5. Bryan Kargo

16 3 1
                                    

Katelyn Gibert's POV

Aku mulai membuka mataku perlahan. Awalnya pandanganku agak sedikit blur, namun aku memperjelas penglihatanku.

Aku melihat sekitarku dengan jelas.
'ini bukan kamarku, dimana aku, dimana maggie, kamar siapa ini' itulah pertanyaan-pertanyaan yang sedari tadi aku tanyakan pada diriku sendiri.

Saat aku sedang turun dari kasur, aku melihat seseorang yang sedang berkutik dengan handphone nya di atas sofa dekat jendela kamar ini.

Tanpa berpikir lagi aku langsung berkata "Who are you?! Kenapa aku ada disini?" ucapku dengan nada tinggi.

"Kau dirumahku." ucap orang itu datar. Dia adalah Bryan Kargo. Anak dari pengusaha kaya.

Lalu aku berkata lagi "Kenapa aku bisa disini? And... waitt... whatt.. kenapa bajuku tidak sama seperti kemarin malam? Siapa yang menggantinya? Jangan bilang...."

"Yaa.. aku yang menggantinya. Kau mau menggunakan baju yang sudah bau dengan keringat itu? Eww.." ucapnya dengan nada meremehkan.

Aku hanya me-roll eyes mataku mendengar ucapannya.
"And now, aku mau pulang! Where's my phone?" ucapku sambil berdiri dari kasur.

"Dibawah bantalmu bodoh. Jangan mencari barang menggunakan mulut, tapi gunakan mata dan tanganmu." ucapnya tidak ada ekspresi.

*beberapa menit kemudian*

Kate tidak sengaja mendengar percakapan saat Bryan menghubungi temannya.
Bryan hanya berkata 'dia sudah aman' lalu temannya berkata 'baiklah, akan kuhubungi kau lagi nanti' tetapi suara dari balik ponsel seperti tak asing bagiku.

Aku tidak mengerti dengan semua ini
"Aku ingin pulang." ucapku. Lalu bryan berkata

"Apakah kau akan pulang dengan bajuku yang kebesaran itu?" tanyanya datar

Aku hanya mengangkat kedua bahuku mengisyaratkan bahwa 'aku tidak tau'.

"Tunggu disini." ucapnya lalu pergi keluar kamar.

Aku hanya duduk menunggunya sambil mengutak-atik ponselku. Tak ku sangka, semua orang mencariku. Banyak panggilan tak terjawab. Banyak message masuk dan lebih terkejutnya lagi, sekarang sudah jam 11 siang.

Aku langsung membalas semua pesan-pesan mereka. Yang paling membuatku bingung, kenapa maggie memintaku untuk menemuinya jam 5 sore di taman kota.

Saat aku ingin membalas pesan maggie, laki-laki yang tadi keluar entah kemana tiba-tiba masuk dengan membawakan baju perempuan yang entah milik siapa. Lalu ia memberikan baju itu kepadaku.

"Pakai baju ini. Lalu aku akan mengantarmu pulang. Aku sudah tau rumahmu dimana." ucapnya datar lalu keluar dari kamar lagi.

Tanpa berpikir panjang, akupun pergi bergegas ganti baju yang diberikan laki-laki tadi.

Tanpa berpikir panjang, akupun pergi bergegas ganti baju yang diberikan laki-laki tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah selesai akupun segera turun kebawah.

Saat aku sampai bawah, aku melihat wanita yang sangat manis. Usianya kira-kira seumuran dengan ibuku. Dia sangat ramah keliatannya, tiba-tiba dia menghampiriku dan berkata.

"Hai cantik, bagaimana keadaamu? sudah membaik?"

Lalu kujawab sesopan mungkin "Hai juga, keadaanku sudah membaik. Terima kasih sudah bertanya :)"

"Maafkan anakku, aku sudah tidak tau bagaimana cara mengaturnya. Karena ulahnya kau jadi seperti itu tadi malam. Sekali lagi aku meminta maaf atas nama anakku." ucapnya penuh penyesalan.

"Ah.. iya tidak apa2" ucapku dengan sangat amat bingung.

1001 pertanyaan berngiang2 di kepalaku. Aku tidak mengerti semua ini. Mengapa tadi laki-laki itu berbicara kepada seseorang yang suaranya tidak asing bagiku. Mengapa maggie memintaku menemuinya di taman kota. Dan sekarang, mengapa wanita ini meminta maaf padaku atas nama anaknya.

"Hey nak, mengapa kau melamun? Aku tau kau masih trauma sejak kejadian semalam. Ini bukan salahmu. Tidak usah dipikirkan. Cepat susul bryan didepan, dia sudah menunggumu daritadi."

Aku tidak sadar sedari tadi aku melamun. "Baiklah, aku pamit ya." ucapku sebelum akhirnya pergi keluar menyusul laki-laki tadi yang namanya adalah Bryan.

*setelah sampai dimobil bryan*

"Dia berbicara apa saja kepadamu?" ucapnya tiba-tiba.

"Dia siapa?" tanyaku bingung

"Perempuan tua itu." ucapnya yang membuatku terkejut.

"Kau ini bagaimana. Dia ibumu. Kau harus bisa sopan sedikit jika berbicara tentangnya." ucapku sebisa mungkin agar tidak melukai hatinya.

"Ah sudahh.. Kau tidak tau apa-apa. Sekarang yang aku tanya, apa saja yang dia bicarakan padamu."

"Dia hanya menanyakan keadaanku, dan tadi hmm.." ucapku terhenti.

"Tadi kenapa?" tanyanya.

"Dia meminta maaf atas namamu tentang kejadian tadi malam." ucapku sejujurnya dan dia terdiam.

Karena sangat penasaran dengan semua kejadian semalam, aku memberikan diri untuk bertanya padanya, "Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Hmm.." ucapnya singkat karena sedang sibuk dengan jalanan didepannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?" tanyaku perlahan.

"Kau juga nanti akan tau." Hanya itu yang dia katakan, aku hanya terdiam lalu menatap jalanan disampingku dengan segala kebingungan.

Tanpa kusadari, ternyata kami sudah berada didepan rumahku.

"Terimakasih sudah antar sampai rumah. Maaf ngerepotin." ucapku dari jendela mobil saat aku sudah keluar mobil.

"Ah tidak apa-apa, senang bisa bertemu denganmu," ucapnya sambil tersenyum padaku.

"Senang bertemu denganmu juga." ucapku sambil membalas tersenyum kepadanya.

Setelah itupun Bryan pergi meninggalkan Kate. Kate memandang belakang mobil Bryan yang sedang berjalan menjauhi rumahnya, dan semakin lama semakin menghilang.

'untuk pertama kalinya aku melihatnya tersenyum, dan itu sangat manis' ucap Kate dalam hati sambil tersenyum-senyum saat masuk rumah.

Author POV'S

Saat Kate masuk kedalam rumah, Momnya Kate langsung memeluk putri satu-satunya itu.

"Kau tidak apa-apa nak? Mom sangat khawatir denganmu." ucapnya yang sudah terlihat bahwa ia habis menangis.

"I'm okay mom kau tidak perlu khawatir and btw, dimana semua orang mom?" tanya Kate ketika melihat keadaan rumah sangat sepi.

"Mereka semua sedang mencarimu nak." ucap Mom.

"Astaga, aku telah merepotkan semua orang hari ini. Mom, boleh beri tau mereka kalau aku sudah pulang? Aku ingit istirahat, badanku sakit sekali." ucap Kate sejujurnya.

"Kau belum cerita pada Mom."

"Nanti akan aku ceritakan Mom." ucap Kate yang pada nyatanya aku belum tau apa yang terjadi padaku.

"Okelah, selamat istrihat honey." ucap Mom sambil mengelus kepalaku.

"Yup mom, love u." ucap Kate sambil berlari kecil menuju kamarnya diatas.

HAI BERTEMU KEMBALI DENGAN SAYA ISTRI SAH JUSTIN BIEBER
VOTE + COMNENT NYA MBAK MAS👑

They Don't KnowWhere stories live. Discover now