Mohon maaf, kami tidak menerima pembaca gelap. Jika tahu diri, tolong tekan vote sebelum membaca lalu komentar setelah membaca. Pikiran kalian tentu tahu, bagaimana cara menghargai karya oranglain.
Oleh ririssssfth
Pernikahan adalah sebuah momen sakral yang hanya di lakukan satu kali seumur hidup. Yoona tidak pernah menampik keinginannya, bahwa Yoona hanya akan menikah sekali dalam hidupnya. Dan Yoona telah menemukan pria itu, pria yang amat sangat ia cintai, pria yang dapat membuatnya jatuh berkali-kali ke dalam sebuah pintu kebahagiaan yang sudah semesta atur untuknya, dan juga pria yang sejak satu bulan lalu telah resmi menjadi suaminya.
Yoona mencintainya, tentu saja. Bahkan Yoona amat sangat mencintainya, berhubungan selama 4 tahun dan berakhir dengan menikah adalah suatu hal yang akan menjadi sebuah catatan indah dalam sejarah kehidupan Yoona.
Suaminya adalah seorang Direktur Utama di perusahaan ayahnya, meskipun pria yang di cintainya itu berasal dari kalangan senderhana namun tidak membuat Yoona dan keluarganya menganggap dia remeh. Kemampuan pria itu bahkan sikap yang di milikinya benar-benar teladan dan patut di contoh sampai Ayah Yoona-pun tidak dapat berkata-kata ketika mereka berdebat di hari lamaran beberapa bulan lalu.
Suami seorang Im Yoona itu memiliki segudang kemampuan yang mampu membuat orang-orang di sekitarnya memandang takjub padanya. Tidak hanya fisik tampan yang di miliki pria itu, namun kecerdasan otaknya patut di acungi jempol.
Yoona mengulum senyum ketika sepasang tangan kekar milik suaminya melingkar di perutnya. Punggungnya menempel tepat pada dada bidang suaminya yang bahkan tengah menikmati bahu telanjangnya dengan menjatuhkan kecupan-kecupan kecil disana. Yoona merasakan geli ketika gigi suaminya dengan sengaja mengigit bahunya.
"Hentikan," Yoona memutar tubuhnya untuk menghentikkan segala tingkah suaminya. Wanita itu berjinjit untuk mengecup pelan bibir suaminya.
"Aku harus menyiapkan sarapan," kata Yoona membuat lelaki di hadapannya memutar bola mata malas.
"Lalu sedari tadi apa yang kau lakukan, Im Yoona? Berleha-leha berdiri di balkon kamar. Menikmati pagimu, huh?" nada itu terdengar sarkas namun mampu membuat Yoona tertawa. Yoona membiarkan kedua tangannya melingkar ditubuh suaminya.
"Kau rupanya tidak bisa memberi ucapan selamat pagi dengan benar,"
Lelaki dihadapannya memelas, "Oh ayolah sayang, aku harus pergi ke kantor dan tentunya perutku membutuhkan asupan sarapan nikmat buatanmu." katanya dengan sedikit rengekan, Yoona berdecih sebal. Ia melepas pelukannya kemudian melangkah menjauhi suaminya.
"Kau mandi dan aku akan memasak,"
"Sayang, kau marah?"
"Menurutmu? Dasar Shim Changmin gila kerja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Destin
FanfictionKita hanya mampu menjalankan dan menerima bagaimana semesta dengan leluasanya mengubah segala skenario kehidupan manusia. Begitupun Yoona, dia tidak dapat menolak bagaimana kepahitan itu merenggut kebahagiaannya dan juga dia hanya mampu menerima bag...