Siang ini di kantor Raditya akan diadakan makan siang bersama dengan klien baru dan dilanjutkan dengan meeting bersama. Awalnya Raditya menolak untuk menghadiri rapat dan menyerahkan semua kepada Yudha, karena ia sudah terlanjur janji untuk menemani Adelia ke salon dan spa.
Namun rencananya hari ini gagal, yang akhirnya membuat mood Raditya menjadi buruk. Padahal dirinya berharap bisa menghabiskan satu hari penuh bersama Adelia bukan hanya di depan kalayak ramai, namun juga di ranjang kebesarannya.
Raditya: Haloo Sayang... hmmm (Sambil menarik napas panjang boooo, maklum udah lama enggak melepas rindu sama adinda terkasih, eh gagal maning..gagal maning)
Sebelum Raditya melanjutnya pembicaraannya, Adelia sudah menyelang omongan Raditya
Adelia: Sayang, hari ini jadikan temani aku?
Raditya: Maafkan aku Sayang, terpaksa aku mengingkari janji hari ini karena klien tetap memaksa agar diriku yang memimpin rapat.
Adelia: Tapi sayang, dirimu sudah berjanji akan menemani aku hari ini.
Raditya: Ia sayang, aku tahu tapi kali ini saja...pliss maafkan aku.
Adelia: Baiklah, sebagai balasannya malam ini aku tidak akan memuaskan juniormu.
Raditya: Jangan gitu donk sayang, kamu tega membiarkan diriku tersiksa setelah seminggu tidak membelai dan dibelai olehmu?
Adelia : Baiklah kalau begitu semua pengeluaranku hari ini masuk dalam tagihanmu sayang.
Raditya: Apa sih yang enggak buatmu sayang, bila perlu seluruh isi di dalam Mall aku berikan padamu.
Adelia: Ah.. enggak usah gombal. Okey bye Sayang, sampai nanti malam ya. Aku jamin kamu pasti puas.
Raditya: Muaach. Love You
Setelah selesai memberi kabar kepada Adelia perihal pembatalan janjinya, Raditya berjalan ke arah sofa dan menghempaskan bokongnya. Dengan wajah ditekuk, ia hanya duduk sembari memainkan handphonennya bukan hanya untuk meredakan moodnya yang sedikit jelek, tetapi juga jantungnya sejak percakapan singkatnya dengan Adelia.
Andaikan Raditya bisa memilih, ia lebih memilih menghabiskan waktu bersama Adelia daripada harus memimpin rapat yang tidak terlalu penting. Namun dewi keberuntungan tidak memihak padanya karena klien tersebut memaksa kalau dirinya tidak akan menandatangi MOU kerjasama jika bukan Raditya yang memimpin rapat.
Raditya berharap rapat hari ini bisa segera selesai, sehingga dirinya dapat memadu kasih dengan Adelia tercinta setelah seminggu lamanya ia selalu menahan hasrat untuk bercinta, meskipun disisinya selalu ada wanita pengganti Adelia, namun sayang saat dirinya sedang melepaskan hasrat dan nafsunya selalu saja gagal entah itu karena kesengajaan Yudha sahabatnya ataupun orang-orang yang berada disekitarnya.
"Shit, siapa sih sebenarnya klien tersebut, hingga membuat jadwalku hari ini berantakan?" umpat Radit sambil kembali membereskan setiap berkas yang akan dipakai dalam rapat.
Saat Raditya berjalan menuju ruang rapat, tiba-tiba langkahnya terhenti karena mendengar suara yang tidak asing baginya.
"Suara ini, seperti suara tiga minggu lalu yang membuat libido dan hasratku menggila, tapi tidak mungkin dia?" batin Radit.
"Siang Mas Raditya.." sapa seorang wanita yang akhirnya membuat mulut Raditya menganga karena perasaan tidak percaya bahwa dirinya bertemu kembali dengan Anindi seorang janda yang membuat nafsu Raditya menggila.
KAMU SEDANG MEMBACA
DuGem: Duda Gemes
RomansRaditya Suwiryo, seorang duda sukses, memiliki beberapa perusahaan besar dan usaha dalam bidang kontruksi. Raditya Suwiryo tidak pernah mempercayai cinta karena kegagalan pernikahannya, namun hatinya berhasil diluluhkan salah satu karyawan yang beke...