St

113 10 7
                                    

"Jika cinta kau sebut air mata, maka air mata kau sebut apa?"

Tidak mudah rasanya melupakan begitu saja hal-hal yang telah dilalui dengan manis. Silahkan! Kau boleh menyimpan kenangan manis itu. Asal jangan kau simpan hal-hal yang dapat melukai hatimu.

Ketika semuanya terasa indah, namun secara tiba-tiba berubah menjadi pedih, lalu hatimu terlampau perih, pantaskah kamu terus-menerus menyimpan luka itu?

Bukalah mata hatimu.
Sesungguhnya hatimu membutuhkan cinta yang baru. Anggap saja apa yang telah usai adalah suatu pembelajaran untuk melatih ketegaran hati. Tak sepantasnya kamu memenjarakan hatimu dalam relung yang paling pedih.

Cinta adalah sebuah kata tanpa beban. Tak perlu lagi dirimu merasa terbebani atas cinta. Jangan pernah menyamakan cinta dengan luka. Jangan pernah menyamakan cinta dengan air mata. Karena jika kamu menyebut cinta adalah air mata, maka air mata kau sebut apa?

Air mata adalah tanda. Tandanya kita terharu, atau terluka. Jangan sampai kau menghabiskan air matamu hari ini, karena masih ada hari hari berikutnya yang menanti. Persiapkan dirimu. Persiapkan hatimu. Yakinkan kamu memiliki jiwa yang tegar.

Biar aku saja yang pernah menyamakan cinta dan air mata. Sementara kamu, jangan.

Biar Aku SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang