3. Concordant

99 5 30
                                    

Heartbeat overload...

-Aspect-

Prok.. Prok..
Tepukan tangan mengiringi pada akhir tarian gadis itu, dan saat itu pula seolah seperti tersengat aliran listrik, Ahreum mendadak jatuh pingsan.

"Ah, Ahreum-ssi!!!" pekik Min Hyuk yang sudah kembali ke tempat itu.

Dan tanpa menunggu hitungan, laki-laki lain yang sedari tadi berdiri terpukau melihat tarian Ahreum segera berlari ke arah dimana Ahreum pingsan, lantas ia menopang tubuh gadis itu dan menggendong Ahreum untuk dibawanya ke klinik terdekat.

Min Hyuk panik melihat kejadian tak terduga itu lantas ia menelpon
seseorang.

-Aspect-

Gadis itu terbaring lemah di atas tempat tidur di dalam sebuah ruangan yang bisa dikatakan cukup mewah.

Selang beberapa waktu kemudian, perlahan namun pasti terlihat kelopak mata Ahreum mulai terbuka, perlahan dan perlahan, hingga matanya benar-benar terbuka dan menyadari ada sesuatu yang aneh,

Ahreum mengernyitkan dahinya, ia tampak kebingungan.

"Tunggu! Aneh, ini bukan kamarku, tapi mungkinkah ini rumah sakit? Klinik? Tapi, bukankah ini terlalu mewah untuk kamar rumah sakit, atau mungkin di Korea rumah sakit mewah seperti ini? Ah,kurasa tidak, lantas ini kamar siapa? "

Saat ini kepalanya dipenuhi dengan bermacam tanda tanya. Dan, tanpa disadarinya seorang laki-laki masuk ke dalam kamar itu dan melangkah mendekati Ahreum.

"Kau sudah bangun?"

Suara itu.
Ahreum menoleh, lantas matanya terbelalak melihat sosok laki-laki itu tepat berdiri di hadapannya.

"Kamu?!" pekik Ahreum pada laki-laki itu.

"Kenapa? Kau jangan berpikir aneh-aneh!" hardik laki-laki itu. Ya. Dia Oh Tae Joon.

"Dimana aku? Apa yang terjadi?" Ahreum memegangi ujung kepalanya berusaha mengingat apa yang terjadi sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia masih sibuk dengan pertanyaan yang memenuhi kepalanya.

Melihat itu, Tae Joon berdecak kesal, dan tanpa menunggu lama tiba-tiba ia mengangkat tubuh gadis yang masih dalam posisi duduk di atas ranjang itu.

"Ya!!! Apa yang kau lakukan? Turunkan aku!" Ahreum yang terkejut dengan perlakuan laki-laki itu berusaha memberontak.

Namun, Tae Joon bergeming dan dengan ekspresi flat-nya membawa Ahreum ke ruang tengah dan menjatuhkan tubuh gadis itu ke lantai. Bruk!

"Aww."
Ahreum terlihat kesakitan karena terjatuh dengan posisi tak mengenakkan seperti itu. Masih dalam posisi duduk di atas lantai , Ahreum melayangkan pandangan skeptik ke arah Tae Joon.

"Ya!!!"
Ahreum mulai geram lalu ia berdiri, siap mengangkat pukulan pada Tae Joon. Dan tanpa aba-aba, pukulan itu melayang tepat pada wajah Tae Joon.

Hup.

Nyatanya itu masih berhasil ditahan dengan kuat oleh tangan Tae Joon. Lantas, Tae Joon menarik genggamannya sehingga membuat tubuh Ahreum hanya meninggalkan jarak beberapa centi darinya yang otomatis membuat wajah mereka semakin mendekat pula.

Ahreum terkejut. Tubuhnya seketika mematung. Dan lagi, saat Tae Joon menatap matanya dalam. Fokusnya terkunci pada sorot mata itu. Ia merasakan panas yang menjalar di pipinya. Ia merasa sesak napas, seolah oksigen di sekitar sana habis . Jantungnya juga berpacu dengan frekuensi yang lebih cepat dari biasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AspectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang