yang terlupakan

1.8K 95 8
                                    

  Narutoxhinata


Hiks... na.. naruto-kun a.. aku.. hiks... mau ikut, bawa  aku kemana pun na.. naruto-kun pergi... hiks.. hiks..." hinata terus menangis di pelukan naruto. Bersandar di dada bidang si pria, dan menumpahkan apa yang dia rasakan. Rasa takut kehilangan.

"Sttt.... hime kau tidak boleh egois, pergilah bersama sakura-chan. Aku tidak pantas ada di sisi mu. Kau tau aku ini bukan pria baik-baik yang bisa mejaga mu" sebenarnya naruto pun enggan berpisah dengan hinta, hanya hinta yang dia punya. Detak janutng nya, penyemangat nya. Segalanya bagi naruto, apa yang harus dia lakukan ketika hinata pergi dari sisi nya. Setengah dari kehidupan nya akan menghilang. Namun apa boleh buat, keadaan yang memaksa mereka untuk berpisah. Sisi gelap dari hidup naruto akan membuat hinata ikut terseret kedalamnya.

Naruto adalah pembunuh bayaran, pencuri, perampok, penghancur kebahagiaan orang. Entah seberapa banyak nyawa dan tangisan pilu yang sering ia dengar dari mulut korban nya. Mungkin ini karma, seperti bumerang yang akan kembali kepada si pelempar, dan si pelempar disini adalah naruto.

"Tidak! Aku tidak mau ikut sakuar-chan. Aku mau ikut naruto kun, kemana pun kau pergi. Aku tidak pedulu dengan tou-san yang selalu menghalangi kita" hinata semakin mengratkan pelukan nya. Melilitkan tangan nya ke pinggang naruto. Kepalanya semakin ia tenggelamkan di dada bidang sang kekasih.

Hening.... saat naruto tidak bisa betkata apa-apa ia pun sama dengan hinata tidak mau berpisah.

Apa pun akan hinata lakukan asal dia terus bersama naruto, meskipun dia harus mementang ayah nya sendiri, sekali pun dunia menolak mereka berdua. Hinata akan tetap memperjuangkan nya.

Tou-san nya memang tidak pernah setuju dengan hubungan mereka, alasanya karena naruto bukan orang baik-baik, orang tua mana yang setuju. Ketika putri kesayangan nya harus bersanding dengan seorang sampah masyarakat seperti naruto.

Naruto bingung harus berkata apa lagi, untuk memenangkan hinata agar mau melepas pelukan nya dan pulang bersama sakura. Ya sakura adalah teman mereka mereka berteman sejak SMP , hanya sakura yang sekalu mendukung mereka dan kekasih nya sasuke. Sakura selalu menolang naruto dan hinta dalam leadaan apa pun.

Mereka sebenarnya sedang berada di stasiun kereta, yang akan membawa naruto pergi menjauh dari hinta. Naruto akan pergi ke suna. Menunggalkan kenangan terihndahnya di konoha bersama orang terkasihnya.

"Hinata-can sebaiknya kita pergi tousan mu akan marah kalau kita pulang terlambat" sakuar memecah keheningan diantara dia manusia yang tak mau terpisahkan. Sebenarnya sakurap pun metasakan hal yang sama. Sedih ketika melihat sahabat nya memikul beban yang sangat berat. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sakura menahan tangis say. Ketika melihat hinata menggeleng. Dan semakin mengerat kan pelulan nya " tidak sakura-can.. hisk.. ak aku mau i.. ikut hiks.. hiks... na.. naruto- k kun.. kau .. p pergi sah.. jah.. hiks.. hiks.."

Sakua semakin iba melihat hinata yang semakin keras terisak di pelukan naruto.. dan narto yang balik merangkul hinata. Naruto terus mengecupi puncak kepala hinta. Berharap hinata akan tenang"

Ting.. tong.. ting..

"Perhatian kepada penumpang yang akan menuju suna harap segera bersiap kereta akan segera berangkat"  *author gak pernah naik kereta, jadi maaf ya kalo salah

Naruto yang mendengar suara itu tiba-tiba melepas paksa pelukan hinata. "Aku harus segera pergi, sakuar-can tolong bawa hinata pulang" naruto berucap dengan lirih. Rasa nya dia tidak mampu bernafas saat hinata ditari sakura menjauhi nya.

Kumpulan one shot HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang