Fly High

27 2 0
                                    

"Hai Celli!"

"H-Hai..."

"Aku adalah pemandu yang telah dipilih untuk memandumu ke Secretwez Highschool of magic. Aku akan mengantarkanmu langsung ke akademi."

Sepertinya banyak sekali penjelasan yang akan kuterima dari kakak kelas ini.

Nama dari akademi ini juga cukup menarik.

Secretwez Highschool of Magic

Sebenarnya, aku tidak menduga akan langsung memasuki isekai. Tapi apa sebutan isekai disini?

Sebenarnya, padang rumput ini luas sekali dan jarak akademi pasti jauh.

"Eh.. apakah ada cara lain untuk cepat sampai?"

"Ada"

"Aperire Ostium!"

Aku terkejut setelah dia mengatakan kalimat Latin, yang lebih mengejutkannya lagi terbukalah sebuah pintu masuk. Kami berdua memasukinya.

"Pergi ke Secretwez Highschool!"

Dalam sekejap, kami sampai di akademi.

"Jadi Celli, aku bukan tipe orang yang bisa menjelaskan seluruh seisi sekolah. Jadi aku hanya akan mengantarkanmu ke kela
s barumu disini."

"Baiklah"

Kakak pemandu itu pun mengunakan mantra yang tadi ia gunakan bagaimana mengucapkannya? Apeririru stium?

Tapi sebentar, aku sekarang, disini, banyak orang, tapi. Kakak pemandu itu tidak memberitahuku kelas mana yang akan kudatangi, Sial!

Sementara aku berkeliling kemana - mana dan semua orang menatapku, aku memang tidak memerhatikan jalan. Sehingga kutabrak seseorang membawa beberapa buku. Buku yang bertuliskan semua materi sihir itupun berjatuhan ke lantai.

"M-maaf!" Ucap seseorang yang kutabrak tadi.

"Tapi aku yang menabtakmu tadi" balasku,

"Tidak apa - apa, sebenarnya i i salahku karena menutup pandanganku ke depan. Aku harus pergi sekarang" ucapnya dengan melihat jelas wajahku dan langsung pergi.

Dia berjubah merah sama dengan kakak kelas yang tadi. Sepertinya dia perempuan yang baik.

Aku melanjutkan jalanku dan melihat ada seseorang perempuan, lalu aku segera menghampirinya dan menanyakan untuk bertemu kepala sekolah di sekolah ini.

Dia melirik kepadaku dan langsung pergi tanpa menjawabkj terlebih dahulu.

"Dih, sombong amat."

"Ahhh! Kenapa seluruh orang di sekolah ini tidak ingin membantuku!" Ucapku dalam hati

aku menoleh ke arah kanan dan melihat sebuah taman yang sangat indah. Akupun menghampirinya. Terlihat banyak sekali jenis bunga, dari lavender, mawar, bunga sepatu, dll. Juga ada satu bunga yang sangat kusuka. Lily.

"Memang nama bung yang kusuka itu Lily. Jadi keinget Lily.

Lily adalah temanku. Kami bukan saudara ataupun sahabat.
Hanya saja, ini sedikit canggung.

Dia tidak pernah menganggapku sebagai temannya

"Banyak sekali cerita yang tertinggal semasa aku hidup."

Aku memetik Lily tersebut. Ajaibnya, Lily yang barusan ku petik tersebut langsung tumbuh kembali dalam sekejap!

"Itu adalah mantra pertumbuhan cepat." Ucap seseorang bersuara lelaki di belakangku.

"Pertumbuha-"

Jreng... saat aku membalikkan badanku, sosok yang berbicara denganku tadi sebenarnya adalah orang yang kutabrak tadi.

"K-kamu?" Tanyaku.

"Iya ini aku"

"Bukannya kamu cewek?"

"Eh, enggak lah. Aku cowok gimana sih"

Jadi aku mengira dia perempuan tadi, dia mirip sekali dengan perempuan. Sudahlah biarkan saja

"Tentang mantra ini.." ujarku pelan.

"Oh iya, aku berada di dalam kelas Sai. Jadi aku sedang melatih mantra yang kubuat." Jawabnya.

"Aku belum pernah melihatmu disini. Apakah kanu masih baru?" Lanjutnya.

Aku mengangguk pelan dan dia memasang ekspresi mengerti.

"Maafkan aku, tapi siswa senior tidak dapat memberi tahu siswa baru tentang pengalamannya selama masih disini. Maafkan aku."

"Oh tidak apa-apa".

...

"Sebenarnya aku disuruh oleh Kai untuk memberitahumu tentang seleksi siswa baru."

"Benarkah?"

"Iya, aku akan mengantarkanmu ke Kai"

Akhirnya, ada seseorang yang membantuku. Meskipun ada kesalahpahaman.

*to be continued*

Jadi pas si Celli hidup banyak banget kisahnya si Celli. Bahkan tentang pristiwa pesawat itu juga ada kisahnya~

Tunggu aja dueh

My Other World Story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang