ALEX : Prolog

49 3 1
                                    


                Banyak yang mengatakan bahwa dua orang perempuan dan laki laki tidak akan pernah menjadi sahabat tanpa ada sedikitpun rasa yang spesial diantara mereka. Pada awalnya aku tidak pernah percaya hal tersebut, mengapa seorang perempuan tidak bisa hanya bersahabat dengan laki laki? Banyak sepasang perempuan dan laki laki yang bersahabat tanpa ada benih cinta diantara mereka berdua, contohnya saja Gong Yoo dan Han Ji Min, atau Lee Hyun Woo dan IU. Bahkan Go Kyung Pyo dan Ryoo Hye Young yang sudah jelas jelas harus berakting sebagai sepasang kekasih di serial Reply 1988 pada tahun 2015 lalu.

Namun kini aku tahu bahwa hal tersebut memang benar adanya. Seorang perempuan tidak akan pernah bisa, memiliki sahabat laki laki tanpa ada sedikit rasa cinta. Jika siapapun yang menyangkal hal ini mungkin berada diantara tiga kemungkinan; yang pertama, tanpa sadar kau tidak begitu dekat dengan sahabat lelakimu, kau merasa dekat, walau sebetulnya kau tidak begitu mengetahui siapa dia. Yang kedua, kau belum sadar bahwa hanya dia yang kau butuhkan. Yang ketiga, kau membohongi diri sendiri ketika membaca kalimat tersebut. Tidak ada yang tahu kan siapa tahu sebetulnya Han Ji Min memiliki sedikit perasaan pada Gong Yoo atau Go Kyung Pyo sebenarnya sangat mengagumi Ryoo Hye Young dan merasakan sedikit hati yang berdebar ketika melakukan kiss scene dalam serial drama yang mereka bintangi.

Seandainya pada hari pertama aku bertemu dengan laki laki itu aku tahu bahwa sampai kapanpun perempuan dan laki laki tidak akan pernah bisa menjadi sepasang sahabat, hari ini aku mungkin tidak akan diam diam melihatnya dari balik pintu, melihat laki laki yang kini sedang berdiri di depan cermin, mengenakan satu stel tuxedo hitam yang dipesan khusus di sebuah bespoke tailor di Samseong-dong dengan harga 2.000.000 won.

Sadar sedang diperhatikan, ia tiba tiba melihat ke arah pintu, aku langsung memalingkan wajahku dan menutup pintu itu. Lalu aku melihat ke arah cermin yang terdapat di ujung koridor hotel ini. Aku hanya berdiri menggunakan pakaian resmi yang kubeli di Sinsa-dong saat istirahat kantor. Dengan kemeja putih dan outer blazer berwarna merah muda, lengkap dengan bawahan berwarna senada. Aku melangkahan kakiku yang dibalut dengan stilleto tinggi berwarna merah terang, melangkahkan kaki menjauhi kamar itu. Lalu turun lebih dulu ke lantai satu, berjalan ke arah hall dimana pernikahan akan dilangsungkan.

Aku berdiri di depan sebuah pigura besar di depan pintu masuk hall, melihat foto wanita cantik dengan balutan gaun indah Vera Wang, tersenyum bahagia ke arah kamera, dan aku benci melihatnya. Jika saja aku cukup berani untuk membuat keributan, mungkin sudah kurusak pigura itu dengan gunting yang ada di dalam tasku. Lalu aku melihat ke arah pintu lift, laki laki itu sudah ada disana, keluar dari pintu lift lalu tersenyum ke arahku.

Andai saja, andai saja dulu aku tidak melakukan hal bodoh, andai saja dulu aku membohongi diriku sendiri, andai saja aku bisa menahan diri, andai saja aku tidak memberinya nomor telefonku di hari itu setelah kami menyelesaikan tugas kelompok, dibawah sinar matahari musim gugur Hongdae tahun 2007 dulu. Aku tidak akan berdiri disini, dengan perasaan sekalut ini melihatnya menggunakan tuxedo pernikahan yang lengkap.

Aku benar benar berharap aku dapat kembali ke tahun 2007, dimana aku pertama kali bertemu dengan Dave Kim.

Seoul Series I : 10 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang