2. Discern

96 15 22
                                    

    Not everything started well...

-Aspect-

Saat ini memasuki musim gugur di Seoul, tak heran jika suhu mulai terasa lebih dingin, pertanda jika tak lama lagi musim dingin juga menyusul.

Gadis itu dengan memakai coat  musim gugur kebanggaannya yang menjuntai melewati lutut masih termangu di halte bus, tentunya menanti kedatangan bus yang akan membawanya ke tempat itu.
Sore ini, seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, dia ada janji dengan seorang kenalan barunya,  teman dari gadis itu, siapa lagi kalau bukan Athta, teman remarkable-nya.

Lima menit sudah dia menunggu, ya seperti biasa, ia hanya diam dan menatap datar pemandangan di sekelilingnya, namun kali ini sepertinya gadis itu lebih tenang hingga beberapa saat kemudian saat sesuatu mulai mengusiknya.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja orang-orang yang berada di halte itu gaduh, terutama dengan gadis-gadis disana, Ahreum yang merasa terganggu dengan  keadaan itu mulai  berusaha mencari tahu apa yang menjadi pusat dari kegaduhan. Setelah melihat-lihat di sekelilingnya, ternyata...

"Dasar pencitraan.."
Maki gadis itu dalam hati pada orang bermasker hitam. Orang itu adalah seorang laki-laki  yang bisa dilihat sekilas  dari ujung rambut hingga kakinya bahwa dia bukanlah orang biasa, bukan alien atau apa, namun seseorang dengan profesi itu.

"Ommo!! bukankah dia salah satu member EXCode, oppa?" pekik salah seorang gadis disana.

"Woah, ottoke,dia tampan di balik maskernya." sahut gadis lainnya,terlihat sambil mengigit ujung jarinya.

Ahreum yang mendengar itu memutar bola matanya, muak dengan fenomena itu.

-Aspect-

"Annyeonghaseyo, Ahreum imnida."  salam gadis itu memperkenalkan dirinya dalam bahasa korea yang cukup fasih sembari sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Oh, Annyeonghaseyo Ahreum-ssi senang berkenalan denganmu, sepertinya kamu sangat baik dan ramah." jawab laki-laki itu dengan senyuman.

"Ah, tidak juga, dia hanya pura-pura, bukankah begitu Ahreum-ssi" celetuk gadis itu  yang tak lain adalah Athta dan disusul dengan tawa renyahnya.

Semua orang ditempat itu ikut tertawa kecuali Ahreum yang hanya tersenyum tipis. Mereka bertiga Athta, Ahreum, dan seorang laki-laki bernama Min Hyuk saat ini berdiri di depan salah satu gedung agensi musik yang terkenal di Korea.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Min Hyuk adalah teman Athta yang sudah bekerja di agensi tersebut selama dua tahun dan menjabat sebagai asisten direktur musik di agensi itu, dan Ahreum yang sedang membutuhkan bantuan laki-laki itu untuk tugas magangnya menjadi alasan dia berada disini detik ini.

Selang beberapa saat kemudian setelah tawa mereka berhenti, Min Hyuk langsung mengajak Ahreum dan Athta untuk masuk.

"Min Hyuk  oppa,  aku ada jam kuliah setelah ini jadi harus kembali ke kampus." Jelas Athta pada Min Hyuk, yang setelah di ketahui ternyata laki-laki itu adalah seniornya namun Athta menganggap Min Hyuk seperti kakak laki-lakinya.

"Rummy, kamu tidak apa-apa kan jika aku tinggal?" kali ini ia berusaha mencari jawaban dari temannya itu.

Ahreum yang sudah terbiasa sendiri, merasa tidak keberatan jika Athta meninggalkannya, dia selalu mandiri, tidak pernah bergantung pada orang lain sekalipun itu sahabatnya.

"Iya Ath, aku bisa sendiri kok," jawab gadis itu disertai anggukan memastikan.

"Hati-hati Athta, selamat belajar." tutur Min Hyuk ramah.

AspectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang