Panggilan sayang

30 2 0
                                    

Siang ini sepulang sekolah Dita dan teman-temannya yang mengikuti pensi bakalan latihan di rumah Dita dan kali ini yang datang pertama adalah David. "Dit yang lain mana?."

"Mana gue tau."

"Udah di kasih tau belum."

"Udahlah."

"Di grup kan."

"Iya bawel cek aja."
Mereka berlima memang dari kelas 1 sudah mempunya grup chat di WhatsApp walau kadang sepinya melebihi di kuburan.

|Rizal
Udah pada dimana?

|David
Gue udah dirumah dita daritadi nih

|Bela : Berduaan mulu lo awas khilaf

|Dita
Paansi bel daripada khilaf sama David mending gue khilaf sama ajun, makanya lo buru kesini angel dimana?

|Angel
Yoo angel disini masih dihatinya yang belum bisa move on selama setahun ini

|Dita
Berisik lo bucin cepet pada kesini keburu nanti keburu sore ah lama lu pada

|Rizal
Dit.

|Dita
Apaan

|Rizal
gue nabung dulu ya sahabat

|David
Najis jorok banget ish

|Rizal
Dari tadi sebenernya gue udah di wc sih

|David
Pantes kecium sampe sini

Suara ketukan pintu terdengar dan Dita menuju keluar dan yang ternyata datang adalah Bela

"Eh Bel yu masuk."

"Yang lain masih belum datang baru segini aja?"

"Iya tau pada lama nih."

Setelah mereka berbincang bertiga akhirnya Angel dan Rizal pun datang setelah sekian lamanya hehe. Mereka membaca naskah dan setelah itu mereka latihan.

Dita dan Bella sibuk menghafal dialog untuk Pensi yang pasti hari ini harus selesai dan sukses, sedangkan Angel malah ribut dengan David dan Rizal.

"David! Rizal! Ngapalin cepetan!." Sentak Angel

Mereka bukannya menghafal tetapi mereka main PS.

"Buset sabar napa." Timpal David

"Tau ih bentar lagi juga selesai." Ucap Rizal

Ditengah seriusnya Dita menghafal, Angel membuatnya menengok dengan teriakannya.

"Ditaaaaa." Teriak Angel

"Apasih ngel." Jawab Dita

"Lo punya golok ga?." Dengan muka marah Angel menanyakan itu.

"Punya."

"Mana?!." Sentak Angel

"Sabar woy sabar, mau buat apa emang?"

"Buat golokin si David sama Rizal."

"Kesambet apaan lo sampe mau golokin kita?." Ucap Rizal

"Eh lo kalo mau golokin kita? Nanti pensinya gagal dong, emang mau?." Lanjut David

"Ga mau lah ih." Ucap Angel

"Ya makanya bentar main dulu gue cape ngapalin mulu." Jawab Rizal

"Ngapalin darimana daritadi main mulu dih."

Bella yang sedang menghafal pun ikut kesal. Saat itu juga Bela langsung mencabut kabel PS.

"Mampus mati kan." Ucap Bela

"Haha mampus lo." Ucap Angel sambil tertawa.

"Makanya ngapalin udah tau Blla diam-diam galak." Timpal Dita

"Udahlah serius dong kalian." Ucap Angel masih dengan sambil tertawa kecil

"Iya udah kita mau ngapalin, ya ga zal." Ucap David

Rizal berdiri sambil dengan sikap hormat "Iya siaaaap."

"Udah ayo ngapalin." Ucap Dita

"Iya Ibu ketuaaaa." Timpal Rizal

"Eh bukan bu ketua aja zal." Ucap David

"Emang apaan lagi vid?."

"Bu ketua super galak." Jawab David sambil tertawa terbahak-bahak

"Sejak kapan lo punya panggilan sayang buat Dita vid?." Tanya Angel

"Ih panggilan sayang? idih najis najis." Ucap David

"Panggilan sayang kok gitu ya ga cocok." Jawab Dita sambil memutar bola matanya

"Cie cie pengen dikasih panggilan yang cocok nih ya." Bela yang serius kini ikut bersorak

"Udah ayo serius ih." Ucap Dita

"Oh mau serius sama David Dit?." Kedip mata Rizal ke arah David

"Apaan sih lo Zal."

"Udah ah lanjutin latihannyaaaaa."

Dita pun teriak dan akhirnya mereka semua langsung menghafal tanpa adanya main-main lagi karena memang hari ini harus selesai semua.
Setelah menghafal dialog kemudian latihan dan akhirnya semua selesai.
Mereka pun segera pulang dan kini mereka hanya mempersiapkan diri untuk hari esok.


-



vote dan comment ya makasih banyak loffff

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Until WheneverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang