LIMA

892 161 20
                                    


Irene bener-bener ga tau gimana cara dia ngomong sama ayahnya nanti. Perusahaannya mengadakan tour 3 hari 2 malam. Dan Irene yakin ayahnya tak akan mengijinkannya.

"Lo ngapain sih kak?" Tanya Krystal,ketika keluar kamar mendapati Irene yang mengintip-intip ke ruang tamu.

"Sstt dek diemm" Krystal bingung ,dan ikut mengintip di belakang Irene.

"Ngapain sih kak ngintipin ayah?" Tanya Krystal berbisik.

Irene berbalik menghadap Krystal.

"Gini dek,jadi perusahaan aku tuh ngadain tour 3 hari 2 malam. Dan itu wajib! Yang ga ikut kena ancaman bakal di potong setengah gaji 6 bulan. Ya guesih mau ikut,tapi ayah ga ngebolehin"

Krystal mengangguk.

"Oh yaudah.." Krystal berjalan meninggalkan Irene. Irene menatap Krystal sebal.

"AYAAHHH KAK IRENE MAU NGOMONG NIH" Krystal duduk di sebelah ayahnya. Irene mendelik.

"Mau ngomong apa?" Sahut Yunho sambil masih menatap layar laptopnya.

"Tau tuh Yah. Kak sini kaakk"

Irene keluar dari persembunyiannya. Mendelik kearah Krystal sambil mengumpat dalam hati.

'Adek sialan'

Irene duduk di sofa yang berbeda dengan Yunho dan Krystal.

Yunho melepas kacamatanya dan menatap learah Irene.

"Hmm gini yah,perusahaan aku ada tour 3 hari 2 malam. Nah,ini wajib. Kalo ga ikut kena hukum yah. Irene boleh ikut ya Yah?"

Yunho masih menatap Irene. Irene meneguk ludahnya.

"Ga boleh ya Yah?"

"Boleh,kamu kan sudah dewasa. Dan ayah harap kamu bisa jaga diri"

Irene menoleh ke arah Krystal yang menyengir lebar seakan berkata,

'Berkat gue tuh kak'

Dan dibales tatapan Irene yang berkata,

'Makasih adek tidak jadi sialan ku'

---

Lisa malem ini sudah sembuh,jadi besok dia bisa ke sekolah.

Dan besok adalah waktu dimana dia menjawab pertanyaan Bambam 2 hari yang lalu.

Lisa tersenyum sendiri,ternyata begini ya jatuh cinta?

Lisa berbaring sembari menatap langit-langit kamarnya,memori bersama Bambam perlahan terputar. Banyak sekali hal yang sudah Lisa lewatkan bersama Bambam.

Dari suka maupun duka.

Tapi satu yang Lisa tak bisa lupakan. Yaitu ketika dirinya sudah tak bisa lagi menahan rasa rindunya pada sang ibu,dia menyembunyikannya kepada ayah dan juga kakak-kakaknya. Dan hanya Bambam yang benar-benar mengerti dirinya. Dia menangis di pundak Bambam waktu itu.

Kadang Lisa merasa bersalah. Ya kerena ibunya meninggal setelah melahirkan dirinya.

Kadang Lisa merasa,dia adalah penyebab dari keterpurukan ayah dan kakak-kakaknya.

Kadang juga dia berfikir,jika tidak ada dia pasti keluarga ini akan menjadi keluarga yang sempurna.

Lisa menghembuskan nafasnya,lalu meraih bingkai foto yang ada di meja nakasnya.

Ya,foto sang ibu. Lusia Yoona.

"Ibu... maafin Lisa ya"

"Lisa belum bisa bikin ayah,ibu,kakak-kakak bangga. Lisa selalu bohongin ayah. Lisa sering ngecewain ayah dengan nilai Lisa."

"Ibu.... Lisa pengeeen banget liat ibu secara langsung. Kadang Lisa iri sama kak Irene,kak Krystal,kak Jisoo yang pernah digendong ibu,di sisirin ibu,dimandiin ibu,ngrasain kasih sayang ibu secara langsung...

Lisa iri bu"

Lisa menghela nafas,airmatanya mengalir. Memang dia sangat sensitif dengan perihal ibunya.

"Maafin Lisa ya bu,karna kehadiran Lisa,ibu jadi pergi. Kadang Lisa juga sering liat ayah yang lagi mandangin fotonya ibu..."

"Bu... nanti malem datang ke mimpi Lisa lagi ya? Peluk Lisa lagi"

Dan setegar-tegarnya Lisa di sekolahan,dia hanyalah seorang anak bungsu yang haus akan kasih sayang ibunya

Haiiii masih ingat cerita inikah?
I really really sorry karena update nya lamaaaa bangeettt huhuuu
Dan semoga part ini ga ngecewain ya?

And sorry for typos😘

HERO DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang