Jadi orang jangan manja Kaya si X dan si Y. Nanti, gue bosen ngadepin lo
***
Selagi Rival berada di kelas dengan otak berangan angan. Beda halnya dengan Adam yang berjalan mundar mandir.
Adam kembali berjalan menuju lapangan. Bedanya, kali ini ia melewati lorong yang berbeda. Lorong yang ia lalui ini adalah khusus untuk kamar mandi a.k.a WC . 10 Wc untuk perempuan dan 10 WC untuk laki laki yang semuanya berfungsi. Namun, Ada satu Wc yang sedang di perbaiki. Biasanya itu Wc untuk keadaan paling darurat.
Yang Adam ketahui, bahwa Wc darurat itu belum di perbaiki pintunya. Dan tidak bisa tertutup jika tidak di tahan.
Pintunya tertutup rapat. Jika tidak ada yang menahan dari luar, berarti di tahan dari dalam.
Orang sakti. Lagi boker sambil nahan pintu. Pikir Adam.
Adam mengangkat bahunya acuh. Ia berjalan melewatinya, walau ia masih dihantui rasa penasaran.
Namun, saat beberapa langkah menjauh. Suara gaduh dari dalam Wc tersebut kembali menarik perhatian Adam. 2 orang satu Wc? Yang satu kencing yang satu megangin? Atau, yang satu boker yang satu ngipasin?.
Dugh..
"Ah..sial lo,Za! Sakit pala gua" seru seseorang dari dalam Wc tersebut.
Beneran berdua???
"Pengap Euii" seru seseorang lagi dengan suara yang berbeda dari yang pertama.
"Oy Raihan! Lo naik situ, atuh. Tangan gua sakit ih ketahan" dengus seseorang dengan suara berbeda dari yang pertama dan kedua.
Ah.. Ini menarik, satu Wc bertiga.
"Ih. Gaada fentilasinya sih ni Wc. Kasian yang lagi boker ngirup oksigen bau Ta*nya sendiri" Adam menyeringai. Kali ini, ia tahu betul suara siapa ini. Riza.
Adam yakin, mereka adalah teman temannya yang menjadi buronan dadakan.
Adam memikirkan cara agar ia bisa mengejutkan mereka. Namun, mereka juga tidak bisa mendahulinya dalam berlari nanti.
Adam melihat seorang siswi keluar dari Wc seraya mengelap tangannya yang basah.
Adam kembali menyeringai, "sst.. Cewe" seru Adam memanggil dengan suara pelan. Hampir berdesis.
Perempuan yang Adam maksud menghentikan kegiatannya. Ia mengangkat kepalanya, dan menunjuk dirinya sendiri.
"Iya elo, sini" kata Adam membenarkan maksud siswi tersebut.
Siswi tersebut mendekati Adam dengan mengernyit.
Adam tersenyum lebar ketika siswi itu berdiri acuh di depannya, "tulungan urang, nya?" kata Adam dengan mata berbinar.
Siswi itu mendengus kesal, "apa?" katanya ketus.
Adam meloncat kecil di tempatnya kesenengan, "Ketokin Wc itu. Kaya lo lagi kebelet gitu" jelas Adam dengan sedikit berbisik. Matanya melirik pintu Wc yang ia maksud.
Siswi tersebut mengusap dagunya, "Keuntungan buat gue, apa?" katanya.
Senyum lebar Adam perlahan-lahan pudar.
Adam memikirkan sesuatu yang dapat menarik perhatian siswi tersebut, "Ah.. Nomor Farel kelas 10 mipa 1. Lo mau?" tawar Adam.
Adam tau. Bahwa hampir separuh siswi SMA ini menyukai tampang Farel yang sedikit blasteran.
Ia sering mendengar teman kelasnya berteriak tertahan ketika Farel melewati kelasnya. Tentang penawaran yang Adam ajukan, tentu saja Adam bergurau. Bahkan, ia baru melihat Farel beberapa kali. Tidak pernah mengobrol.
Siswi satu ini yang berada di depan Adam sama saja seperti siswi lainnya. Terbukti dari matanya yang berbinar. Siswi tersebut menjentikkan tangannya di depan wajah Adam seraya tersenyum lebar, "Deal.. Super Deal" katanya.
Siswi tersebut melangkah cepat menuju Wc rusak itu. Ia berdehem untuk melonggarkan tenggorokannya. Lalu, ia mengepalkan tangannya, dan mengetuk pintu Wc itu dengan keras, "SIAPAPUN LO YANG ADA DI DALEM. LAGI APAPUN, GUE MOHON ATAS NAMA MANTAN PACAR GUE..PLIIS KELUAR SEKARANG. TAI GUE OTW KE CELANA DALEM!!" teriaknya tanpa rasa malu.
Adam melongo mendengarnya. Yang benar saja! Hanya demi sederet angka yang berguna untuk berkomunikasi dengan Farel, siswi ini rela berteriak di lorong yang terbilang tidak terlalu sepi.
"Ahaha. Goblok" umpat seseorang dari dalam Wc tersebut. Kalau Adam tidak salah menilai, itu adalah suara Raihan.
"Ah..bentar! Gue nyobokin pantat si Riza dulu nih, tainya gak lepas lepas!" teriak seseorang lagi, mungkin ini adalah Isman.
"Haha!! Bangsat lo" sambung Riza. Adam tentu tau dan hafal suara Riza, karena beda dari yang lain.
Adam menggelengkan kepalanya tak paham akan jalan pikir teman temannya. Ia melangkah sedikit, berdiri di sisi pintu kamar mandi seraya bersidekap.
Pintu terbuka. Dan satu persatu temannya keluar. Yang pertama adalah Riza dengan muka cemberut, lalu diikuti Isman, Raihan, dan Akmal.
Riza berdiri tepat di depan siswi tersebut, ia mengangkat kedua tangannya membentuk cakaran, "KHAUUW" godanya.
Siswi tersebut memundurkan kepalanya menjauh, "lo semua...HOMO YA?!" tanya siswi itu dengan suara teriak di akhir. Menarik perhatian beberapa orang yang melintas. Pandangan siswi itu menyelidik, dan curiga.
Raihan melebarkan matanya kaget, "Homo gigi lo" ketusnya.
Mereka menggeser tubuh mereka, memberikan jalan bagi siswi itu untuk masuk. Namun, siswi itu tidak kunjung masuk. Malah tersenyum lebar.
Mereka akan pergi dari tempat itu, jika saja mereka tidak melihat Adam yang berdiri dengan tangan bersidekap dan alis naik turun.
Adam menyeringai, "Mampus lo".
Lalu, Adam mulai berlari menuju tak terbatas dan melampauinya #apadah meninggalkan teman temannya yang masih diam terpaku.
Siswi yang tidak di ketahui namanya, teriak memanggil Adam yang cukup jauh. Meminta nomor Farel seperti yang di janjikan.
Adam tidak berbalik. Namun, membuat Riza, Isman, Akmal, dan Raihan tersadar.
Mereka ber empat menyusul Adam berlari. Namun sebelum jauh, mereka sempatkan untuk berteriak "GOBLOK" kearah siswi tersebut.
Saat mereka sampai di depan pintu kelas. Mereka melihat Adam sedang menyandar di tempatnya berjaga tadi seraya menyeringai.
"gaasik lo bangsat. Minta tolong orang laen" ketus Isman seraya menjatuhkan pantatnya di lantai.
Adam berjalan keluar kelas dengan menutupi telinganya dengan kedua tangan. Tidak ingin mendengar ocehan apapun.
Riza berjalan menuju Rival dan Febsita yang sedang duduk berdua dengan mata melotot.
"Lagi pada apa sih?" Tanya Riza kearah Rahma ketika ia sampai di depan meja Rival dan Febsita. Namun, mereka tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun.
Rahma mengangkat bahunya acuh, "nonton Bok** kayanya"
.....
"E ANJIR. GUA NGOS NGOSAN GARA GARA LARI. LO MALAH NGOS NGOSAN GARA GARA HORMON! SIALAN LO YA!!"
***
Edisi Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Kelas [ New Version ]
Humor[Completed]√ Teman Kelas "Woi, bisa diem dulu ga?!" Hening "Bu Kartini masuk rumah sakit, darah tinggi gara-gara jum'at kemaren" "Jadi gak ngajar?" "Ya kagak lah bego" "ASIIIIIK". ____ Private Story. Follow sebelum baca, supaya tidak terganggu jika...