'Cause what if I never love; again?

1.7K 166 16
                                    

Dari sudut pandang logika, banyak yang bilang cinta itu pembodohan. Karna siapapun bisa seketika rela ngelakuin hal di luar nalar cuma demi orang yang kita sayang. Dan lo akan nemuin orang yang lo cinta, ketika orang itu rela ngelakuin apapun untuk lo; tanpa minta lo buat bales ke dia. Karna intinya cinta itu berawal dari; memberi.

Tapi lain lagi definisi cinta untuk versi yang udah menyangkut tentang hati lo. Dimana berkorban uda jadi rutinitas, teruntuk dia yang lo cinta. Dimana luka bukan lagi masalah, asal dia bahagia. Bagi dunia lo, semua bakal baik-baik aja, ketika dia tetap berada disamping lo, itu udah lebih dari cukup, karna pada dasarnya bagi lo cinta itu juga mesti; menerima.

Empat tahun untuk tiga tahun pacaran sama Hanbin dan satu tahun untuk y/n pacaran sama laki-laki lain.

Mungkin di mata seorang laki-laki, Hanbin di nilai bego. Dimana
dengan sadar y/n minta izin ke Hanbin buat pacaran sama laki-laki lain pilihan orangtuanya. Jangan salahin Hanbin untuk sikapnya yang tetap bersedia nerima y/n,
bagaimanapun juga pasti sulit buat di ungkapin jika di posisi Hanbin. Mau enggak mau yang bisa di lakuin Hanbin hanyalah bertahan untuk menerima.

Seperti yang uda gue bilang di awal, bahwa terkadang memang benar kalo cinta itu; kadang nggak ada logika.       -Author-

🍭🍭🍭

"Di mana? gue ke cafe kok lo nggak ada?"

"...."

"Hah kok bisa sih? Yauda gue ke apartement lo sekarang."

Tut. Suara tanda panggilan diakhiri.

Sesampai di apartemen y/n segera menuju sebuah kamar yang sudah tak asing lagi. Terlihat seorang namja yang sedang tertidur dengan nafas beratnya. Y/n segera mengecek suhu badan Hanbin dan benar ia sedang demam tinggi. Dengan telaten tangan y/n memeras handuk kecil dalam baskom untuk mengompres Hanbin, tak lupa y/n juga telah membuatkan bubur hangat hasil masakannya sendiri.

"Gomawo y/n-a udah ngerawat gue." Seulas senyum tulus Hanbin tersirat. Ia mencoba duduk di sandaran tempat tidurnya.

"Biasa aja kali bin, kan harusnya gue gitu ke elo."

"Tanpa gue minta pun, lo selalu ngelakuin semuanya dengan baik."

"Paan sih, dangdut banget lo."

"Sini deh, deketan."

"Plis gue ada di depan lo ya bin, dan lo masih bilang kurang deket?"gemas y/n pada Hanbin. Entah angin darimana Hanbin pun mempersempit jarak.

 Entah angin darimana Hanbin pun mempersempit jarak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan gue nggak mau ada jarak diantara kita."

Tolong siapapun berhentiin waktu gue kali ini. Gue suka cara Hanbin natap mata gue; yang selalu berhasil buat gue jatuh semakin dalam. -y/n

"Chuppp."

🍭🍭🍭

Seolah semesta tak ingin berirama bersama dengan asmara keduanya. Kebahagiaan y/n bersama Hanbin pun tak berlangsung lama, mengingat dua hari yang lalu, tanpa sepengetahuan Hanbin. Y/n resmi bertunangan. Dengan--

iKON IMAGINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang