Penyerangan (Episode 7)

31 2 2
                                    

Tiba tiba, ada orang pake topeng ngehadang kami dengan senjata tajam

Segera aku langsung mengerem,untung saja saat itu kecepatan hanya 40km/jam

" Turun !! "
ucap orang bertopeng itu.

Aku langsung berbisik kepada Rani

" Ran, kamu entar puter balik motornya ya,kamu bawa aja,selametin diri kamu,aku bakal nahan dia "
ucapku.

" Tapi?? "
Ucap Rani

" Udah Ran lakuin "
Ujarku

Akhirnya aku turun, dan mendekati orang itu.

" ada apa? Kita hanya ingin lewat "
Ucapku.

Dia langsung menyerangku dengan senjata tajamnya, aku langsung menahannya dengan tangan kananku.

" Ran, sekarang ! "
Teriaku.

Rani langsung memutar dan pergi dengan motorku.

" Cinta hanyalah sebuah derita, bodohnya kau mengorbankan diri demi satu orang "
Ucap Orang bertopeng itu.

" Cinta itu mengasihi, walaupun nyawa sekalipun, karena cinta adalah sebuah kebaikan"
Jawabku.

Darah terus keluar dari tanganku akibat luka yang di buat oleh senjata tajam.

Aku tak ada pilihan lain,akhirnya akh lari,pergi meninggalkan orang itu,dia tidak mengejarku,mungkin dia tau aku akan kehabisan darah.

Jika aku mati disini,mungkin pembunuhan akan terus berlanjut.
Aku pun tidak tahu, apa jika aku lari aku akan tetap hidup.

***

Setelah beberapa jauh aku berlari,aku pergi ke Desa Palu, sangat sepi saat itu,aku tidak melihat seorangpun, Aku baru ingat,mereka mengadakan Festival Panen.

mungkin ini memang ajalku.

badanku sangat lemas, darah sudah membasahi sebagian tubuhku.

Akhirnya aku terjatuh dan tak sadarkan diri.

~Bersambung

School KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang