Part 1

125 4 0
                                    

"Apa kamu tidak ada ketertarikan kepada laki laki saat ini?" tanya Rafael. "Kamu termasuk kagetori wanita yang cantik dan wajahmu yang seperti anak kecil, terlihat polos dan lugu padahal sebenernya kau sangat ketus, jutek dan cuek." Rafael terkekeh. "Bahkan banyak yang berusaha untuk mendekatimu." Rafael tersenyum.

"Aku tidak terlalu peduli soal laki laki. tidak penting." Nadin memang terkenal dengan sifatnya yang benar benar jutek, ketus, dan cuek. Hal itu membuat laki laki yang mendekati Nadin tidak ingin mendekati Nadin lagi.

"Kau benar benar ketus Nadin." Rafael terkekeh. "Aku tertarik dengan seseorang. Dia sangat, cantik, pintar, dan juga banyak lelaki yang menyukainya. Dari dulu aku mencoba mendekatinya, dan dia mulai meresponku."

"Aku tidak peduli Rafael." Jawab Nadin ketus untuk berusaha menghilangkan ekspresi cemburunya.

"Selalu saja dengan jawaban yang ketus." Rafael tertawa mendengar ucapan Nadin yang ketus. "Papamu sangat lama, aku sampai bosan menunggu disini."

"Jangan seolah-olah kau banyak sekali urusan." Membuat Nadin jengkel karena ucapan Rafael.

"Aku memang banyak sekali urusan." jawab Rafael datar. "Aku tidak mungkin tidak banyak urusan." Rafael tersenyum. Senyuman yang mengejek.

"Aku tidak peduli." jawab Nadin jengkel.

"Benarkah?" Rafael mendekatkan wajahnya ke Nadin. Sangat dekat, benar benar dekat. "Cantik. Bulu mata yang lentik."

Pipi Nadin merona, Nadin tersipu.
"Jangan dekat dekat!" Nadin mendorong Rafael refleks.

"Kenapa?" Rafael terkekeh. "Tidak kuat liat wajahku ini? Apa karena aku Tampan?"

Ya, Rafael memang tampan. Bisa dibilang wajah tampannya mendekati Sempurna, 90%. Mama Rafael juga keturunan asli Spanyol, dan Papa Rafael keturunan asli Yunani. Rafael dilahirkan di Indonesia, karena Papa Rafael ada bisnis di Indonesia. Disaat bersamaan Mama Rafael sedang mengandung Rafael, Mama Rafael melahirkan Rafael di Indonesia serta memutuskan tinggal di Indonesia. Karena keturunan dari Mama Papanya itu, Rafael benar benar mencampuri keturunan wajah Yunani dan Spanyol, yang membuat wajahnya benar benar luar biasa tampan. Logat Spanyol Rafael sangat kental. Rafael juga berasal dari keluarga terpandang, keluarga Bashoro. Hal itu membuat Rafael sangat populer di perusahaannya dan dikalangan wanita yang mengejar Rafael dan hanya mengincar kekayaan harta Rafael.

Rafael mengernyit, "Kenapa kau melamun lagi Nadin?"

"Tidak ada apa apa." jawab Nadin gugup karena memikirkan Rafael. "Papaku sangat lama." Mengalihkan pembicaraan sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 20.35. "Papaku selalu pulang malam."

Terdengar suara mobil dari luar rumah, ternyata Papa Nadin sudah pulang.

"Papamu sudah pulang Nadin."

Nadin segera membukakan gerbang rumahnya dan mempersilahkan Papanya masuk ke rumah.

"Selamat datang Papa." sapa Nadin Datar.

"Terimakasih Nadin." Papa Nadin menjawab dengan ekspresi datar dan tersenyum tipis. "Oh lihat, ada siapa disini." sambil melihat kearah Rafael.

"Selamat datang om. Maaf saya mengganggu." Jawab Rafael sopan.

"Tidak sama sekali. Om tidak ingin mengganggu dan Om akan istirahat." dengan Ekspresi tidak terbaca lalu tersenyum manis dengan Rafael.

"Om duluan kekamar. Nadin, Papa kekamar dulu untuk istirahat." dengan ekspresi yang sangat datar, menunjukkan tidak ada rasa sayang ke Nadin.

The MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang