark jg masih terduduk disampingnya.
Jinyoung mencoba berdiri, tapi kakinya masih lemas dan bergetar.
jinyoung bahkan memukuli lututnya sendiri yg masih tidak bisa menopang berat tubuhnya, kenapa efek cemburu sangat berlebihan sekali sampai jinyoung tidak mampu berdiri.
Mark yg mengerti dengan apa yg jinyoung lakukan tentu tidak tinggal diam, dia memegang pinggang jinyoung mencoba mengangkat tubuh jinyoung yg masih terduduk.
Tapi dengan cepat jinyoung membuang tangan mark dari tubuhnya"Jangan menyentuhku" teriak jinyoung dengan kencang
Membuat mark sedikit berjingkrak.
Mark menunduk dan menggigit bibir bawahnya, eoh... jinyoung benar-benar marah padanya ..."Mianhae jinyoungie" hanya kata itu yg bisa mark katakan untuk sekarang, karena memang dia yg salah, sudah ber tindak yg keterlaluan
Mark mengakui dia salah, mengakui kebodohannya mau saja melakukan ide gila teman-temannya tanpa memikirkan perasaan jinyoung sedikitpun."Kau keterlaluan hyung hiks... aku .. aku hik .. tidak sanggup mendengar apa yg tadi kau dan bambam lakukan hiks... " jinyoung kembali menangis, suara menyakitkan itu entah kenapa kembali terngiang ditelinganya sekalipun itu hanya kebohongan
tapi karena jinyoung sudah berfikir real dia jadi masih merasakan efeknya. Yaitu sakit yg sangat menusuk jantung dan hatinnya."Mianhae" mark menyesal sangat menyesal
"Aku melihatmu mengkhawatirkan bambam dan selalu menemani kemanapun bambam pergi saja hatiku sakit, apa lagi membayangkan kau melakukan itu dengan bambam, kau bisa membayangkan menjadi aku bagaimana .. hiks??? " jinyoung sedikit berteriak, tentu masih dengan menangis
"Sakit hyung hatiku sakit, aku tidak sanggup, aku mencintaimu sangat mencintaimu, tapi aku malah...mmppttt"Mark membungkam bibir jinyoung yg sedari tadi meracau tidak jelas membuat hati mark ikut terluka dan merasa sakit.
Mungkin dengan cara seperti itu yg bisa membuat jinyoung berhenti dan diam"Jebal.. jangan kau katakan lagi, aku tahu aku salah, aku tidak ingin melihatmu menangis lagi" mark mengusap air mata yg sudah menghiasi wajah jinyoung
"Wajahmu merah sekali dan matamu jg bengkak" lanjutnya dengan mencium kedua mata jinyoung yg masih mengeluarkan air matanya berharap jinyoung berhenti menangis saat mark mencium kedua matanya .
KAMU SEDANG MEMBACA
short story markjin
FanfictionShort story about markjin Area Boyxboy Yaoi Dunia fujhosi Rate Tidak menentu