Chapter 15

8.5K 349 15
                                        

Alexa masuk kedalam rumah milik Alend dengan ragu. Karena pasti Alend akan marah kepadanya tentang kejadian yang tadi pagi.

Alexa tidak melihat sosok Alend di dalam rumah. Alexa menghembuskan nafas lega—Alexa berjalan menuju dapur untuk mencari cemilan,tetapi sangat disayangkan. Ia melihat Theresa dan Alend sedang bercumbu di dekat kulkas. Alexa mencoba untuk tidak sakit hati dan terus berjalan membuka kulkas—anggap tidak ada siapa-siapa disana.

Bruk!

Alexa membuka kulkas nya terlalu lebar hingga pintu tersebut terkena badan Theresa.

"Hei kau! Hati-hati dong." kesal  Theresa sambil mengusap pinggangnya. Alend yang melihatnya langsung memijit pinggang Theresa.

"punya mata kan? Kalau buka hati-hati" Kesal Alend. Sebenarnya ia hanya akting saja agar Alexa merasa kesal dan cemburu kepadanya.

"Oh maaf aku tidak tau jika ada sepasang curut sedang bercumbu disini." Ucap Alexa santai sambil menutup pintu kulkas kembali dan membuka kaleng soda berlalu pergi.

'sial! Dia tidak ada rasa cemburu sama sekali?' Batin Alend kesal.

"Dasar anak kurang ajar! Alend pinggang ku sakit." Theresa mengalungkan tangannya ke leher Alend. Dalam hati Alend sebenarnya sangat menjijikan,tapi ya udah resiko kaya gini kalau mau buat Alexa cemburu.

Alend menggendong tubuh Theresa dan dibawa ke kamarnya melewati Alexa. Alexa yang melihatnya hanya memutarkan bola matanya jengah sambil meminum sodanya.

***
2 jam mereka belum pulang-pulang juga. Itu membuat Alexa tidak mood sama sekali. Tetapi Alexa terus bertahan dalam hatinya. Ia tau apa yang mereka sedang lakukan dikamar milik Alend. Karena Alexa merasa bosan dengan kesehariannya, akhirnya ia memutuskan untuk kerumah sakit,menjenguk Navia.

Alexa mengganti bajunya dengan sweater polos bewarna merah,celana jeans hitam,dengan sepatu kets biru muda dan rambut di cepol asal.

Ia memegang gagang pintu rumah tersebut tetapi ada yang memegang bahunya dengan tiba-tiba.
Alexa menoleh dengan wajah terkejut. Ternyata Alend sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Mau kemana?" Tanyanya dingin.

"Bukan urusanmu." Jawab Alexa tak kalah dingin dengannya.

"Jangan kemana-mana dulu. Karena  kita  harus mempersiapkan pernikahan kita besok pagi." Alexa yang mendengarnya terbelalak tak percaya.

"bukan nya kita tidak jadi nikah? Kan kau sudah bersama Theresa, kenapa tidak ia saja yang menikah denganmu?" Tanya Alexa bergetar.

"Dia mantan kekasih ku!" Bentaknya.

"Lalu?" Alend mengusap wajahnya kasar.

"aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya!"

"tapi kau tadi bercumbu dengannya dan mungkin di atas kamar kau bersetubuh dengannya." Bibir Alexa benar-benar bergetar.

"Aku hanya—"

"Alend sayang.... Aku mencari kamu" Theresa turun dari tangga dengan senyum centilnya.

"Kamu ngapain mengobrol dengan anak pembantu mu?" Theresa tampak berfikir sebentar. " Oh aku lupa ya ampun, tadi pagi kamu bilang kalau dia pelacur ya? Yang numpang tinggal di sini? Kamu bilang juga,sebenarnya kamu malu kan dia tinggal disini?" Alexa yang mendengarnya serasa tubuh nya lemas,airmatanya ingin tumpah tapi ia tahan. 'Ia mempermalukanku.' Batin Alexa.

"Theresa ak-" Alend tidak tau harus berbicara apalagi, tapi yang dibicarakan Theresa memang fakta karena ia terlalu kesal dengan Alexa dan akhirnya Alend menyesal apa yang telah ia katakan.

ALEXA.J (COMPLETED) REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang