sore kala itu, suara bising kendaraan umum mengantarkan aku dan kau bersatu dikemacetan ibu kota. kau duduk di sebelahku dengan masker tertutup diwajahmu
panas bersatu didalam angkutan masal kala sore itu, sebabnya macet tak kunjung selesai.
kau menepuk pundakku yang saat itu aku sedang asik menatap orang-orang berlalu lalang ditrotoar jalan. kesibukan kota disore hari
aku menoleh, lalu kau memberikan aerphone sebelah kananmu kepadaku, mungkin kiranya dari pqda terjebak dalam lamunan kala sore itu lebih asik mendengarkan lagu.
dan lagu itu adalah berjalan ditepi pantai, bertiup angin berhembus, ya walaupun saat itu kita berdua sedang dalam kemacetan tapi sepertinya lqgi itu dapat menenangkan pikiran yang dari tadi kesal karena macet
dan kami berdua larut didalam suara kecil suara yang keluarkan dari aerphone tersebut, seolah hanyut dalam melodinya dan terbawa kami berdua sedang berjalan ditepi pantai nan indah dengan laut yang biru
satu hal lagi yang membuatku kagum kepadamu, kau tahu cara memperbaiki suasana hatiku jauh lebih baik dari sebelumnya.
memang sederhana, tapi kesempurnaan dan kesederhanaan bagiku adalalah benang yang sama
KAMU SEDANG MEMBACA
dirimu
Romancetentangmu dengan sejuta kisah terlewati tentangmu dengan kisah yang tak pernah mati dan tentangmu menjadi rekam sejarah hati dan pikiranku