Mimpi Kate seketika buyar karena alarm yang terus berteriak. Kali ini matahari tidak terlalu memancarkan sinarnya seperti kemarin, awan telah menutupi sedikit sinarnya."Wtf! Sudah jam segini?!?! Kenapa gak ada yang bangunin gue?!" ucap gadis itu kesal setelah melihat bahwa sekarang sudah jam 6:50 AM, dimana 10 menit lagi pelajaran pertama akan dimulai.
Kate langsung bergegas lari ke kamar mandi dan bersiap diri untuk pergi ke sekolah.
***
Sekarang pukul 7:15 AM dan gadis itu baru selesai bersiap-siap.
Ia segera turun kebawah dan yang ia dapat adalah rumah sudah sepi.
Mobil Dad dan mobil kak Jack sudah tidak ada. Motor kak Matt dan Kak Marco pun sudah tidak ada, dan Mom sepertinya sudah pergi melihat bisnis butiknya.
"Sialan, hari ini terpaksa harus naik kendaraan umum." ucapnya kesal. Sebenarnya Kate tidak benci naik kendaraan umum, yang ia benci adalah harus menunggu angkut datang.
***
Ini sudah jam 7:40 AM, dan Kate baru sampai di depan gerbang sekolah.
Ia tidak mau dikira anak tidak tepat waktu oleh guru dan belum lagi gadis itu masih di cap sebagai anak baru di sekolah ini.
Kate ingin meminta tolong kepada satpam untuk membukakan gerbang, tetapi tidak ada seorang satpam yang ia lihat sedang duduk di pos satpam.
Saat gadis itu sedang memikirkan cara untuk masuk kedalam, tiba-tiba seorang laki-laki dengan hoodie biru melapisi seragam sekolahnya, memiliki warna mata coklat hazel dan tingginya kira-kira 10cm diatas Kate datang dengan santai tanpa dosa walaupun Ia terlambat.
Kate tidak menghiraukan kedatangannya, gadis itu tetap memikirkan bagaimana cara masuk ke dalam sana.
Tiba-tiba cowo yang datang telat tadi membuka percakapan "Mau sampai kapan tunggu satpam buka gerbangnya?" ucapnya dingin, sangat dingin.
Kate hanya mengangkat kedua bahuku mengisyaratkan bahwa 'aku tidak tau'.
"Yaudah.. ikut gue, kalo mau masuk."
Kate diam dan tidak menghiraukannya.
"Kenapa keras kepala? Gue ga akan nyulik atau memperkosa lu."
"Okay gua ikut"
Dengan terpaksa Kate mengikutinya dari belakang.
Gadis itu mengikutinya ke sebuah tempat yang lumayan sepi, banyak daun-daun kering yang berserakan. Ia lumayan takut, melihat keliling tempat ini sangat sepi dan juga bersama orang yang belum dia kenal.
Hampir saja gadis itu menabrak punggung laki-laki tadi yang tiba-tiba berhenti, Ia terlalu fokus melihat sekeliling tempat ini.
"Kenapa berhenti? Ga ada tanda-tanda pintu masuk disini. Lo bohong yaa?!" ucapny sedikit melawan.
"Liat pagar itu? Kita bakal manjat." ucapnya sambil menunjuk ke arah pagar yang tingginya kira-kira 3 meter.
"Kita? Gue gak mau!"
"Yaudah kalo gamau, berarti lo gak akan bisa masuk." ucapnya lalu berjalan pergi ke arah pagar itu.
"Okee.. okee.. Gue bakal manjat." ucap gadis itu kesal dan sedikit berteriak.
Tiba-tiba laki-laki tadi melepaskan hoodie birunya dan memberikannya pada Kate.
"Buat apa? Gue gak butuh."
"Lo mau gue lihat celana dalam lo?"
Kate langsung mengambil hoodienya lalu mengikat di rok milikknya."Lo duluan yang manjat."
"Gakk gak, lo aja yang duluan."
"Kalo gue yang duluan, gak akan ada yang bantu lo dari bawah, bodoh."
Ada benarnya juga sih walaupun gadis itu sedikit kesal karena dia mengatainya bodoh.
"Cepet ini udah mau jam 8." ucapnya dan gadis itu langsung memanjat.
Saat sudah hampir diatas dan Kate tidak terlalu bisa untuk memanjat lagi, laki-laki itu sedikit membantu Kate dengan mendorong bokongnya. Sebenarnya Kate tidak mau diperlakukan seperti ini, tapi mau gimana lagi.
"Thank you." ucap Kate sambil mengembalikan hoodie yang tadi dipinjamkan.
"Hmm.." dia hanya menjawab seperti itu dan langsung berjalan pergi.
"Dan oh iyaa.. Lo murid baru disini, kalau gak mau di cap sebagai murid yang gak tepat waktu, lo harus pergi minta surat ijin masuk kelas sama guru BK." ucapnya sekali lagi dan langsung pergi.
Gadis itu langsung pergi ke ruang BK dan meminta surat ijin masuk kelas.
Untungnya ia di perbolehkan masuk ke kelas walaupun tetap harus mendapatkan nasihat.
***
Bel istirahat berbunyi dan beberapa siswa pun keluar dari kelas nya. Termasuk Nicole dan Kate.
Nicole langsung bertanya kepada Kate kenapa dia bisa terlambat datang ke sekolah.
"Kate, kok bisa terlambat ke sekolah?"
"Lagi-lagi gue hibernasi dari jam 7 malam sampe 7 pagi."
"Dasar kebo. Dari dulu ga berubah. HAHAHA." ucap Nicole sambil sedikit menjitak kepala sahabatnya itu.
"Ayok cepet ke kantin, perut gue udah nyanyi nyanyi dari tadi." paksa Kate.
"Baiklah tuan putri."
***
Setelah sudah selesai makan dan sisa istirahat masih lumayan lama. Mereka berniat untuk sedikit berkeliling sekolah yang luas ini. Agar Nicole juga bisa memberi tau tata letak di sekolah ini pada Kate.
Saat mereka berada di lapangan, Kate melihat seorang yang tak asing baginya. Ya, dia adalah laki-laki yang tadi pagi membantu gadis itu memanjat pagar. Dia sedang bermain basket.
Karena penasaran, Kate langsung bertanya kepada Nicole, "Nicc.. Nama cowo yang lagi main basket itu siapa?"
"Justin, Justin Bieber." jawab Nicole singkat.
"Menurutku dia pria yang baik, bagaimana menurutmu?" Kate berpendapat dan malah Nicole membelakkan matanya.
"Baik? Lo bilang baik? Dia itu anak ternakal yang pernah gue kenal di dunia ini. Dia sering balapan liar, mabuk-mabukan di club, punya banyak kekasih, dll."
"Ha? Lo bercanda?! Gak mungkin, dia baik menurut gue walaupun orangnya dingin pake banget." Kate tak percaya.
"Terserah lah lo mau bilang apa, yang penting gue udah kasih tau kalo dia bukan cowo baik. Ayo masuk kelas, lo gak mau kan, terlambat untuk kesekian kalinya."
Mereka masuk ke dalam kelas bersamaan
Hellaw kalean🐣
Jangan lupa pencet bintang dipinggir kiri. Pencet doang kok, ga bikin klean dosa:(
YOU ARE READING
They Don't Know
Fanfiction"Mungkin emang gua ga berguna, gua sampah. Semua orang gasuka sama gua, semua orang benci sama gua. Tapi cuma lo Kate yg anggep gua ada, yg anggep gua nyata, dan yang anggap gua sebagai manusia." ucap Justin. "Ahh lo apaan sih, kok jadi akward gini...