Chapter 3

1.1K 134 33
                                    

Jangan tinggalkan vote & comment.

Enjoyed.

"Aku tidak mau. Pergi ..!! Kubilang pergi dari sini. Yaa ..!!" pekik seorang pemuda yang saat ini tengah mengamuk di salah satu bangsal rumah sakit yang berdominan dengan warna putih.

Tak sendiri, namja muda yang tengah mengamuk tersebut tengah dipegang erat oleh 2 perawat pria di sisi kiri-kanan ranjangnya.

Sementara seorang dokter, ikut pula berada di dekatnya. Hanya saja, dokter itu sekarang tengah menyiapkan sebuah suntikan dan juga sebotol kecil cairan yang nantinya akan diberikan pada namja tersebut.

"Yaa ... mau kau apakan aku lagi, hah?Aku tidak gila, cepat lepaskan aku!" ronta namja yang mengamuk tadi, dan terus berusaha melepaskan dirinya.

"Perawat Seo dan Cha, tolong baringi dia!! Cepat ..!!" instruksi dokter itu kemudian, dan berhasil membuat mata namja tadi membulat seketika.

"Hei ... apa kau tak bisa mendengarku? Aku tidak gila. Cepat singkirkan benda itu dariku!!" histerisnya lagi, dan semakin menjadi-jadi.

Namun lantaran tenaga 2 orang perawat pria yang memegangnya tadi lebih besar. Akhirnya pemuda tersebut jadi tak dapat melarikan diri. Hingga suntikan yang telah disiapkan oleh dokter yang ada di dekatnya tadi, kini telah menembus sempurna di lengan kirinya.

"Sialan kau, Park! Aku ... Aku tak akan pernah memaafkanmu. Kaulah penyebab keluarga kami hancur, Bajingan. Kau ..!!" umpat pria itu terputus, lantaran obat tadi mulai bereaksi dan membuatnya telah menutup matanya secara perlahan.

Melihat itu, dokter yang tadi menjadi sasaran umpatan si pria akhirnya bisa menghembuskan nafas dengan lega.

"Episode-nya kembali lagi!! Kenapa dia sama sekali belum menunjukkan adanya tanda-tanda kemajuan? Aku jadi iba dengan keluarganya," gumam si dokter. Lalu setelahnya mulai memerintahkan dua perawat tadi untuk segera melepaskan tangan mereka pada namja tadi yang sudah tak sadarkan diri di atas tempat tidur.

Lalu di saat bersamaan, kini seorang lainnya tiba-tiba muncul dari balik pintu yang baru saja dibuka.

"Choi Ahjussi?!" panggil namja yang baru masuk tersebut, dan segera mengalihkan atensi ketiga orang di dalamnya.

"Eoh ... Taehyung-ah, kau datang?" balas si dokter yang dipanggil dengan nama Choi itu, dengan raut wajah yang kini terlihat senang.

Sementara kedua perawat lainnya, mereka kemudian segera pamit undur diri dari ruangan tersebut.

"Eum ... apa sesuatu telah terjadi pada Hyung-ku, Choi Ahjussi?" tanya Taehyung yang cemas ketika matanya melihat kakak laki-lakinya tampak tak sadarkan diri di atas ranjang.

"Ye, Taehyung-ah. au Hyung-mu tadi kembali mengamuk. Jadi Ahjussi baru saja memberikannya obat penenang," info dokter Choi, yang langsung membuat Taehyung jadi kaget.

Setelahnya, ia kemudian langsung menghampiri ranjang kakaknya tadi dengan cepat.

"Astaga, apa kondisinya kali ini tambah parah, Ahjussi?" tanya Taehyung lagi, dengan tangan kini telah mengenggam tangan kakaknya dengan erat.

"Seperti itulah, Taeyung-ah!! Mian, Ahjussi tidak bisa berbuat banyak. Padahal ini sudah hampir 3 tahun lamanya Ahjussi berjanji padamu akan segera membuat Hyung-mu sehat kembali. Mian ne," sesal dokter Choi, yang terlihat sedih.

Suspicious (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang